Rencananya Sabtu malam lalu, saya hanya ingin di rumah,
menulis artikel dari beberapa ide yang muncul di kepala, tapi anak sulung saya
minta saya mengantarnya ke gedung Bank Indonesia di kawasan Kota Tua Jakarta.
Teman kantornya menikah dan resepsi pernikahan diadakan di gedung ini. Jadilah
saya mengantar anak saya ke sana.
Lepas Maghrib saya dan si sulung berangkat dari rumah
kami di kawasan Jakarta Selatan menuju kawasan Kota Tua. Saya tidak menemani
anak saya ke acara resepsi teman kantornya.. ya masa kondangan bawa-bawa emak
hehehehe jadi sembari menunggu si sulung selesai dengan acaranya, saya
jalan-jalan di Kota Tua. Saya sudah lama tak ke kawasan Kota Tua maka saya
cukup terkejut dengan perubahan yang terjadi di kawasan ini.
Kawasan Taman Fatahillah yang menjadi pusat wisata di
kawasan Kota Tua lebih tertata kini. Pedagang yang biasanya memenuhi Taman
Fatahillah sudah dialihkan ke lokasi tersendiri jalan Kali Besar Timur. Lebih
rapi jadinya dan lebih nyaman untuk jalan-jalan. Saya lihat Taman Fatahillah
Square dipenuhi orang-orang yang menikmati malam Minggu. Banyak yang membawa
anak-anaknya serta.Tapi.. meski banyak orang tapi Taman Fatahillah terlihat
lapang, karena tak ada pedagang.
Berbeda ketika saya ke Kali Besar Timur yang lokasinya di
belakang Gedung Pos Taman Fatahillah. Kondisi jalan sangat padat dan ramai.
Para pedagang segala rupa tumplek blek di sini. Ada pedagang pakaian, mainan,
makanan dan lain-lain. Kondisi yang padat pengunjung membuat laju mobil jadi
tersendat. Bahkan bis TransJakarta sampai kesulitan untuk berangkat.
Setelah memarkir motor saya di lokasi parkir yang
disediakan, saya berjalan menyusuri Jalan Kali Besar Timur ini menikmati
suasana sambil melihat-lihat barang dagangan. Saya suka melihat dagangan yang
dijual, kadang ketemu barang yang unik dan lucu. Lagipula belanja di pasar
seperti ini bisa ditawar harganya, jadi bisa dapat dengan harga murah.. cumaaa
ya kudu pinter nawar.
Lokasi pedagang makanan dengan pedagang pakaian dipisah
lokasinya. Pedagang makanan menempati
trotoar yang membatasi dua jalan. Gerobag pedagang makanan berbaris di sisi
kiri dan kanan .. di tengahnya digelar alas terpal untuk para pembeli makanan.
Jadi kita makan lesehan di situ. Alas terpal ini juga penuh dengan pembeli
makanan yang duduk makan bersama keluarganya.
Jenis makanan yang dijual beraneka ragam. Ada mie ayam,
bakso, nasi goreng, mie goreng, aneka minuman… lengkap banget deh. Kalo saya
liat pedagang yang terbanyak itu adalah pedagang goreng-gorengan. Makanan
gorengan emang paling praktis buat dimakan. Nggak perlu tempat duduk, kita bisa
memakannya sambil berjalan (hati-hati keselek). Maka makanan gorengan yang
paling laris.
Makan di lokasi seperti ini emang seru, tapi hati-hati
karena kebersihannya sangat kurang. Debu jalan dan partikel kecil dari asap
kendaraan bisa terhirup dan membuat gangguan pada tenggorokan. Kalau
tenggorokan kita rasanya gatal dan kita mengalami batuk naahh… itu tandanya
tenggorokan kita terinveksi oleh bakteri dan virus. Masalahnya sehari-hari kita
nggak mungkin terhindar dari debu dan bakteri apalagi jika aktivitas kita di
luar rumah tinggi.
Tapi jangan khawatir, ada pereda batuk yang praktis
banget dibawa kemana-mana dan berkhasiat meredakan batuk ringan dan gangguan
tenggorokan.. namanya OB Herbal Ziplong. Ziplong adalah produk terbaru dari
Deltomed Laboratories, sebuah produsen obat-obatan yang banyak memproduksi obat
berkualitas. Ziplong bukan pereda batuk biasa karena dibuat aneka herbal
seperti kencur, madu, herba timi dan lain-lain.
OB Herbal Ziplong aman diminum oleh anak-anak dan dewasa
karena diproduksi sesuai standar CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang
Baik) dan menggunakan teknologi ekstraksi modern QuatraExtraction System yaitu
sistem pembuatan di mana zat yang terkandung dalam bahan baku herbal dapat
dipertahankan.
Bentuknya yang berupa sachet ukuran 12 mili dengan
sobekan bikin OB Herbal Ziplong nggak menuhin tas kalau dibawa. Secara saya
kalo mau kemana-mana bawaannya banyak. Tas udah penuh sama laptop, power bank,
dompet, pouch kosmetik, charger laptop dan handphone. Tenggorokan saya kadang
sensitif emang, makanya saya kemana-mana bawa minyak angin, jadi kalo
tenggorokan mulai gatal, saya oleskan minyak angin.
Namun kalo ada Ziplong gini lebih enak, kalau mulai batuk
karena debu dan virus tinggal sobek ujung Ziplong deh. Jadinya kemana-mana zaya
emang bawa Ziplong sih. Saya nggak mau kegiatan saya terganggu karena
tenggorokan bermasalah. Emak produktif aktifitasnya nggak boleh terkendala karena
batuk.
Tidak ada komentar