Pengalaman Blusukan ke Hutan Alami Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango


Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) luasnya 22.851 hektar. Hutannya alami dan termasuk hutan tropis. Saya berkesempatan menyambangi sebagian kecilnya pada tahun 2017. Sebagai orang yang tak pernah masuk hutan alami, pengalaman itu masing membekas hingga kini dan saya tulis dalam rangka Hari Hutan Indonesia.

Di dalam hutan ini terdapat berbagai jenis anggrek hutan, tumbuh-tumbuhan langka dan aneka binatang liar. Hewan yang khas ada di TNGGP adalah Owa Jawa. Selain itu ada macan tutul dan elang jawa yang merupakan penghuni asli hutan ini. Para petugas hutan masih sering menjumpai macan tutul yang berkeliaran. Selain itu mamalia seperti kijang, kumbang, anjing hutan juga kerap dijumpai.

Banyak cara menuju TNGGP, saya mencapainya lewat daerah Bogor. Setelah menaiki jeep dan menempuh jalan off road, saya dan teman-teman sampai di gerbang TNGGP. Hari itu cuaca panas, namun sinar matahari terhalang rapatnya pepohonan. Tanah yang saya pijak terasa lembab.


Geografis TNGGP penuh tanjakan dan turunan, cukup menguras tenaga. Membuat saya dan teman-teman terengah-engah. Petugas TNGGP yang mendampingi kami mengatakan, bahwa jalan yang kami lalui adalah jalan dengan rute aman, artinya aman dari binatang buas dan aman untuk dilalui. Kalo segitu aja aman, gimana rute sulitnya ya.

Sembari menapaki hutan, seorang relawan TNGGP yang mendampingi kami, mengenalkan kami pada aneha tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat untuk bertahan hidup jika kami tersesat di hutan. Ada sejenis bambu yang airnya bisa kita minum untuk menghilangkan haus dan menghindari dehidrasi. Ada juga buah yang bisa kita makan agar terhindar dari lapar.

Sejatinya, bertahan hidup di hutan memang sulit, namun sambil mencari pertolongan, banyak tumbuhan yang bisa digunakan untuk melepas lapar dan haus, jika kita mempunyai pengetahuan tentang tanaman tersebut. Makanya, orang-orang yang mau naik gunung harus dibekali dengan pengetahuan cara bertahan hidup dan cara mencari bantuan.


Kami juga dikenalkan dengan tumbuhan yang mengandung racun, lalu ada juga tumbuhan yang bisa membuat kulit gatal luar biasa jika terkena getahnya. Namun jangan khawatir... ada pohon yang bisa mengobati rasa gatal itu. Sungguh Tuhan menciptakan hutan yang kaya dengan tumbuhan bermanfaat.

TNGGP tidak dibuka untuk umum namun kita bisa datang ke sini dengan perjanjian dan TNGGP akan membuka pintu gerbangnya. Kebanyakan yang datang ke sini adalah mahasiswa atau pelajar yang membuat penelitian. Mereka meneliti aneka jamur, tumbuhan, hewan sampai kadar air di sungai yang mengalir di dalam hutan. Para relawan akan setia mendampingi dan menunjukkan lokasi yang diperlukan untuk penelitian.

Kalau mau menginap di hutan ini juga bisa kok. Ada area perkemahan, nggak usah bawa tenda karena tenda disediakan oleh pengurus hutan. Jika kita nggak mau tidur di dalam tenda, bisa juga kita menginap di bangunan yang memang disediakan untuk diinapi. Tinggal pilih aja kita mau nyaman tidur di mana. Fasilitas memang terbatas, namun cukup menyenangkan. Mengingat kita memang berkunjung ke hutan jadi jangan berharap tersedia fasilitas lengkap seperti hotel bintang tujuh.


Banyak spot menarik yang bisa dijelajahi di hutan ini. Ada catwalk, sebuah spot di mana kita bisa memandang seluruh area hutan. Karena letaknya di ketinggian, angin menerpa cukup kencang ketika kita sedang di catwalk. By the way, saya tak tau kenapa spot ini dinamakan cat walk dan bukan panggung pandang. Apa kucing sering jalan-jalan di situ?

Ada jembatan gantung yang cukup panjang. Menaiki jembatan gantung ini jadi atraksi yang bikin deg-deg an karena jembatan gantung bergoyang ketika dilewati. Orang yang melewati jembatan gantung juga dibatasi, harus antri jika pengunjungnya banyak. Jembatan gantung ini melintasi sungai penuh bebatuan. Sungai ini akan deras jika musim hujan tiba.

TNGGP sungguh terjaga karena masyarakat sekitar hutan ikut menjaga kelestariannya. Tak ada orang yang menebang pohon sembarangan atau menangkapi hewan alami yang ada di hutan. Masyarakat sadar bahwa keberadaan TNGGP sungguh penting untuk kehidupan mereka. Keindahan hutan Indonesia sunguh nyata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.




1 komentar

  1. Aku pernah sekali tapi hanya di tepian hutannya hehehe. Semoga kesadaran masyarakat kita semakin tinggi untuk menjaga kelestarian hutan bersama-sama ya

    BalasHapus