Persalinan Normal dan Cesar serta Pentingnya ASI



Melahirkan adalah kodrat setiap wanita. Jika sudah menikah maka target selanjutnya adalah memiliki keturunan. Melahirkan juga adalah proses luar biasa penuh rasa sakit pada wanita tapi setelah sang bayi lahir, percayalah rasa bahagianya sungguh luar biasa. Proses melahirkan ada dua macam yaitu lahir normal dan lahir cesar. Mana yang lebih aman? Nah saya beruntung mengikuti acara bincang-bincang dengan MRCCC Siloam Semanggi dan Blibli dot com pada 8 September 2016 lalu. Bincang-bincang ini juga dalam rangka grand opening Mother & Child Ward di lantai 23 dan VIP Ward di RS Siloam Semanggi.


Dr Batara SPOG adalah dokter yang menjadi pembicara pertama di acara ini. Menurut beliau mau memilih lahir normal atau cesar sebenarnya yang terpenting adalah ibu dan bayi sehat dan dokternya juga sehat. Seringkali baru diketahui hamil saja, sang ibu langsung memilih untuk lahir cesar karena ingin lahir lebih nyaman dan sang suami menyetujui ini. Persalinan normal dan cesar itu tergantung kondisi kata Dr. Batara. Ada kelebihan dan kekurangan pada masing-masing jenis persalinan. Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal pada sang ibu dan berpengaruh pada emosi si ibu. Kadang ya ada ibu yang suka marah-marah dan benci pada suaminya. 


Dr Batara mengatakan sebenarnya setiap dokter lebih suka jika pasiennya lahir normal. Bila kondisi ibu dan bayi bagus makan lahir normal akan disarankan oleh dokter. Lahir normal membutuhkan banyak energi bagi ibu bayi dan biasanya berlangsung lama prosesnya. Pecah ketuban dulu, lalu kontraksi sekian jam, nunggu mulut rahim terbuka, jika sudah cukup terbuka maka bayi bisa lahir. Proses kontraksi bisa berlangsung berjam-jam. Saya mengalami kontraksi 20 jam saat melahirkan anak pertama.. warbiyazaakkk.Saat lahir pun bisa terjadi masalah misal dinding rahim lengket, bayi lahir sungsang dan lain-lain. Makanya Dr. Batara menyebut proses kelahiran adalah persalinan percobaan, maksudnya bisa lahir dan bisa tidak.


Saking beratnya proses kelahiran normal, di negara Afrika sampai ada ibu-ibu yang mengatakan bahwa kelahiran itu bagai proses perjalanan panjang di mana si ibu tidak tahu apakah dia bisa kembali. Mengenaskan ya. Tapi selain cerita seram tentang proses kelahiran normal, ada manfaat lainnya lho. Kelahiran normal itu membuat kedekatan jiwa antara ibu dan anak. Kan sesaat setelah lahir, bayi biasanya langsung diberikan dokter untuk dipeluk ibunya, nah ini berpengaruh pada kekuatan mental dedek bayi setelah besar nanti. Lalu kelahiran normal membuat wanita sudah merasa utuh menjadi seorang ibu. Juga.. proses kelahiran normal membuat calon ibu menyadari beratnya menjadi ibu makanya langsung ingat pada sikap pada  orang tua masing-masing. Ada lho yang setelah melahirkan langsung sujud minta maaf sama ibunya.


Kondisi bagaimana sih yang membuat pasien tidak bisa lahir normal? Tadi udah dibilang ya kalo kontraksi itu membutuhkan banyak energi. Nah bila ibu mengalami kurang gizi, terpaksa lahir normal tidak bisa dilakukan. Lalu saat proses kelahiran normal ternyata bayinya tersangkut di mulut rahim atau tiba-tiba melintang atau tiba-tiba denyut jantung bayi terdeteksi sangat cepat. Air ketuban yang berwarna hijau juga menjadi indikasi bahwa persalinan normal tidak bisa dilakukan. Air ketuban berwarna hijau berarti bayi sudah keracunan ar ketuban.


Untuk soal sakit, proses kelahiran cesar tidak sesakit kelahiran normal karena kelahiran tidak menunggu kontraksi dan terbukanya mulut rahim. Proses lahir cesar diawali dengan cek darah, cek kesiapan ruang operasi dan cek kondisi ibu dan  bayinya. Kelahiran cesar juga berlangsung lebih cepat. Pasien di suntik di bagian belakang lalu perut pasien dibedah dan bayinya dikeluarkan. Proses yang sulitnya justru setelah dede bayi lahir. Dokter harus menjahit selapis demi selapis lapisan perut dan lapisan ini terdiri dari 7 lapis. Kalau dokter tidak rapi menjahitnya maka pasien akan berpotensi mengalami pendarahan dan luka. Untuk pasiennya sendiri, setelah keluar rumah sakit juga masih terus melakukan kontrol untuk mengecek bekas jahitan. Juga berpotensi ada bekas operasi yang nggak bisa hilang. Lebih ribet iya.


Ada yang ingin lahir cesar karena beberapa hal misal ingin anaknya lahir di tanggal tertentu tapi ada juga yang terpaksa lahir cesar karena kondisi yang tidak memungkinkan. Misalnya sesuatu yang buruk terjadi menjelang kelahiran atau si ibu sebelumnya telah melahirkan secara cesar. Kalau ibu pernah melahirkan secara cesar maka kelahiran berikutnya biasanya cesar lagi karena kelahiran normal beresiko tinggi untuk yang sudah lahir cesar. Lahir cesar ini tidak tergantung postur tubuh yak. Jadi kalau ibu bayinya gemuk maka pasti lahir cesar itu salah banget. Lahir normal atau cesar adalah tergantung dengan kondisinya. Namun yang pasti, keputusan persalinan normal dan cesar itu diambil bersama-sama oleh orang tua bayi dan dokternya. 

Setelah DR. Batara menjelaskan tentang persalinan normal dan cesar, Dr Paulus Linardi Sp. A berbicara soal Asi (Air susu ibu). Kita sudah tau ya bahwa Asi lebih bagus dari susu formula dan susu sapi, tapi sebagus apa? Asi mempunyai laktosa yang lebih tinggi dari susu formula dan susu sapi. Asi mempunyai vitamin B, Vitamin C dan Vtamin A yang lebih tinggi dari susu sapi. Komponen protein dalam Asi tepat jumlahnya dan mudah dicerna sementara dalam susu sapi proteinnya terlalu banyak dan sulit dicerna dan dalam susu formula proteinnya justru dikurangi.


Tahu kolostrum bu? Kolostrum suka disebut susu basi, itu susu yang pertama kali keluar dari payudara dan warnanya kuning. Kolostrum ini justru bermanfaat banget buat bayi. Kolostrum kaya anti bodi yang akan melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi. Kolostrum juga banyak mengandung sel darah putih, pencahar yang membantu mencegah kuning. Ada faktor-faktor pertumbuhan juga dalam Asi yang bisa membantu usus berkembang lebih matang, mencegah alergi dan ketidak cocokan juga kaya akan Vitamin A.

Buat ibu bayi sendiri, Asi bermanfaat untuk mencegah pendarahan pasca persalinan, mempercepat involusi uterus dn mengurangi anemia. Juga mengurangu resiko kanker ovarium dan payudra. Asi juga berperan sebagai metoda KB sementara. Sementara lho ya.... kalau ibu bayi sudah dapat menstruasi lagi maka itu tandanya ibu bayi sudah subur lagi. Memberikan As juga mempercepat ibu bayi kemabli ke berat badan semula. Dr. Paulus Linardi juga menjelaskan bawa Asi membuat kedekatan hubungan antara ibu dan bayi. Bayi juga jadi jarang menangis. Jadi sebisa mungkin berilah bayi Asi ya bu.


Di akhir acara, pihak Blibli menjelaskan produk terbarunya nih yang ada hubungannya dengan MRCCC Siloam Semanggi dan persalinan Ibu. Kita tau bahwa Blibli menjual bermacam produk dalam situsnya, nah Blibli sekarang menambahkan paket kesehatan dan paket melahirkan yang bekerja sama dengan MRCCC Siloam Semanggi. Mengusung Big price of good life, Blibli memberi kemudahan untuk para pembeli online membeli paket medical check up dan paket melahirkan di MRCCC Siloam Semanggi. Tinggal klik klik aja. 

Yang lebih enaknya nih pembayarannya bisa dicicil 6 dan 12 bulan dengan kartu kredit, juga bisa dibayar melalui transfer. Jarang-jarang kan ada paket melahirkan bisa di cicil. Nah buat yang membeli paket melahirkan, bisa membawa pulang stroller gratis selain dapet poin dari Blibli dot com. Sebelum pulang, saya dan teman-teman diajak melihat bagaimana Mother Child dan Ward serta VIP room di MRCCC Siloam Semanggi. Foto-fotonya bisa dilihat ya dan foto ini adalah koleksi pribadi.

2 komentar

  1. ada tho Bu bayi yang baru lahir langsung sujud sama ibunya?
    Btw paket persalinan dari siloam dan blibli ini memang mantep punya ya, Bu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya si ibu nya bayi sujud ke ibunya.. eehh mbulet ya... yes lengkap banget

      Hapus