Berolahraga bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun,
bahkan oleh para penyandang disabilitas. Olahraga bukan hanya membuat badan
sehat namun olahraga juga bisa menjadi tempat mengukir prestasi dan ini tak
terbatas pada kondisi jasmani. Kita tau ada kompetisi olahraga semacam Asean
Games atau Olimpiade, namun belum semua tau bahwa para penyandang disabilitas
juga berprestasi di bilang olahraga melalui kompetisi semacam itu.
Jika tahun depan kita melaksanakan gelaran Asean Games
2018, maka para penyandang disabilitas juga berkompetisi dalam Asian Para Games
2018 (APG 2018). Pada sosialisasi yang diadakan di mal Sumarecon Serpong Jumat
15 Desember 2018 lalu, pak Andre Budiarjo selaku Ketua Penyelenggara APG 2018
mengatakan tahun depan Indonesia kebagian menjadi tuan rumah penyelenggaraan
APG 2018.
Jadi Asian Para Games adalah ajang 4 tahunan yang sudah dilangsungkan sebanyak 2 kali, sebelumnya
dilangsungkan di China dan Malaysia. APG 2018 akan dilangsungkan tanggal 6-13
Oktober 2018 dan berlokasi di Jakarta. Ada 18 cabang olahraga yang
dipertandingkan dengan 582 nomor pertandingan. Atlet yang ikut kompetisi ini
ditargetkan sebanyak 3000 orang.
Indonesia 2018 Asian Para Games Organizing Committee
(INAPGOC) yang menyelenggarakan gelaran akbar ini saat ini melakukan
sosialisasi di 20 titik pada 16 kota di Indonesia diantaranya Medan, Palembang,
Batam, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan lain-lain. Sosialisasi dilakukan
oleh INAPGOC dengan cara membuat booth untuk menyebarkan informasi mengenai APG
dan mengadakan kuis.
Seperti di Sumarecon Mall Serpong kemarin. Booth INAPGOC
didirikan di pelataran lobby SMS dan diadakan lomba boomerang. Sosialisasi di
SMS menyasar para pengunjung mall, komunitas hobi, komunitas disabel dan
lain-lain. Sayang sih yaaa booth di SMS ini hanya berlangsung dari 13 Desember
hingga 17 Desember 2018.
Sosialisasi juga dilakukan INAPGOC dengan cara mengadakan
workshop fotografi yang menghadirkan Darwis Triadi dan Arbain Rambey. Kalau mau
ikutan workshop keren ini bisa datang nih ke Museum Seni Rupa dan Keramik di
Kota Tua Jakarta pada tanggal 23-24 Desember 2018. Ada pameran fotonya juga
lho. Sosialisasi APG 2018 juga dilakukan secara online melalui media massa dan
sosial media.
APG 2018 punya slogan “The Inspiring Spirit and Energy of
Asia” dan hadir dalam 4 misi yaitu determination, courage, equality dan
inspiration. Empat misi ini diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan
kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan baik fisik maupun
mental. Ajang ini juga mempromosikan keseteraan dalam kehidupan bermasyarakat.
APG 2018 mengambil elang bondol sebagai maskotnya yang
diberi nama Momo singkatan dari motivation and mobility. Motivation dan
mobility adalah cerminan semangat para atlet disabilitas yang mengikuti
kompetisi ini. Elang bondol juga diambil sebagai maskot karena hewan ini adalah
hewan khas Indonesia.
Tahapan persiapan saat ini sudah dilakukan. Kurangnya
sarana olahraga merupakan salah satu masalah yang saat ini sedang ditutupi
dengan cara melakukan berbagai perbaikan. Kalau lewat area Gelora Bung Karno
Senayan saya melihat renovasi sedang dilakukan di sana sini demi menyambut
gelaran Asean Games 2018 dan APG 2018.
Renovasi untuk APG 2018 tentu harus dilakukan dengan
detail karena para atlet disabilitas membutuhkan fasilitas pendukung misalnya elevator
dan kamar mandi yang mudah diakses dengan kursi roda. APG 2018 juga butuh
banyak relawan yang akan membantu para atlet. Kita bisa lho mendaftar sebagai
relawan melalui klik web http://2018apg.id/volunteer/
.
Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang
terpilih untuk menyelenggarakan Asian Para Games. Melalui momen ini Indonesia
memiliki kesempatan untuk membuktikan diri mewujudkan kesamaan hak dan
kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri
dan tanpa diskriminasi untuk hidup maju dan berkembang secara adil dan
bermartabat serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang
ramah disabilitas.
Tidak ada komentar