Waspadai Bocor Halus dalam Mengatur Keuangan Seorang Freelancer

Ketika saya memutuskan resign dari kerja kantoran, ada ketakutan dalam diri saya sebenarnya, apakah saya bisa mendapat pemasukan rutin untuk memenuhi kebutuhan saya. Saat saya resign, saya memang membulatkan diri untuk menekuni profesi menjadi blogger sepenuhnya, secara dunia blogging bukan hal baru buat saya karena saya telah menekuninya sejak 2009. 

(dok.freepik.com)

Namun profesi blogger berbeda dengan pekerja kantoran. Kalo kantoran kan kerjanya 9 - 5 tapi penghasilannya ada tiap bulan dengan jumlah yang tetap. Nah kalo profesi blogger, jam kerjanya fleksibel, bisa kita yang atur, namun penghasilannya tidak tetap, karena blogger serupa freelance yang penghasilannya ya tergantung ada tidaknya pekerjaan. 


Total 2 tahun lebih saya menekuni profesi sebagai blogger, sepenuhnya saya menggantungkan hidup dari tulis menulis dan ternyata nggak semenakutkan yang saya duga. Yaaaa memang jumlah uang yang saya terima tidak tetap jumlahnya tiap bulan, namun Alhamdulillah nggak seburuk yang saya bayangkan sebelumnya.

Blogger itu dapet uangnya dari mana sih? Membuat konten. Konten bisa melalui blog yang kita punya, bisa melalui website orang lain atau di platform tertentu, bisa juga melalui akun media sosial. Caption itu konten juga jenisnya. Istilah kerennya adalah Content Writer. 


Mas Niko Riansyah (dok.pri)

Setelah beberapa waktu menjalani profesi ini, saya menyadari bahwa sebenernya bukan masalah pemasukan yang harus saya takuti, tapi masalah pengeluaran. Uang yang saya dapat tidak bisa memenuhi kebutuhan, itu bukan karena dapet uangnya kecil, tapi karena pengeluaran yang terlalu besar.

Karena saya tidak dapat menghindari pengeluaran, maka saya antusias buat dateng ke acara Blogger Gathering part 3 bersama Komunitas ISB dan CNI pada tanggal 9 September di bilangan Kuningan Jakarta. Topik Gatheringnya sebenernya SEO Zaman Now.

Tapi ada mbak Liswanti, seorang yang saya kenal memang tahu ilmu mengatur keuangan, yang ikut memberi ilmunya di acara itu. Selain itu ada mas Niko Riansyah, Digital marketing dari CNI yang ngomongin soal SEO. Saya tulis soal SEO di kesempatan lain ya.. sekarang saya mau tulis soal cara mengatur keuangan bagi seorang freelancer dulu.


Mbak Liswanti (dok.pri)

Keinginan atau Kebutuhan?
Mbak Liswanti memulai sharing dengan mengemukakan faktor-faktor kenapa seorang freelance harus mengatur keuangan. Faktor-faktor ini saya setujui, yaitu :
1. Melatih diri untuk semakin bijak menggunakan uang
2. Melatih diri untuk semakin hidup teratur
3. Menjadikan diri pandai berhemat
4. Belajar menabung dan berinvestasi
5. Hidup tenang dan bahagia

Dalam mengatur keuangan, kita harus tahu apa sih yang jadi tujuan kita. Setelah tau apa tujuan kita, maka tujuan tersebut dijadikan prioritas. Masing-masing orang pasti punya tujuan berbeda dalam hidup. Kalau saya.. saya ingin punya properti seperti rumah atau tanah. Karena berkaca dari pengalaman orang tua saya, punya rumah dan tanah sendiri itu adalah investasi berharga untuk masa tua. 


Emak hobi jajan (dok.pri)

Tujuan untuk dapat memiliki rumah dan tanah, seharusnya membuat saya harus menyisihkan uang yang nantinya akan saya belikan rumah dan tanah. Sebagai contoh.. ayah saya menyisihkan rupiah demi rupiah saat ia masih bekerja. Nah harusnya saya juga sama kan.. teorinya begitu. Tapi sampai sekarang tabungan itu tak kunjung terkumpul.


[ baca juga : Puyeng bayar biaya kuliah, solusinya apa sih? ]
Ternyata sebabnya adalah karena saya tak bisa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan. Ini menyebabkan pengeluaran uang menjadi besar dan mengambil bagian pemasukan yang harusnya ditabung. Cara mengatur keuangan bulanan saya belum benar.

Dalam setiap keluarga, pastinya ada kebutuhan-kebutuhan yang harus selalu dipenuhi kan. Misalnya ongkos anak-anak sekolah, SPP anak sekolah, biaya masak sehari-hari dan lain-lain. Nah seharusnya pos keuangan ideal menurut mbak Liswanti adalah begini persentasenya :
- Zakat, sedekah, infak 5%
- Cicilan utang 30%
- Dana darurat 10%
- Biaya hidup 30%
- Gaya hidup 5%
- Investasi 15%


jajan gelato (dok.pri)

Nah liat poin gaya hidup dan biaya hidup ya. Karena tidak bisa membedakan mana gaya hidup dan mana biaya hidup, maka dua pos ini bisa membengkak. Kalo saya sih mengakui, gaya hidup kadang menguras uang lebih banyak karena saya memasukkannya sebagai kebutuhan dan bukan keinginan.

Contoh dari kasus itu adalah ngopi cantik. Freelance itu nggak punya tempat buat ngantor, kalo bosan bekerja di rumah, biasanya saya cari cafe buat mengerjakan pekerjaan. Nah ke cafe kan kudu beli minuman atau cemilannya kan. Tau kan berapa harga kopi di sebuah cafe. Minimal selembar uang berwarna biru keluar buat sekedar kerja sambil ngopi (atau ngopi sambil kerja?).

Padahal sebenernya kerja di rumah tuh bisa nggak bosan kalo kita tau caranya. Misal, membuat meja kerja yang nyaman, menyetel musik kesukaan kita atau membuat kopi sendiri. Hal-hal yang ada di cafe sebenernya bisa dipindahkan ke rumah. 


ngopi cantik (dok.pri)

Dalam pengaturan keuangan zaman now, ada istilah bocor halus. Bocor halus adalah biaya-biaya yang sebenernya berawal dari keinginan dan bukan kebutuhan. Selain ngopi cantik, beli kosmetik gara-gara lagi diskon, atau beli makanan karena lagi promo termasuk dalam kategori bocor halus (promo KFC mana promo KFC :D).

Untuk mengatasi bocor halus dan memastikan apakah sebuah pengeluaran itu kebutuhan atau keinginan, mbak Liswanti menyarankan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran kita. Jadi dibikin tabel gitu dengan kolom-kolom berisi pemasukan uang dan pengeluaran uang. Kolom tersebut diisi setiap hari dan isinya harus detail. Pengeluaran parkir 2 ribu rupiah pun dicatat juga.

Saya telah menjalankan saran itu sekarang, tadinya sih mikir ya buat apaan coba nyatet-nyatet, kan diingat aja cukup. Ternyata pencatatan ini ada manfaatnya. Saya jadi tahu biaya-biaya yang seharusnya tidak saya keluarkan atau jumlahnya seharusnya saya kurangi. Saya jadi tahu cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.


recehnya dicemplugin ke sini (dok.pri)

Biaya itu adalah biaya jajan. Jajan saya masih banyak banget. Iya sih kecil-kecil jumlahnya seperti risol 3 ribu, beng-beng 3 ribu, tapi kalo dikumpulin sebulan jadi berapa coba. Udah bikin pengeluaran banyak, trus jajannya nggak sehat juga. Jajan emaknya lebih gede dari jajan anaknya hehehehe.

Akhirnya saya mulai kurangi. Jajanan itu saya beli untuk cemilan sembari kerja. Sekarang saya ganti cemilan itu dengan menambah porsi buah. Buah lebih murah dan lebih menyehatkan. Sebuah pepaya California ukuran sedang aja harganya cuma 7 ribu.

Kemudian, ada saran mbak Liswanti yang saya terapkan sekarang, yaitu menjadikan menabung itu sebagai keharusan dan dilakukan bukan hanya kalau lagi punya uang. Menabung itu nggak harus dalam jumlah besar tapi mulai dari yang kecil, misalnya kembalian belanja. Kan receh suka berceceran tuh, mending ditabung yekan. 


(dok.freepik.com)

Alhamdulillah dalam seminggu ini keinginan buat jajan salah satunya terhalangi karena menabung itu. Daripada recehan saya beliin risol mending masuk tabungan. Akhirnya uang 2 ribuan masuk tabungan.. entah udah berapa jumahnya sekarang. Saya akan buka kalau sudah penuh dan akan saya tabung ke bank.

Dengan mengerem keinginan, maka sebenernya uang yang kita terima, berapapun besarnya, cukup aja kok buat memenuhi kebutuhan kita. Poin pentingnya adalah dahulukan kebutuhan yang penting. Kalau ternyata pemasukan uang memang kurang, ya cari uangnya lebih getol lagi.

Penghasilan tambahan lewat geraicni
CNI adalah brand yang berdiri di Indonesia sejak 1986. Tau kan ya CNI ngetop banget dengan kopi ginsengnya. Di jaman digital sekarang CNI membuka kesempatan buat kita yang mau dapet penghasilan tambahan. Caranya adalah afiliasi di geraicni


(dok.geraicni.com)

Apa tuh afiliasi geraicni? Jadi afiliasi geraicni adalah sebuah fungsi di mana kita dapat menggunakan link afiliasi (seolah-olah punya website sendiri) dengan cara memberikan referensi kepada teman, relasi atau pengunjung blog pribadi kita. Kita akan dapat keuntungan kalo ada orang yang melakukan order atau pembayaran.

Lengkapnya benefit yang kita dapat dari afiliasi geraicni adalah :
- Punya website gratis yang terintegarsi dengan payment channel dan JNE
- Dapat komisi langsung dari konsumen yang membeli produk dari link afiliasi
- Dapat memantau siapa aja konsumen yang membeli produk
- Dengan link afiliasi, konsumen otomatis menjadikan kita sebagai upline
- Setiap gerai CNI mengadakan promo, otomatis afiliasi juga ada promo jadi bisa menarik konsumen lebih banyak

Tertarik? Nih cara mendaftar program afiliasi geraicni :
1. Mendaftar terlebih dahulu menjadi member CNI
2. Masuk ke www.geraicni.com dan lakukan registrasi di fitur afiliasi lalu login > sign in > daftar afiliasi.

So... dari sekarang.. yuk bijak mengatur keuangan.

8 komentar

  1. kalau nggak ngatur keuangan secara bener bisa bocor banyak ya mak Vale

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa bener banget.. akhirnya dapet uang juga kurang mulu

      Hapus
  2. Bahayaaaa kalo udah bocor apalagi secara halus kayak musuh dalam selimut huahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pengeluaran jadi gede buat hal hal yang nggak penting

      Hapus
  3. Ah bener kyk mba yayat nih, kalau ada dua sesi acara, tulis satu yg bener kita pahami, thanks ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan topik yang deket sama emak emak sih yang kayak gini hehehe

      Hapus
  4. Emang dasar hobi nonton balap yak, judulnya aja pake istilah bocor halus... anjaaaaay.... dapet banget yak ilustrasi duit lari kemana enggak ketahuan kayak ban bocor....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahah yang langsung inget ya soal bocor itu... bocor ban... bocor uang... sama sama ngeselin yekan

      Hapus