Teka-teki soal ke mana Maverick Vinales akan berlabuh tahun depan akan terjawab sebentar lagi. Maverick Vinales akan mengumumkan keputusannya untuk tetap di Suzuki atau pindah ke Yamaha seperti yang diharapkan banyak orang sebelum race Mugello minggu depan. Jawaban Vinales memang sangat ditunggu karena menyangkut tim besar, Yamaha dan tim yang sedang naik performanya, Suzuki. Sebagai seorang rider yang berbakat.. menarik buat mengira-ngira ke mana Maverick Vinales akan berlabuh.
Buat yang nggak tau siapa Maverick Vinales, saya kasih info sedikit ya. Sedikit aja.. kalo infonya banyak ntar saya saingan sama Wikipedia. Maverick Vinales adalah rider kelahiran Spanyol, 12 Januari 1995. Senegara dia sama Marc Marquez, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo. Ia meraih juara dunia Moto3 tahun 2013. Tahun 2014 ia naik ke kelas Moto2, di tahun ini posisi terakhirnya adalah juara 3 klasemen akhir dan meraih gelar Rookie of the Year.
Tahun 2015, Suzuki meliriknya dan mengambilnya sebagai pembalap mendamping Aleix Espargaro di kelas MotoGP. Ia cuma mampu duduk di peringkat 12 klasemen akhir MotoGP, tapi sekali lagi ia meraih gelar Rookie of the Year. Musim MotoGP 2016 sudah berjalan 5 seri, Maverick Vinales sementara ada di posisi 5 klasemen sementara. Beda 7 poin dengan rekan setimnya, Aleix Espargaro yang ada di posisi 7. Hasil balapan terbaiknya adalah seri kemarin, seri Le Mans Perancis, di mana ia meraih podium 3. Sampe di sini udah pada kebayang kan gimana berbakatnya Maverick Vinales.. selain ia ganteng tentunya. Wajar ye.. pembalap Spanyol dan Itali itu banyak yang ganteng. Eh.. pembalap negara lain juga sih..jadi intinya pembalap MotoGP itu ganteng-ganteng (malah bahas soal ganteng).
Setelah keputusan Jorge Lorenzo pindah ke Ducati dan meninggalkan Yamaha, tentu Yamaha harus cari pengganti Jorge. Nama Maverick Vinales ada di posisi satu sebagai rider the most wanted bagi Yamaha. Vinales dirasa cocok menunggangi motor Yamaha yang oke punya dan mendampingi Valentino Rossi. Secara pergaulan juga Vinales nggak musuhan sama Vale sih. Malah Vinales bilang dari dulu ia sangat mengidolakan Valentino Rossi. Yaaaaa.. secara almost semua rider MotoGP itu emang mengidolakan Vale. Udah gitu... Monster sebagai sponsor utama Yamaha pengen pengganti Lorenzo adalah rider Spanyol juga. Jadi semacam klop lah itu Vinales ke Yamaha.
Cuman.. nggak gampang mengambil Vinales dari Suzuki. Suzuki dikabarkan mempertahankan Vinales habis-habisan. Vinales membawa Suzuki menjadi tim yang patut diperhitungkan. Emang sih masih ada Aleix Espargaro di Suzuki, tapi performa Aleix Espargaro belakangan ini menurun. Makanya Suzuki sampai mengiming-imingi Vinales jadi rider utama di tim ini musim depan. Usaha Suzuki mempertahankan dirinya membuat Vinales galau. Lebih galau dari jomblo yang ngeces liat sepasang manusia saling memanggil kanda dan adinda (eeeaaaaa).
Bertahan di Suzuki akan menjadikan ia rider utama dan banyak banget benefit buat dirinya yang tentu akan bermanfaat untuk karirnya di masa mendatang. Tapi pindah ke Yamaha juga akan memberinya keuntungan. Pengalaman, skill, materi... yang pastinya bermanfaat buat karirnya di masa datang. Yamaha gemes dengan galaunya Vinales. Sama gemesnya kayak saya yang sebel liat sepasang manusia saling memanggil kanda dan adinda (hahahah kena lagi). Sampe tersiar kabar Yamaha telah merekrut Dani Pedrosa sebagai rider-nya.
Tapi berita ini belakangan dimentahkan oleh Livio Suppo, tim principle-nya Repsol Honda. Bohong tuh berita, Dani Pedrosa nggak menandatangani kontrak sama tim lain kok, Honda tuh mempertahankan Dani dan Dani udah bilang mau balapan di Honda lagi, gitu kata Livio Suppo seperti diberitakan oleh crash.net. Ini mah cuman strategi Yamaha aja buat menekan Vinales.. akal-akalan itu.. katanya lagi.
Mengambil keputusan yang akan berpengaruh buat masa depannya itu emang berat. Vinales mengaku, setiap hari ia memikirkan keputusannya, tapi makin hari ia makin yakin dengan keputusannya. Saya kudu mikir soal keputusan saya dalam suasana yang santai di rumah.. butuh waktu untuk menjawab ratusan pertanyaan.. kata Vinales melalui Crash.net. Iya sik emang.. mengambil sebuah keputusan penting nggak bisa dipikirin di garasi MotoGP yang sedemikian crowded. Bengong dikit pasti tim nya teriak, “Wwoiiii balapan wwooiii... jangan bengong aja!”
Lalu... bagemanah pendapat Valentino Rossi yang udah mengalamin asam garam pindah tim? Ketika ditanya oleh MCN, apa yang akan akang Vale lakukan jika ada di posisi Vinales, akang Vale yang tampan bin ganteng ini bilang gini, “Kalo saya ya.. tanpa ngeliat kontrak dan uangnya, akan jadi keputusan yang menarik. Kalo Vinales stay di Suzuki.. ia menjadi rider potensial dan bisa kayak Kevin Schwantz. Motor Yamaha tuh motor bagus, menunggangi motor bagus kayak Yamaha adalah sebuah tantangan. Tapi terserah Vinales sih ya.. cuma ia yang bisa memutuskan apa yang akan ia lakukan”.
Well...pindah tim emang biasa di kalangan rider. Pengalaman dan materi menjadi hal utama yang membuat seorang rider pindah ke tim yang lain. Namun.. pastinya ada resiko dari kepindahan itu. Resiko mendapat hasil yang lebih baik atau hasil yang lebih buruk dari kepindahan itu. Kalo saya sih ingin liat Vinales balapan lebih lama di Suzuki. Menarik untuk melihat Suzuki menjadi tim yang mampu melawan tim besar macam Yamaha, Honda dan Ducati. Suzuki punya potensi untuk itu dan Vinales juga. Tapi saya juga menghormati keputusan Vinales misalnya ia memutuskan untuk pindah ke Yamaha. Semoga keputusan itu adalah keputusan terbaik untuknya.
Sumber : Crash.net, MotoGP.com, MCN
Ditulis juga di Kompasiana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar