Tertib Naik MRT Bagian Dari Disiplin Diri

Suatu hari ketika saya menaiki commuter line menuju Bogor, ada sekelompok ibu-ibu duduk di lantai gerbong dan asyik mengobrol. Saya yang baru saja memasuki gerbong khusus wanita ini memicingkan mata. Hmm... sungguh kelakuan yang tak patut, sudah ada peraturan bahwa dilarang duduk di lantau atau makan dan minum kok masih melakukannya juga.


Disiplin memang masih kurang dimiliki oleh sebagian dari kita. Jangankan soal tidak mematuhi ketertiban di commuter line, untuk soal antripun kedisiplinan itu juga tak ada. Ada beberapa kali saya diserobot ketika antri oleh orang yang tak menaati aturan. Iya sih saya tegur, tapi orang tersebut tak peduli.

Sejatinya disiplin dan tertib itu membuat segala hal jadi lancar. Untuk ibu-ibu yang duduk di gerbong kereta, kan mengganggu orang lain. Bikin susah orang yang mau memasuki gerbong dan bikin susah orang yang mau turun. Ini yang tidak dipikirkan oleh para ibu itu.

Pada 22 Februari lalu saya mengikuti acara Gathering Positif Bermedia Sosial dengan Kemenko PMK dan lintas komunitas. Ada beberapa pembicara yang hadir di sini. Inti dari acara ini adalah menggugah kesadaran untuk disiplin dan tertib di semua sendi kehidupan, walaupun sebagian di bahas mengenai ketertiban kita dalam bermedia sosial. 



Disiplin dan tertib merupakan bagian dari Revolusi Mental yang selalu disebut oleh Kemenko PMK. Lingkup kecilnya adalah agar kita menjadi manusia yang beradab, lingkup besarnya adalah adar Indonesia makin maju dan makin bisa bersaing dengan negara lain karena masyarakatnya beradab. Saya dukung banget nih karena kita memang harus diubah mentalnya untuk jadi orang yang lebih baik.

Untuk lebih memahami kesadaran ber-revolusi mental, para peserta gathering di ajak naik MRT seusai acara. Tau kan yaaaa bahwa sebentar lagi MRT beroperasi. Saya beruntung menjadi orang yang bisa mencoba enaknya naik MRT sebelum MRT dioperasikan untuk masyarakat umum.



Dari hal sederhana macam naik MRT, peserta diajak buat disiplin mulai dari saat memasuki stasiun MRT, antri menunggu MRT, naik ke gerbong MRT dan lain-lain. Kalau kita sudah biasa tertib dan disiplin hal ini sungguh mudah untuk dilakukan, tapi jika terbiasa tak tertib siap-siap aja kena tegur petugas stasiun MRT.

Namanya juga dalam persiapan beroperasi, stasiun MRT Bunderan HI tempat kami akan naik, masih belum rapih. Tapi untuk kami yang akan naik MRT sudah disiapkan jalur khusus yang aman. Para petugas akan mengarahkan kita harus jalan ke mana. Karena peserta sungguh banyak saat itu dan tangga menuju jalur MRT sangat dalam, saya jalan pelan-pelan menuruni tangga, di belakang para peserta lainnya.

Perhatikan tanda ketika menuju jalur MRT. Ada yang boleh dan nggak boleh dilalui karena masih dalam tahan penyelesaian. Ketika stasiun ini sudah siap, juga tetep harus memperhatikan tanda ya, nggak boleh menyerobot ke area yang dilarang untuk dimasuki.



Karena tempatnya di bawah tanah, jalan dari gerbang stasiun ke jalur MRT cukup jauh. Agak terhambat juga jalan saya karena banyak peserta yang sibuk berfoto. Untuk berfoto harus diperhatikan juga nih, jangan asal berhenti dan berfoto aja, tapi lihat kondisi, kalau antrian di belakang sangat panjang lebih baik minggir dulu jadi nggak mengganggu orang yang lewat.

Akhirnya saya tiba di jalur MRT dan siap menunggu MRT yang datang. Saat antri di sini, perhatikan jalur kuning yang ada di lantai tempat kita menunggu. Kita nggak boleh berdiri melewati warna kuning ini. Sama persis ketika kita menunggu Commuter Line.

Lalu.. setelah menunggu, tibalah MRT yang akan saya naiki. Wah MRT nya keren sekali... bagus dan bersih. Naiklah dengan tertib nggak usah pake dorong mendorong kemudian duduk di kursi yang disediakan. Kalau nggak kebagian kursi, berdiri aja di bagian tengah, jangan di pinggir pintu biar nggak mengganggu orang yang naik turun. 



Saya lihat di gerbong yang saya naiki, para peserta lain tidak ada yang menyalahi aturan seperti duduk di lantai atau berdiri di kursi. Mereka sudah sadar untuk disiplin dan tertib. Walau ngobrol dan bercanda, itu tak masalah. Karena kami senang nik MRT.

Perjalanan menuju stasiun akhir Lebak Bulus cepat sekali. Dalam satu jam kami sudah tiba kembali ke stasiun asal di Bundaran HI. Moda transportasi untuk mengurangi kemacetan ini bisa jadi pilihan utama masyarakat karena cepat dan nggak kena macet. Untuk harga tiketnya katanya sih di kisaran 10 ribu - 15 ribu. Cukup murah.

Nah kalau teman-teman berkesempatan naik MRT, tertib ya dan jangan buang sampah sembarangan di dalam MRT. Kita sudah lama menunggu MRT ini lho, jaga dan rawatlah dengan baik dan ingatlah selalu Revolusi Menal. Ayo Berubah.






Tidak ada komentar