Kanker Serviks dan Kisah Wanita Luar Biasa yang Mengidapnya



Beberapa waktu lalu, ada seorang artis besar di negeri ini yang wafat akibat menderita kanker serviks. Mendengar kata “kanker” aja sudah menjadi momok bagi kita, apalagi begitu tau betapa berbahayanya kanker serviks. Namun masih banyak wanita yang belum tau apa dan bagaimana kanker serviks. Saya pun juga. Untungnya saya berkesempatan hadir di acara bincang-bincang RS Mayapada dengan para blogger dari Komunitas ISB membicarakan kanker serviks pada 30 November 2017 di sebuah lokasi di bilangan Jakarta Selatan.


Dr Yuslam Fidianto, Sp.OG menjadi salah seorang narasumber yang hadir di acara kemarin. Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang mulut rahim. Penyebab kanker ini adalah virus HPV (human papillomavirus) 16 dan 18 yang ditularkan melalui hubungan seksual yang diperparah dengan sanitasi yang tidak higienis. Sebenarnya ada banyak sekali tipe virus HPV tapi hanya dua jenis HPV ini yang menimbulkan bahaya kanker serviks.

Kenapa? Karena HPV 16 dan 18 menghasilkan protein E6 dan E7 yang menonaktifkan gen-gen di tubuh wanita di mana gen-gen ini bermanfaat untuk menghentikan perkembangan tumor. Protein E6 dan E7 menyebabkan perubahan gen yang lantas menyebabkan berkembangnya kanker serviks. Namanya sih protein… tapi protein ini berbahaya. Para wanita yang pernah berhubungan seksual berpotensi terserang kanker ini.

Tapi eitssss… jangan takut ya karena kanker serviks tidak menyerang sembarang wanita. Wanita yang bisa terserang kanker serviks adalah wanita yang gemar berganti pasangan dalam berhubungan intim atau suaminya gemar berganti pasangan. Kanker serviks juga berpotensi menyerang wanita yang menikah muda atau yang sudah hamil lebih dari 3 kali. Potensi lebih besar menyerang para wanita yang hidup dalam pergaulan bebas. 


Trus gimana seorang wanita bisa tau kalo ia terserang kanker serviks? Ada ciri-cirinya yaitu terjadi pendarahan abnormal pasca senggama. Pendarahan ini terjadi di luar siklus haid. Bila diobati, pendarahan akan berhenti tapi begitu efek obatnya habis pendarahan bisa terjadi lagi. Pendarahan ini terjadi terus menerus. Lalu ciri lainnya adalah terjadi keputihan terus menerus dan berbau. Juga wanita mengalami nyeri pinggul yang nggak berkaitan dengan haid. 

Berat badan menurun juga merupakan salah satu ciri kanker serviks. Kudu waspada jika kondisi ini dialami berbarengan dengan badan mudah lelah dan nafsu makan berkurang. Orang yang menderita kanker serviks juga akan mengalami nyeri saat berhubungan seks dan ini terjadi setiap hubungan intim dilakukan. Apalagi jika terjadi infeksi di organ intim.. waahhhh itu udah jadi tanda-tanda deh.

Supaya kanker serviks bisa diketahui sejak dini, dr Yuslam mengingatkan para wanita untuk melakukan tes pap smear minimal setahun sekali. Saya sering tuh mendengar kata-kata tes pap smear. Tapi tes pap smear itu apaan sih? Tes pap smear adalah tes yang dlakukan oleh dokter untuk mendeteksi sel serviks yang berkembang menjadi kanker.


Karena kanker serviks menyerang mulut rahim maka tes yang dilakukan dokter ya meliputi vagina, rahim dan kandung kemih. Tes dilakukan dengan cara memasukkan alat bernama spekulum ke vagina. Spekulum ini membuat dokter bisa melihat kondisi bagian dalam vagina dan bagian mulut rahim. Spekulum juga membuat dokter bisa memasukkan spatula khusus di mana spatula ini diperlukan untuk mengambil sample jaringan yang berada pada mulut rahim bagian luar. Sample jaringan ini kemudian diteliti dengan menggunakan mikroskop. 

Terus kalo ternyata ada kanker serviks yang menyerang gimana? Nah di acara kemarin ada seorang survivor kanker serviks yang bernama ibu Elly Mawati. Ibu Elly adalah seorang wanita yang tegar luar biasa. Betapa tidak? Ibu Elly menderita dua macam kanker yaitu kanker usus dan kanker serviks. Ia didiagnosa menderita dua kanker ini tahun 2015. Saya sungguh merinding mendengar bu Elly bercerita tentang kanker yang dialaminya.

Dengan tabah bu Elly bercerita bahwa awalnya ia terserang kanker usus setelah mengalami diare tak berkesudahan. Perlu 7 jam operasi untuk memotong usus bu Elly yang terserang kanker. Kanker usus yang dialaminya sudah mencapai stadium 2A. 8 bulan setelah terserang kanker usus, bu Elly mengalami keputihan yang tak berhenti. Merasa tak lazim dengan kondisi ini, bu Elly langsung memeriksakan diri ke dokter onkologi.



Setelah melalui rangkaian pemeriksaan, bu Elly didiagnosis terkena kanker serviks stadium 1B. Sungguh saya tercekat mendengar cerita bu Elly sampai di sini. Tapi bu Elly malah bercerita dengan penuh semangat, tak terlihat bu Elly menahan sakit di tubuhnya. Jika tak mendengar cerita langsung dari mulutnya saya tak akan menyangka bahwa bu Elly adalah seorang penderita kanker.

Tak menunggu lama, bu Elly langsung masuk ruang operasi untuk melakukan operasi pengangkatan rahim , serviks dan kedua ovariumnya. Kalo para blogger yang mendengarnya mengurut dada, bu Elly malah bercanda mengatakan dirinya adalah WTS alias wanita tanpa serviks. Benar-benar seorang wanita luar biasa yang harus membuat kita… yang kadang punya sedikit masalah sudah mengeluh, harus malu padanya.

Kenapa bu Elly setegar itu? Karena bu Elly menganggap bahwa penyakit yang dideritanya adalah rezeki dari Allah SWT yang nggak boleh disesali tapi harus dihadapi dengan sabar dan penuh rasa syukur. Ketika menganggap bahwa sakit adalah rezeki dan penghapus dosa, maka kita akan ikhlas menerima kondisi kita, kata bu Elly. Ketegaran juga didapat karena dukungan keluarga, terutama suami bu Elly. Ketimbang menyesali kenapa dirinya sampai terserang penyakit ini, bu Elly dan suaminya saling mendukung dan saling menyemangati satu sama lain. 


Tak terbilang betapa berat dan panjangnya proses pengobatan yang dilakukan bu Elly dan ini terus berlangsung entah sampai kapan. Bu Elly berpesan agar para wanita melakukan tes pap smear agar diketahui secara dini jika ada kanker serviks yang menyerang. Lalu bu Elly juga menyarankan agar wanita yang terkena kanker, bergabung di komunitas penderita kanker agar segera mengetahui info terupdate tentang kanker. 

Nah setelah tau gimana bahaya kanker serviks cussss lah periksakan diri segera. RS Mayapada adalah rumah sakit yang melayani pemberian vaksin untuk mencegah kanker serviks. Ada paket Rose seharga 3.100.000 dan paket Lavender seharga 2.600.000 yang bisa kita pilih. Harga ini sudah termasuk biaya administrasi, pemeriksaan dokter Obgyn dan 3 kali vaksinasi. Harga paket ini berlaku hingga 31 Desember 2017 lho. Untuk lebih jelasnya bisa menghubungi Mayapada Hospital di 021-29217777 ext 7124.

2 komentar

  1. ternyata penyebabnya virus ya mak, bukan genetika

    BalasHapus
  2. Kamu juga wanita luar biasa kok mbak. Iya, kamu. Ah, kamuuuu. Penjual tahu bulet wkwk :)

    BalasHapus