Fakta Kanker dan Faktor Risiko Penyebab Kanker

Tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari kanker Sedunia. Pada tiap peringatannya, digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terhadap penyakit kanker. Kanker adalah jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi pembunuh nomor dua di dunia. Tahun ini, Hari Kanker Sedunia mengambil tema "I Am and I Will" yang mengajak masyarakat untuk menjalankan perannya masing-masing dalam rangka mengurangi beban akibat kanker.  


Untuk tahu lebih jelas tentang kanker dan bahayanya, saya hadir di acara temu social media influencer dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan RI dan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Manhattan Hotel Jakarta pada tanggal 4 Februari 2020. Ada dr. Cut Putri Arianie MHKes Direktur P2PTM dan Prof Dr. dr. Soehartati A.Gondhowiardjo Sp.Rad(K)OnkRad, Ahli Onkologi Radiasi RSCM yang hadir sebagai pembicara.

Lebih dari 18 juta orang di dunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya dan diperkirakan pada tahun  2040 jumlah ini akan meningkat menjadi 29,5 juta orang. Di Indonesia, prevelensi penyakit kanker meningkat dari 1,4 per 1000 penduduk (Riskesdas 2013) menjadi 1,8 per 1000 penduduk (Riskesdas 2018). Angka kematian akibat kanker di Indonesia menurut WHO (Globocan 2018) mencapai 207.210 penderita.

Besarnya kematian karena kanker disebabkan karena sebagian besar penderita (sekitar 65%) datang ke rumah sakit saat stadiumnya sudah lanjut. Tentu ini membebani biaya pemerintah. Data BPJS 2018 memperlihatkan bahwa pasien penyakit kanker telah menghabiskan biaya pengobatan sebesar 3,4 trilyun rupiah. Padahal 30% dari seluruh kasus kanker dapat dicegah jika diketahui sejak dini. 




Fakta Tentang Kanker


Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Sel kanker dapat menginvasi serta merusak sel-sel normal di sekitarnya sehingga merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening.

Kanker menyerang siapa saja baik pria maupun wanita, anak-anak atau dewasa. Stadium dini (awal) kanker tumbuh setempat dan tidak menimbulkan keluhan ataupun gejala. Hal ini sering menyebabkan orang yang sudah terkena kanker tidak menyadarinya. Ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker, dikenal dengan singkatan WASPADA yaitu :

1. Waktu buang air besar atau kecil dan perubahan kebiasaan atau gangguan.
2. Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
3. Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh.
4. Payudara atau di tempat lain ada benjolan/tumor.
5. Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya menjadi besar dan gatal.
6. Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
7. Adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh.



Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhkan faktor risiko terserang kanker. 43% kanker dapat dicegah dan dilakukan deteksi dini seperti kanker leher rahim, kanker payudara dan kanker kolorektal.  Berikut adalah faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker :
- Makanan yang kontak dengan zat-zat kimia yaitu 6P : penyedap, pewarna, perasa, pengawet, pengasinan dan pengasapan.
- Polutan
- Diet tidak seimbang, rendah serat, tinggi lemak
- Kurang aktifitas fisik
- Paparan asap rokok dan produk tembakau
- Paparan lingkungan berbahaya
- Konsumsi alkohol
- Perilaku seksual yang berisiko
- Paparan sinar ultra violet
- Heriditas / keturunan




Kanker Payudara


Kanker Payudara merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan selain kanker leher rahim. Belum diketahui penyebabnya secara pasti namun ada faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara yaitu :
- Merokok dan terpapar asap rokok
- Pola makan yang buruk
- Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
- Menopause setelah umur 50 tahun
- Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun
- Tidak pernah menyusui anak
- Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas
- Di antara keluarga ada yang menderita kanker payudara

Lakukan pencegahan dengan SADARI yaitu periksa payudara sendiri :
- Amati dengan teliti payudara di muka cermin tanpa berpakaian dengan kedua tangan diangkat di atas kepala.
- Perhatikan bila ada benjolan, perubahan bentuk pada kulit dan puting serta payudara secara keseluruhan.
- Amati dengan teliti.




Kanker Paru


Di Indonesia, kanker paru adalah kanker terbanyak nomor 3 diantara seluruh penderita kanker. Gejala kanker paru adalah :
- Batuk-batuk dengan/tanpa dahak
- Batuk darah
- Sesak nafas
- Suara serak
- Sakit dada
- Sulit/sukar menelan
- Benjolan di pangkal leher
- Sembab muka dan leher kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat
- Gejala tidak khusus : berat badan berkurang, nafsu makan hilang, demam hilang timbul dan sindrom paranegolastik



Kanker paru dialami oleh laki-laki di atas usia 40 tahun, perokok aktif atau pasif dan bekerja atau tinggal di lingkungan dengan paparan karsinogen tinggi. Faktor genetik atau ada riwayat kanker paru dalam keluarga juga menjadi penyebabnya. Pencegahan utama adalah menghindari faktor risiko kanker paru dengan berhenti merokok dan menghindari asap rokok, pilih menu makanan sehat dan berolahraga secara teratur.













1 komentar