7 Ciri Kucing Sakit dan Harus Dibawa ke Dokter Hewan


Memelihara kucing bukan hanya soal merawatnya ketika sehat, namun juga mengobatinya ketika ia sakit. Seperti juga manusia, kucing terkadang mengalami sakit, mulai dari sakit ringan seperti kena flu sampai sakit berat seperti terkena virus atau bakteri. Pengobatan kucing sakit bisa melalui rawat jalan atau rawat inap di klinik hewan. Yang terpenting ketika kucing sakit adalah segera membawanya ke dokter hewan dan jangan mengobatinya sendiri.

Saya sering membawa kucing saya yang sakit ke dokter hewan. Ada yang akhirnya berobat jalan namun ada juga yang harus dirawat inap. Saya punya 10 kucing, 8 kucing indoor dan 2 kucing outdoor. Membawa kucing sakit ke dokter hewan, bukan hanya agar kucing tersebut sembuh, namun juga untuk menjaga agar kucing lain dan pemilik hewan tidak tertular penyakit.



Ada beberapa ciri kucing sakit dan harus segera dibawa ke dokter hewan yaitu :

1. Tidak mau makan dan demam

Suatu hari salah satu kucing saya, Lathi, tiba-tiba tak mau makan. Ia terlihat tak bersemangat seperti biasanya. Siang hari, saya coba kasih makan lagi namun ia tetap tak mau makan. Badannya juga terasa lebih panas dari biasanya. Menjelang sore, saya bawa Lathi ke dokter hewan langganan. Setelah dicek darah, ternyata Sasi mengalami gejala terkena virus Panleukopenia. Ini virus mematikan yang sering menyerang kucing dan belum ada obatnya. Penyakit ini juga mudah menulari kucing lainnya. Lathi dirawat inap hingga 10 hari dan akhirnya sembuh.  

Kucing tidak mau makan memang belum tentu karena kucing tersebut sakit, bisa juga karena ia bosan dengan makanan yang diberikan. Namun segera bawa ke dokter hewan kalau 2 kali jam makan kucing tidak mau makan dan muntah apalagi dibarengi dengan kondisi tubuh yang lemas serta suhu badan yang panas.


2. Buang-buang air

Kucing yang sering buang air menandakan pencernaannya terganggu. Bisa jadi karena salah makan atau pencernaan terkena bakteri. Kondisi ini jika tak segera diobati akan membuat kucing dehidrasi. Satu kucing saya pernah mengalami buang-buang air. Ketika saya bawa ke dokter dan dicek darah, ada gejala ia terkena bakteri. Untuknya ia masih dehidrasi ringan karena saya cepat membawanya ke dokter hingga ia tak perlu dirawat inap. Jika dehidrasi berat akan fatal akibatnya.  

3. Batuk

Sama seperti manusia, batuk pada kucing mengindikasikan ada gangguan pada pernafasannya. Bisa karena asma atau gangguan di bagian paru. Segera bawa ke dokter untuk pengecekan dan pengobatan lebih jauh.


4. Mengeluarkan cairan berlebih di hidung dan mulut

Kucing saya, Sashi, pernah mengeluarkan cairan dari hidung dan mulut secara berlebihan. Ada bau tak sedap dari cairan tersebut. Ia juga tak mau makan dan lemas. Saya langsung membawanya ke dokter hewan. Setelah dicek darah, diketahui trombositnya di bawah normal. Ciri cairan yang mengeluarkan bau tak sedap mengindikasikan ia terkena virus Calici.

Virus Calici sama mematikan seperti virus panleukopenia. Jarang ada kucing yang sanggup melawan serangan Calici. Sashi langsung dirawat inap, sayangnya ia hanya bertahan 3 hari dan mati.

5. Penurunan dan kenaikan berat badan

Gemes banget kan ya kalau melihat kucing gemuk. Sayangnya kucing gemuk justru berbahaya untuk kesehatannya. Sama seperti manusia ya yang kalau gemuk justru bisa menyebabkan timbulnya banyak penyakit. Sulit menghitung sendiri maksimal berat badan kucing kita. Harus dikonsultasikan dulu ke dokter hewan tentang berapa berat maksimal dari kucing tersebut. 



Salah satu kucing saya, Hiro, beratnya 6,2 kilogram. Usianya hampir 2 tahun dan ia merupakan kucing yang terberat di rumah. Dokter mengatakan Hiro belum perlu menjalani diet namun pola makannya harus sudah dikontrol. Kucing yang mengalami obesitas akan punya banyak penyakit. Hal yang sama terjadi pada kucing yang berat badannya menurun. Bawalah ke dokter hewan agar dicari tahu apa penyebabnya.

6. Bulu rontok dan kulit botak

Wajar jika kucing merontokan bulunya karena untuk menumbuhkan bulu baru. Namun waspadai jika bulu yang rontok terlalu parah dan ditambah dengan kulit yang botak di sana sini. Kondisi ini menandakan kulit kucing terserang kutu atau bakteri. Kucing akan rajin menjilat kulit yang otak tersebut karena merasa gatal. Jika didiamkan kebotakan akan bertambah parah dan timbul luka bekas gigitan di kulit.

Haku, salah satu kucing saya, pernah mengalami kerontokan bulu di tubuhnya hingga beberapa bagian kulitnya botak. Ia kerap menjilat dan menggigit kulit yang botak tersebut hingga merah dan luka. Oleh dokter hewan ia diberi salep kulit dan harus teratur diberikan obat kutu. 



Sebulan kemudian bulu mulai tumbuh namun bulan depannya rontok dan Haku gatal-gatal lagi. Oleh dokter hewan langganan saya direkomendasikan untuk mendatangi dokter hewan spesialis kulit agar dicari tahu penyebabnya. Saya datangi dokter hewan spesialis kulit ini. Ternyata Haku alergi liur kutu. Ia harus rutin diberi obat kutu sebulan sekali dan 1  merk obat kutu cuma boleh diberikan maksimal 3 kali karena jika lebih dari itu kutunya kebal. Saya lakukan saran dokter dan hingga sekarang Haku tidak gatal-gatal lagi.

7. Mata merah dan berair

Mata merah, berair, timbul third eye, mengindikasikan kucing punya gangguan kesehatan. Mata merah bisa berarti mata kucing mengalami cedera, alergi, mengalami gangguan kornea dan lain-lain. Bisa juga menandakan mata kucing terkena virus atau bakteri. Jika tak cepat diobati, penyakit di mata kucing bisa tambah parah dan fatalnya, kucing bisa mengalami kebutaan. 



Itulah tujuh tanda kucing sakit atau mengalami gangguan kesehatan dan harus dibawa ke klinik hewan. Saya sungguh tak menyarankan untuk mengobatinya sendiri dengan obat yang bisa dibeli di luar. Konsultasikan pemakaian obat dengan dokter hewan sebelum menggunakannya. Karena jika memberikan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter, bisa fatal akibatnya untuk kucing kita. Lakukan vaksin pada kucing dengan teratur agar kucing tak mudah diserang penyakit.


Sumber foto : foto 1 freepik, foto 2 dst pribadi

29 komentar

  1. Sampai sekarang istriku suka misuh-misuh pengen melihara kucing, mbak.
    Tapi sampai sekarang juga masih belum kukabulkan.
    Alasannya, pertama karena aku ngerasa belum benar-benar siap untuk memelihara hewan. Karena peliharaan itu ga bisa sekedar ada, melainkan harus punya rasa tanggung jawab juga.

    Kedua, karena biaya memelihara yang kadang juga lumayan, hahaha. Ibarat biaya berobat sama makan empunya berapa, ini si kucing bisa dua tiga kali lipatnya. Alhasil pending dulu deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. mencintai gak harus memiliki kak... sayang sama kucing bisa dengan cara kasih makan kucing kucing liar... itu udah berarti banget buat para kucing

      Hapus
  2. Oalah kucingnya mba daffana comel-comel. Besok-besok belajar ah menyukai kucing hehe.

    Dulu sempat nertawain temen yang sering bawa kucing ke dokter. Ternyata sangat penting ya mba. Hihihi maap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. soalnya kalo gak diobati bisa nular ke pemilik kucing heheheh

      Hapus
  3. Yuhuuu! Penting banget buat para hooman nih. Sayang anak-anak di rumah udah pada kabur ntah kemana. Padahal udah disayang seperti anak sendiri, tapi dia masih memilih untuk kabur. Udah nikah kali ama betina lain, hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang kucing suka gitu.. lebih suka berkeliaran daripada di rumah yang nyaman.. moga dapet penggantinya ya mbak

      Hapus
  4. Kucing pun sama dengan kita ya kalau sakit, berat badan bisa naik atau pun turun, mata merah, terus batuk, napsu makan turun. Saya jadi keinget sama temen yang di rumah itu punya 16 ekor kucing (ini terakhir yang saya tahu), kalau ada kucing yang sakit, dia rempong, yang beli obat, terus kalau gak sembuh-sembuh dibawa ke dokter. Terus tidurnya dipisah sama kucing lainnya.

    Mungkin karena temen saya sudah lama memelihara kucing, jadi dia berani beli obat sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya emang kudu tekaten ngurus kucing sakit tuh.. gak tau kenapa para hooman seneng banget miara kucing dan telaten ngerawat pas sakit

      Hapus
  5. Eh iya kucing jg bisa batuk yaa, aku jadi penasaran sama batuknya kucing noh. Emang harus bareng ya biar kita bisa mengamati kondisi kucing lebih dalam.

    Moga kucing kucingnya Mba Yayat sehat selalu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mbak.. kalo liat kucing batuk tuh kasian... susah nafas gitu makanya buru buru diobatin

      Hapus
  6. Kucing-kucingnya lucu Mbak, tatapannya itu seperti minta dielus dan dimanja ya :)

    Nah, kucing di rumah Mama juga kalau sakit dibawa ke dokter hewan tuh sama Kakakku, bahkan tuh kucing lebih sering kontrol ke dokter dari tuannya.
    Pernah sekali waktu udah lemas banget dia, mulai malas makan, syukurnya segera dibawa ke dokter dan bisa ceria lagi.
    Ciri kucing sakit banyak juga ya tapi dengan ciri ini kita jadi bisa waspada :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. biaya kontrolnya juga lebih mahal daripada biaya berobat manusia mbak heheheh

      Hapus
  7. hewan juga mahluk hidup yang harus kita pedulikan
    kalau kucing sakit ya jangan dibuang, tapi dirawat
    peka dengan keadaan kucing
    kalau kita sakit di rumah, biasanya kucing yang setia nemenin

    BalasHapus
    Balasan
    1. kadang kadang kucing ikutan sakit malah kalo pemiliknya sakit.. cemistry gitu

      Hapus
  8. Kalau udah siap memelihara harus siap untuk merawatnya juga, apalagi kalau ada gejala-gejala seperti diatas harus dilakukan penanganan segera agar bisa lekas sembuh dan beraktivitas seperti biasa kucingnya.. Kasian banget ngeliatnya kalau lagi kesakitan seperti itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener kak dan biar penghuni rumah gak tertular.. karena ada virus yang nular ke manusia juga

      Hapus
  9. wah mbak gimana caranya tahu kucing demam ya? perasaan kucing badannya selalu hangat. heu. yang paling sering aku tahu sih gejalanya yang keluar air berlebih itu ternyata virus ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. suhu kucing memang lebih hangat dari manusia.. suhu normal kucing 37 - 38 derajat celcius.. nah kalo demam badannya panas banget sama dia lemas

      Hapus
  10. Baca ciri sakitnya saja, sudah auto sedih.
    Apalagi kalau kebeneran sakit betulan.

    Syukurlah, di banyak kota besar sekarang sudah banyak pula pet shop.
    Juga punya kontak dengan dokter-dokter hewan yang bisa dihubungi mendadak kalau ada kasus darurat ke kucing kesayangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak... sayangnya di kota kecil klinik hewan masih jarang

      Hapus
  11. Dulu abang saya pernah punya kucing yang dipelihara di rumah tapi karena sudah tua mungkin jadi mati. Penting sekali ya mempelajari ciri kucing sakit agar lebih sigap untuk memberikan pertolongan pertama buat si kucing.

    BalasHapus
  12. Telaten bangeeeet Mbak Yayat dengan anabul. Penyakit kucing pun macam-macam yah. Ada juga yg belum ketemu obatnya sampe cepet mati walau udah dibawa ke dokter.
    Salam buat Haku, ya. Kalau gatal lagi, sini ku garukin.

    BalasHapus
  13. Banyak juga ya kucingnya sampai 10. Sehat sehat ya kucing. dengan mengetahui kucing sakit maka bisa buru buru ke dokter

    BalasHapus
  14. Banyak juga ya kucing di rumah. Dengan mengetahui gejala maka kita bisa menyelamatkan nyawa mereka

    BalasHapus
  15. Kucingnya lucu - lucu sih mbak ..gumush banget pasti nurut2 ya kucingnya...kadang emang kita gak ngeh lho kalau kucing tuh sakit kan dia ga bisa ngomong hehe jadi emang kitanya yang harus jeli memperhatikan tanda2 kesehatan si kucing nih ya

    BalasHapus
  16. Memelihara kucing musti paham ilmunya ya mbak, jadi tau indikasi kucing sakit dan saatnya dibawa ke dokter

    BalasHapus
  17. gemes amat foto kucing-kucingnya kak, bersih-bersih lagi. Hehe, makasih infonya soal mengenali ciri kucing sakit, pernah merasakan kondisi ngerawat kucing sakit dan akhirnya ga tertolong, sedih banget

    BalasHapus
  18. Kalo kucing batuk pas makan, itu biasa terjadi atau emang ada penyakitnya..?

    BalasHapus
  19. Jadi inget waktu itu Bule kucing di rumah sakit. Mulutnya keluar cairan berlebih dan itu bau. Ditambah tiba2 gak nafsu makan dia. Akhirnya mesti dipaksa kasih makan pake suntikan dan kasih propolis sama madu. Alhamdulillah sembuh juga waktu itu, walau agak lama. Soalnya gak dibawa ke dokter. Hehe

    BalasHapus