Merk lampu apa yang langsung terpikir kalo kita ngomongin
soal lampu? Philips! Philips adalah jaminan mutu untuk lampu. Meski sekarang
banyak merk lampu di pasaran tapi Philips tak terganti. Saya menggunakan
Philips untuk semua lampu di rumah saya dan ini sudah turun temurun. Karena
lampu Philips awet digunakan, hemat listrik dan murah. Lampu Philips juga
sangat mudah ditemukan karena setiap toko perlengkapan listrik pasti
menyediakan lampu Philips.
Untuk faktor terang, saya menggunakan lampu dengan terang
yang berbeda di rumah saya. Di ruang keluarga, saya memilih lampu yang lebih
terang dari ruang lain. Sementara di kamar tidur saya, saya memilih cahaya yang
lebih redup. Special untuk kamar anak, saya pasang dua jenis lampu. Lampu
dengan cahaya terang untuk mereka belajar dan jika mereka tidur lampu diganti
dengan cahaya yang lebih redup. Semua lampu yang saya gunakan adalah Philips
dengan tipe LED.
Dua anak saya menggunakan kacamata dengan minus yang tinggi. Satu diantaranya malah sudah silinder. Setiap tahun minus di matanya selalu tambah. Saya sudah berusaha memberikan mereka buah dan sayuran dengan kandungan vitamin A biar minusnya berkurang tapi tetep aja.. malah tambah terus. Dua anak saya ini, satu SMA dan satu lagi SMP, hobby membaca dan hobby menggambar. Kalau sudah menggambar manga, mereka betah berjam-jam melakukannya. Iya.. dua anak saya ini suka sekali menggambar manga atau kartun ala Jepang. Mungkin ini salah satu penyebab minus di mata mereka malah tambah.
Urusan dengan mata ini bikin saya harus pintar-pintar
mengatur cahaya lampu di kamar agar tidak menghambat kegiatan mereka. Solusi
saya ya dengan menggunakan dua lampu dengan faktor terang yang berbeda. Nah
saya dapat informasi bahwa Philips mengeluarkan produk lampu baru yang oke
punya. Sebagai pengguna setia Philips, datanglah saya ke lokasi Philips
Lighting Week “Light Beyond Illumination” di Senayan City Jakarta 11 November
2016 lalu.
Pernah terbayang nggak di pikiran kita bahwa satu buah
lampu cahayanya bisa kita ubah menjadi bermacam warna sesuai keinginan kita dan
kita bisa atur mati hidupnya lampu dari telepon genggam? Inovasi teknologi saat
ini sudah sangat tinggi. Inovasi ini memungkinkan manusia menciptakan produk
dengan kreativitas yang juga tinggi. Seperti yang dikatakan oleh ibu Indah
Suzanti, Product Marketing Home PT Philips Indonesia yang memberi presentasi di
acara itu “Era digital sedang berlangsung, semua dioperasikan via smartphone.
Philips ingin menjadi bagian dari digitalisasi”.
Sungguh saya berdecak kagum dengan teknologi lampu
terbaru dari Philips. Namanya Philips HUE tapi saya lebih suka menyebutnya
lampu cerdas. Kenapa cerdas? Cerdas yang pertama adalah Philips HUE terkoneksi
dengan aplikasi di smartphone. Bekerja sama dengan pihak ketiga, Philips HUE
memungkinkan kita mengatur pencahayaan melalui smartphone. Ada 450 aplikasi yang
tersedia termasuk memati hidupkan lampu. Soal mati hidup lampu ini manfaat
banget buat saya yang pelupa. Saya kalau mau pergi kudu cek beberapa kali
apakah lampu di rumah sudah mati. Kadang nih saking lupanya, saya sudah jalan
sampai depan gang dan terpaksa balik karena lupa lampunya sudah dimatikan apa
belum. Pelupa parah. Dengan aplikasi Philips Hue, kita bisa matikan lampu via
smarthphone walaupun sudah jauh dari rumah dan sebaliknya, kalau mau pulang,
kita bisa nyalakan lampu sebelum kita sampai rumah.
Cerdas yang kedua nih.. Philips HUE itu bisa nyala dengan
warna sesuai mood. Pengaturan warna ini diatur melalui aplikasi di smartphone
tadi. Ada 16 juta warna yang bisa kita ganti-ganti semau kita. Mau biru,
orange, merah muda atau apapun bisa di atur. Warna bisa disesuaikan dengan mood
atau momen special yang kita alami. Misal nih lagi dinner sama pasangan kita,
tinggal nyalakan warna orange jadi berasa dinner di suasana sunset deh. Lagi
happy, nah ganti aja warna lampu dengan pink jadi bikin ruangan ceria. Atau
kalo kita mau merasakan ketenangan, ganti lampu dengan warna-warna warm. Warna
yang bisa berganti-ganti ini juga punya manfaat menstimulasi indera. Jadi cocok
deh buat anak saya yang berkacamata.
Cerdas yang ketiga.. masih soal pengaturan. Kita bisa
atur lampu di ruangan yang berbeda dengan hanya melalui aplikasi Philips Hue.
Lampu di ruangan yang berbeda ini bisa kita beri nama beda-beda juga. Saya
langsung kebayang deh.. kalau saya punya Philips HUE maka lampu di ruang
keluarga akan saya namakan Marquez. Lampu di kamar tidur saya namakan Rossi.
Lampu di dapur saya namakan Lorenzo. Nama-nama rider MotoGP semua hahahahahah.
Nah kalo kita mau atur lampu di sebuah ruangan tinggal
buka aplikasinya dan atur deh. Apa lampu di kamar tidur mau nyala jam berapa,
lampu di dapur mati jam sekian. Lampu di kamar anak nyala jam sekian dengan
warna sunrise misalnya bisaaaa. Terus mau pasang lampu di tiap kamar model beda
juga bisa. Karena Philips Hue tersedia dalam lampu model bohlam dan lampu
strip. Jadi nanti atur aja lampu LED yang bohlam itu mau warna apa dan lampu
strip mau warna apa.
Di acara kemarin ada mas Aryo Pratomo, vloger yang udah
memakai Philips HUE di rumahnya. Mas Aryo memutar video bagaimana rumahnya
menjadi semarak dengan Philips HUE yang warnanya bisa diganti-ganti. Wahhhh..
bikin ngeces sungguh. Mas Aryo bilang ruangan kerja adalah ruangan yang penting
untuknya maka penting juga membuat mood di ruangan kerja terjaga. Nah mas Aryo
menjaga mood dengan warna lampu Philips Hue. Kalau saya pasang Philips Hue di
ruangan kerja, saya bisa nggak kerja kali ya karena asyik mengganti-ganti warna
lampu huehehehe.
Kenapa Philips Hue bisa cerdas begini? Bisa karena
perangkatnya. Jadi kalau kita beli Philips Hue maka kita dapet starter kit yang
isinya adalah 3 bohlam LED, 1 bridge, 1 kabel power dan 1 kabel LAN. 1 bridge
bisa buat menampung 50 lampu. Cara pasangnya gampang. Pasang bohlam pada rumah
lampu seperti biasa. Lalu nyalakan bridge, koneksikan dengan LAN, koneksikan
dengan router. Sebelum memasang lampu pastikan dulu ya di rumah ada jaringan
WIFI yang memiliki router terhubung dengan LAN karena koneksinya lewat internet
ini. Setelah itu download aplikasi Philips Hue resmi dari Philips dan mulai deh
setting lampu-lampunya.
Saat ini ada 1 juta bridge yang terhubung dengan 5.6 juta
titik lampu. Cuma buat kita di Indonesia kudu sabar ya karena di Indonesia
Philips Hue belum dijual. Namun kalau mau pre-order bisa kok via Lazada dan
penjualan mulai dilakukan di tahun 2017. Wah bentar lagi kita ketemu sama lampu
cerdas ini. Di penghujung acara, kami diajak melihat rumah contoh yang di
dalamnya di pasang lampu-lampu Philips Hue. Keren dan sangat modern. Pencahayaannya
sungguh bikin suasana rumah adem. Kalau rumah saya dipasang lampu Philips HUE
mungkin minusnya mata anak saya nggak nambah ya karena distimulasi dengan warna
lampu dan kalau rumah saya kayak gini bikin saya betah deh dan nggak mau pergi
ke luar rumah (lalu mikir gimana cara cari duit kalo maunya di rumah terus).
Tidak ada komentar