Enam Cara Mengatur Keuangan untuk Ibu yang Menjadi Orang Tua Tunggal


Tak ada orang yang ingin menjadi single parent, namun ada kondisi yang tak bisa dihindari oleh seorang wanita hingga terpaksa menjadi single parent. Shocking moment, terpaksa dialami oleh ibu yang menjadi orang tua tunggal yang tiba-tiba harus menjadi kepala keluarga untuk anak-anaknya.

Tak ada waktu bersedih untuk ibu single parent. Tantangan ada di depan mata. Bagaimana mengurus anak-anak yang harus tumbuh tanpa sosok bapak, bagaimana mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan banyak tantangan lainnya.
 
Soal keuangan menjadi problem terbesar seorang single parent. Terlebih ketika ibu yang menjadi single parent tidak terbiasa untuk mandiri. Kondisi stress dan panik bisa dialami oleh ibu tunggal. Ini wajar terjadi. Masalahnya stress dan panik yang dialami oleh ibu tunggal bisa berpengaruh para keluarga. Anak-anak bisa ikutan stress juga. 



Saya pernah mengalami shocking moment ketika terpaksa menjadi ibu tunggal untuk 3 anak saya. Life must goes on. Saya harus move on dan bangkit menata hidup kembali. Saya tulis apa yang harus saya kerjakan dan membuat beberapa rencana pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.

Demi menutupi kebutuhan rumah tangga, saya ambil beberapa pekerjaan. Namun mengurus anak masih menjadi fokus utama saya. Karena kalau saya gagal mengurus anak, ya apa artinya saya bekerja banting tulang mencari uang. Saya juga sediakan waktu untuk me time. Me time sungguh perlu agar saya tidak merasa stress dan lelah.

Beberapa tahun menjalani kehidupan sebagai single parent, saya punya cara mengatur keuangan dan cara ini berhasil untuk saya hingga saat ini. Cara ini saya dapat dari hasil membaca buku soal keuangan, mengikuti acara-acara literasi keuangan, berbicara dengan financial planner dan tentu saja berdasarkan pengalaman pribadi. 


Inilah cara mengatur keuangan untuk ibu yang menjadi orang tua tunggal :

1. Membuat Rencana

Tuliskan apa rencana yang ingin dilakukan untuk keluarga, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya dalam sebulan apa saja biaya yang harus dikeluarkan. Apa kebutuhan anak-anak untuk sekolahnya.

Lalu untuk jangka panjang misalnya rencana untuk liburan atau merenovasi rumah. Masukkan saja impian kita dalam rencana itu. Jangan lupa untuk mencatat juga hutang yang kita punya dan kapan harus melunasinya. Semakin detail rencana yang kita buat akan semakin baik.

2. Mencari Penghasilan

Setelah membuat rencana dan tahu perkiraan biaya yang harus ditutupi, mulailah mencari pemasukan. Untuk ibu yang sudah bekerja di kantor, tentu kondisinya lebih baik daripada ibu yang belum bekerja karena ada penghasilan bulanan. Namun bukan berarti ibu bekerja hanya mengharapkan gaji bulanan saja. Cari pekerjaan lain yang bisa dijadikan pekerjaan sambilan, misalnya berjualan.

Untuk ibu yang tidak bekerja, mulailah menggali potensi diri. Apa yang bisa dilalukan untuk menghasilkan uang. Misalnya membuat masakan dan menjualnya. Atau menjadi reseller baju-baju anak. Jangan malu melakukannya, yang penting pekerjaan yang kita lakukan adalah pekerjaan halal.


3. Pilah Kebutuhan Primer dan Sekunder

Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang mempengaruhi keberlangsungan hidup misalnya kebutuhan makan dan pendidikan. Prioritaskan memenuhi kebutuhan primer dulu. Buat daftar belanja bulanan dan beli yang benar-benar kita butuhkan.

Selain kebutuhan belanja, membayar tagihan-tagihan adalah yang utama. Selalu bayar tagihan listrik tepat waktu untuk menghindai pemutusan dan denda. Bayar juga tagihan uang sekolah agar pendidikan anak tidak terganggu.

4. Sisihkan Uang untuk Melunasi Hutang

Ada kalanya ibu single parent harus berhutang karena terpaksa. Berhutang boleh dilakukan namun disiplinlah untuk melunasinya. Jika pembayaran dilakukan dengan cicilan, segera bayar cicilan tepat waktu untuk menghindari denda. Jika ada rezeki berlebih, lunasi hutang walau belum jatuh tempo. Beberapa bank pemberi kredit memberi potongan untuk kredit yang dilunasi lebih cepat.


5. Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Pertimbangkan untuk mempunyai investasi jangka pendek dan jangka panjangn karena investasi penting untuk masa depan anak. Sesuaikan nilai investasi dengan kemampuan financial para ibu tunggal. Cek dulu investasi yang ingin dibeli agar investasi tidak bikin rugi.

Salah satu investasi yang sebaiknya dimiliki adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Kita ingin sehat selamanya namun kita tak bisa terhindar ketika diserang penyakit atau mengalami musibah tiba-tiba. Asuransi membuat aliran kas tidak terganggu dan keluarga tak perlu mengalami kesusahan ketika ibu atau anak-anak ada yang sakit.

FWD Insurance punya banyak jenis asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Membelinya mudah dan prosesnya pun tidak sulit. FWD Insurance merayakan hari jadinya yang ke-29 di Indonesia dengan meluncurkan kampanye undian berhadiah yang bertajuk #ProteksiOn Lucky Draw. Kampanye ini mengajak masyarakat Indonesia untuk mengaktifkan perlindungan asuransi mereka dengan FWD Insurance. 



Program ini memberikan kemudahan kepada nasabah untuk berpartisipasi mengikuti undian berhadiah #ProteksiOn Lucky Draw dan raih kesempatan untuk memenangkan berbagai hadiah spektakuler untuk mendukung passion kamu seperti mobil Toyota Raize, sepeda Brompton, iPhone 12 Pro Max, iPad dan paket liburan serta kesempatan bertukar pengalaman seputar passion bareng ahlinya.

Beli produk asuransi FWD Insurance yang sesuai kebutuhanmu melalui jalur keagenan, kemitraan (Bancassurance) atau eCommerce (ifwd.co.id). Berikut produk asuransi yang masuk dalam program ini:

a. Keagenan: FWD Critical Armor, Asuransi Bebas Rencana Optimal, FWD Legacy Protection dan Asuransi Bebas Handal
b. Kemitraan (Bancassurance): FWD Multiple Protection, Asuransi Bebas Handal
dan FWD Critical MultiSafe
c. eCommerce (ifwd.co.id): Asuransi Bebas Handal, FWD Cancer Protection, Bebas Rencana dan Bebas Aksi.


6. Sisihkan Penghasilan Untuk Dana Darurat

Keadaan mendesak bisa terjadi kapan saja. Alokasikan sebagian penghasilan untuk dana darurat. Besarannya sesuaikan dengan kemampuan kita, namun 10% adalah persentase yang ideal. Jumlah itu bisa ditambah seiring meningkatnya pendapatan. Para financial planner bilang dana darurat sebaiknya mencapai 6-12 kali total pendapatan.

Itulah beberapa cara mengatur keuangan untuk ibu yang menjadi orang tua tunggal. Komunikasikan dengan financial planner atau orang yang berpengalaman dalam mengatur keuangan bila ada masalah dan butuh solusi.



Tidak ada komentar