Halo, teman-teman! Bayangkan sedang menikmati secangkir kopi robusta yang harumnya luar biasa. Tahukah Anda, secangkir itu bisa mengubah hidup puluhan petani di Bengkulu? Inilah cerita Kenan Juliansyah, pemuda berusia 21 tahun yang berhasil meraih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023 dari Astra. Ia tidak hanya membuat kopi enak, tapi juga menghidupkan kembali kearifan lokal nenek moyang agar petani kopi tak lagi kesulitan ekonomi. Mari kita simak ceritanya dengan santai, seperti ngobrol di warung kopi!
Kenan berasal dari Desa Batu Bandung, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu—daerah yang memang terkenal sebagai surga kopi robusta. Tanahnya subur, pegunungannya indah, tapi dulu petani hanya menjual kopi mentah dengan harga murah, sekitar Rp10.000–Rp15.000 per kg. Padahal, jika diolah dengan baik, nilainya bisa melonjak hingga Rp100.000 lebih per kg! Melihat hal itu, Kenan merasa prihatin. "Mengapa petani kita masih susah, padahal kopi Bengkulu berkualitas tinggi?" gumamnya dalam hati. Akhirnya, pada 2022, ia bersama kakaknya, Adiana S (41 tahun), membentuk kelompok tani sekaligus IKM bernama Pak Saheed Coffee.
Inti dari keberhasilan Kenan adalah Local Wisdom Coffee—kopi yang dibuat dengan cara tradisional warisan nenek moyang. Dulu, petani tidak menggunakan pupuk kimia atau pestisida berbahaya. Mereka memanfaatkan pupuk organik dari daun gamal, jerami, dan kotoran sapi yang difermentasi alami.
Penanaman dilakukan secara tumpangsari dengan tanaman pelindung seperti pisang atau jahe, sehingga tanah tetap subur dan hama menjauh. Pemetikan dilakukan secara manual saat buah benar-benar matang. Proses pascapanen pun istimewa: fermentasi basah tradisional, penjemuran di atas anyaman bambu khas lokal, serta roasting dengan drum kayu bakar agar cita rasa earthy-nya semakin kuat.
Hasilnya? Kopi robusta premium dengan rasa asam-manis seimbang, body tebal, dan aftertaste cokelat hitam bercampur buah tropis. Harga jual melonjak menjadi Rp80.000–Rp120.000 per kg! Saat ini, kelompok Kenan beranggotakan 15 petani, termasuk dirinya dan kakaknya.
Pendapatan mereka meningkat 3–5 kali lipat—dari sebelumnya Rp2 juta per bulan menjadi Rp7–10 juta. Yang paling penting, lingkungan tetap terjaga: tanah tidak rusak, air bersih, dan ekosistem serangga aman. Sungguh solusi yang saling menguntungkan!
Keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi Kenan. Ia turun langsung ke ladang, memberikan contoh, dan melatih petani langkah demi langkah. Mulai dari bibit unggul gratis, pelatihan roasting, hingga bantuan branding. Kopi mereka kini laku di kafe-kafe Bengkulu, Jakarta, bahkan ada ekspor kecil-kecilan. Kemasan menggunakan daun pisang kering yang ramah lingkungan, dilengkapi label cerita kearifan lokal agar pembeli merasa terhubung secara emosional. Alhasil, pesanan terus berdatangan!
Puncaknya, pada November 2023, Kenan dan timnya naik panggung di Menara Astra, Jakarta, menerima Apresiasi SATU Indonesia Awards kategori Lingkungan. Astra memberikan dana pembinaan Rp65 juta plus pendampingan bisnis. "Saya benar-benar tidak menyangka, dari desa kecil bisa diakui secara nasional," ujar Kenan dengan tulus. Program Astra memang luar biasa—menghargai anak muda yang memberi dampak nyata di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, UMKM, dan teknologi. Kenan masuk kategori lingkungan karena proyeknya sangat hijau: nol limbah kimia, petani sejahtera, alam lestari.
Kini, rencana Kenan semakin besar. Ia ingin membangun coffee house edukasi di desa, mengajak wisatawan belajar roasting tradisional. Ia juga akan berkolaborasi dengan UMKM lain untuk produk kopi siap minum. Targetnya: 50 petani bergabung tahun depan, serta ekspor ke Singapura. "Kopi kami bukan sekadar minuman, tapi cerita Bengkulu. Kearifan lokal harus terus hidup!" tegasnya.
Dampaknya sudah terasa: anak-anak petani kembali bersekolah, desa semakin hijau, dan ekonomi lokal menggeliat. Kenan Juliansyah membuktikan bahwa anak muda mampu mengubah nasib melalui warisan nenek moyang. Tak perlu teknologi canggih—cukup kembali ke akar, ditambah semangat gotong royong. Kopi Local Wisdom Coffee-nya patut dicoba. Anda bisa mendukung dengan membeli secara online atau berkunjung ke Kepahiang. Siapa tahu, Anda ikut menjadi bagian dari revolusi kopi hijau ini!

Tidak ada komentar