Indonesia kaya akan kuliner. Bukan hanya kuliner lokal,
tapi kuliner Internasional juga banyak dijajakan di sini. Kenapa? Karena banyak
warga negara asing tinggal di Indonesia, entah untuk bekerja atau berwisata
atau untuk keduanya. Pengusaha melihat ini sebagai peluang. Bisnis paling
menjanjikan dan banyak dicari adalah bisnis makanan. Karena itulah kuliner dari
banyak negara ada di sini.
Hidangan middle east merupakan hidangan yang cocok dengan
lidah orang Indonesia umumnya. Perpaduan hidangan Arab dan negara tetangganya
sudah sering dibuat oleh orang Indonesia. Contohnya nasi kebuli. Nasi
bercitarasa gurih dan khas ini biasa dihidangkan dengan daging kambing, bisa
dalam bentuk daging semur atau daging goreng. Orang Betawi asli sering
menyajikan nasi kebuli saat Maulid Nabi.
Dulu.. saat Maulid Nabi, hidangan nasi kebuli selalu saya
tunggu. Kami biasa memakan hidangan ini dalam nampan yang kami makan
bersama-sama. Biasanya 4-5 orang dalam 1 nampan. Acara makan bersama ini akan
berlangsung riuh dan seru. Saking seringnya dihidangkan nasi kebuli saat
maulid, saya awalnya menyangka nasi kebuli adalah nasi khas Betawi, ternyata
nasi ini asalnya dari tanah Arab.
Sayangnya hidangan nasi kebuli sudah tak diberikan saat
Maulid Nabi karena hidangan diganti dengan kantung plastik berisi mie instant,
gula, minyak dan tepung. Sisi kepraktisan menjadi faktor utama, karena memasak
nasi kebuli itu butuh proses lama dan daging kambingnya juga mahal. Emak-emak
pun lebih suka dapat mie instant dan teman-temannya karena lumayan mengurangi
belanja bulanan.
Eatz Restaurant
Kalau Anda melewati Jalan raya Radio Dalam Jakarta
Selatan menuju arah Pondok Indah, di ruko Margaguna sebelah kanan jalan, Anda
akan melihat sebuah nama.. EATZ. Ini adalah nama restoran yang menjual hidangan
Timur Tengah yaitu Arab, Turki, Srilanka dan lain-lain.
Eatz Radio Dalam ini adalah cabang dari Eatz di Aeon
Mall Tangerang. Seluruh hidangan dimasak oleh chef asli Maroko yang sekaligus
pemilik restoran ini.. Mr. Hinam namanya. Eatz diambil dari kata eat yang
artinya makan. Harapan pemilik restoran adalah agar para pengunjung bisa
menikmati makan enak harga terjangkau.
Mbak Mellita Rizkawati selaku pemilik sekaligus istri
dari Chef Hinam menemui kami, para blogger yang berkunjung di restorannya pada
20 September 2017 lalu. Eatz berawal dari ide membuat catering untuk acara
keluarga, ultah, meeting dan lain-lain. Respon para pelanggan bagus, inilah
sebabnya Chef Hinam dan mbak Mellita memberanikan diri membuka restoran.
Eatz menyajikan makanan Timur Tengah dan Indian. Khas
Timur Tengah bukan hanya di makanan tapi interior restoran juga sangat Timur
tengah. Kalo Anda kebetulan mengunjungi restoran ini dengan beberapa teman,
naiklah ke lantai 2. Ruangan ini didesain model lesehan. Kita bisa duduk
bersama keluarga dan makan hidangan dengan suasana yang lebih akrab.
Kalau ke restoran yang saya cari pertama kali adalah
colokan karena saya ke restoran atau café itu bukan hanya untuk makan, tapi
juga untuk bekerja. Maka colokan untuk laptop harus ada. Maklum ya… laptop saya
sudah terlalu saya push untuk bekerja hingga baru nyala setelah charger dicolok
ke stop kontak. Di Eatz, colokan banyak terdapat di sisi meja dan di lantai 2
yang ala lesehan. Asyik banget deh.
Perlengkapan untuk interior didatangkan langsung dari
Timur tengah. Saya melihat di bagian dinding ada kotak harta karun dan lampu
ala aladin.Lucu banget. Pelanggan restoran ini selain orang asli Timur Tengah
tapi juga orang Indonesia. Karena hidangan Timur Tengah cocok juga di lidah
kita. Hidangan juga bisa dipesan lewat ojek online.
Restoran ramai pengunjung pada akhir minggu atau saat jam
makan siang dan jam makan malam. Beberapa pengunjung memang sudah mengetahui
tentang restoran ini namun ada juga yang memang kebetulan lewat. Lokasi resto
yang dekat dengan perkantoran dan mal besar Pondok Indah memungkinkan menjaring
banyak pengunjung asal promosi rutin dilakukan.
Menu serba domba dan kopi campur safron
Ada tantangan tersendiri dalam membuat hidangan
mancanegara yaitu bahan dan bumbunya. Bahan baku membuat hidangan khas
mancanegara tentu menggunakan bahan dari negara asalanya dan nggak bisa
menggunakan bahan lokal karena bisa bikin rasanya beda. Eatz menyadari itu
makanya semua bahan baku makanan otentik dan bumbu didatangkan langsung dari Timur Tengah.
Menu pertama yang disajikan pada kami adalah Faluda. Ini
minuman khas India yang terbuat dari campuran sirup, es krim, jeli, selasih,
almond dan daun mint. Rasanya sungguh menyegarkan. Minuman ini cocok diminum
saat cuaca panas, seperti cuaca siang itu. Warnanya yang merah muda pasti
disuka anak-anak.
Hidangan selanjutnya adalah salad. Salad ala Arab
dressingnya menggunakan minyak zaitun dan jeruk lemon. Isinya timun dan tomat
yang dipotong kotak. Belum terbiasa saya makan salad seperti ini karena kalau
makan salad justru saya akan siram dengan thousand island yang banyak. Namun
justru hanya dengan perasan lemon dan minyak zaitun, rasa salad ternyata lebih
segar.
Samosa adalah menu yang selanjutnya dihidangkan. Samosa
ini biasa disajikan sebagai cemilan. Kulit luarnya renyah dan di dalamnya
berisi daging. Mirip-mirip risol kalau di kita. Mata saya terpaku pada buku
menu di depan saya. Ada menu Whole Lamb Mandhi yang harganya wow… dua juta enam
ratus ribu rupiah. Makanan apakah itu?
Jadi ada kebiasaan di tanah Arab menyantap makanan
bersama-sama. Whole Lamb Mandhi adalah nasi berbumbu yang disajikan lengkap
dengan daging domba. Disajikan dalam nampan yang per nampan nya bisa dimakan
oleh 3-4 orang. Harga dua juta enam ratus ribu rupiah adalah harga untuk paket
15 sampai 30 orang. Paket ini sudah termasuk samosa. Jatuhnya murah.
Gimana rasanya? Gurih sekali dan daging dombanya empuk.
Berbeda dengan Chicken Biryani yang menjadi hidangan selanjutnya. Chicken
Biryani adalah ayam yang disajikan dengan nasi gurih namun lebih pedas dari
Mandhi. Untuk yang tak terbiasa makan pedas, mungkin agak kaget ketika memakan
Biryani karena pedasnya berasal dari lada dan rempah. Kalau saya justru lebih
menyukai Biryani ketimbang Mandhi.
Daging domba di Lamb Mandhi empuk banget. Saya pernah
memakan sate domba dan tidak seempuk ini dagingnya. Daging domba ini diberi
bumbu lalu dipanggang. Kalo Anda ke restoran ini wajib deh cobain.. ada kok
paket yang buat berdua sampai bertiga. Semua hidangan di Eatz bisa juga dipesan lewat ojek online.
Yang harus saya cicipi selanjutnya adalah Qahwa Coffee
dan Anda harus coba karena kopi Arab ini rasanya enak banget. Ada campuran
bunga safron juga yang membuat aroma kopi jadi terasa bunganya. Pesen saya kalo
minum kopi ini pelan-pelan aja ya… seruput tipis karena safronnya ini
muahaaalllll. Overall… semua makanan dan minuman di resto ini enak. Kayaknya
bisa jadi restoran favorit saya nih.
EATZ Restaurant
Ruko Margaguna unit 9 jln. Radio Dalam no 125,
RT.3/RW.11, Gandaria Utara, Kby. Baru, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12140, Indonesia
hari ini menu makan siang ku nasi kebuli tapi nasi kebuli rumahan. itu di Eatz menarik banget ya jadi pengen coba yang di aeon.
BalasHapuseatz resto makanannya enak suasana juga nyaman bisa buat kumpul sekaligus kerja :)
BalasHapusDuh pengen cobain .. kayak nasi goreng Arab disana ada kali ya. Soalnya aku pernah makan nasgor Arab itu enaaaak banget. Trus aku gak tau lg deh mau cari nasgor Arab dimane lagi :))
BalasHapusYummy aku paling suka nasi kebuli. Kalau ga ada kawinan di kampung ga bakal ada ni nasi.. jadi laper ih liat foto2nya
BalasHapusBisikin harganya dong mbak Yayat soalnya aku doyan banget masakan timur tengah. Aku paling suka kalau ke restoran timur tengah itu adalah penataan tempatnya, berasa jadi putri Jasmine dan Alladin gitu lhooo.
BalasHapusNasi kebuli dan daging domba. Nyam... Makanan Timur Tengah memang menggoda banget. Eh, berapa yaks harganya bisa mencicipi disini?
BalasHapusBelom pernah coba daging domba nih, kalo kambing pernah rasanya sama nggak ya mba yayat. Ah jadi pemgen coba deh lunch disana. Udh gitu lesehan di karpet, asik banget bisa makan sambil angkat satu kaki hehee
BalasHapusWah serba domba ini nih sedap hehehe. Kalau kopi campur safron aku kurang doyan mba Yayat, dulu pernah nyoba.
BalasHapusDuuuh enak, salah baca ini mah. Soalnya pas lagi laper-lapernya
BalasHapusBerasa banget gak mba, kambing atau rempah2nya. Soalnya aku pernah nyobain makanan india dan lgsg gak doyan krn rempah2nya terlalu kuat.
BalasHapusNasi Mandhi-nya pasti enak ya mbak di Eatz? saya belum nemu nasi mandi yang nendang rasanya di Malang.
BalasHapusmba yayaaaaat tanggung jawaaaab aaaah ... ngileeer neeeeh! Ajak2 dong kalo ada review makanan heheheh
BalasHapusWah baca ini siang-siang jadi makin laper, next time mau main kesana ah cobain masakannya.
BalasHapusKebuli masih masuk makanan fav aku, asal bukan masakan india ya.. #ups hahaha.. Ini resto bener2 khas arab ya, sampe interiornya jg khas arab
BalasHapusPenasaran sm naai briyani kayaknya ngehits bgt ini makanan, kalo main ke radal coba ah mampir ke eatz restoran.
BalasHapusYummy! Makanan gini emang jadi comfort food orang-orang kayak aku, karena berbumbu banget 👌
BalasHapusmenunya mewaaaaah! Saya pengen nyobain makan masakan Timur Tengah deh belom pernah nih :)
BalasHapus