Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu ancaman kesehatan yang serius bagi perempuan di Indonesia. Faktanya, kanker serviks adalah penyebab kematian akibat kanker terbanyak ketiga di Indonesia. Lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), sebuah virus yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau status kesehatan. Namun, kabar baiknya adalah bahwa imunisasi HPV mampu mencegah lebih dari 90% kasus kanker serviks yang disebabkan oleh HPV. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami bahaya virus ini dan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil, termasuk melalui imunisasi HPV.
Siapa Saja yang Bisa Terkena Kanker Serviks?
Siapa pun yang memiliki leher rahim berisiko terkena kanker serviks. Risiko ini tidak terbatas pada kelompok usia atau latar belakang tertentu. Mulai dari remaja yang baru mulai aktif secara seksual hingga perempuan dewasa, semuanya memiliki risiko terkena infeksi HPV. Bahkan, infeksi HPV sering kali tidak menunjukkan gejala awal sehingga banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Bahaya Virus HPV
HPV adalah kelompok virus yang memiliki lebih dari 100 jenis, dan beberapa di antaranya sangat berbahaya. HPV dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, kanker anus, dan bahkan kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan). Infeksi HPV sering kali menyebar melalui kontak kulit ke kulit, termasuk melalui hubungan seksual. Yang membuat HPV lebih berbahaya adalah sifatnya yang "silent" atau tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Akibatnya, infeksi bisa berkembang menjadi kanker tanpa disadari.
Pentingnya Imunisasi HPV
Imunisasi HPV merupakan salah satu langkah paling efektif dalam mencegah kanker serviks. Vaksin HPV bekerja dengan cara melindungi tubuh dari jenis-jenis HPV yang paling berisiko menyebabkan kanker serviks. Imunisasi ini sangat dianjurkan untuk diberikan pada anak perempuan dan laki-laki usia 9 hingga 14 tahun, sebelum mereka aktif secara seksual. Namun, perempuan hingga usia 26 tahun dan bahkan beberapa kelompok di atas usia tersebut masih bisa mendapatkan manfaat dari vaksinasi ini.
Sebagai bagian dari upaya nasional untuk melindungi kesehatan perempuan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan bersama para pemangku kepentingan lintas sektor telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Kanker Leher Rahim 2023-2030. RAN ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kanker serviks dan pentingnya pencegahan melalui imunisasi HPV dan deteksi dini. Sosialisasi RAN juga menjadi langkah penting untuk mengajak masyarakat, terutama para orang tua dan perempuan, untuk berpartisipasi aktif dalam melindungi diri dan orang-orang yang mereka cintai dari ancaman kanker serviks.
Kampanye "Tenang untuk Menang"
Sebagai bagian dari RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia, MSD Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Bio Farma, telah meluncurkan kampanye edukasi kesehatan "Tenang untuk Menang." Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serviks serta mengajak perempuan untuk melakukan langkah pencegahan melalui deteksi dini dan imunisasi HPV.
Kampanye ini juga mendorong masyarakat untuk tidak hanya merasa tenang karena telah melakukan pencegahan, tetapi juga yakin bahwa kita bisa menang melawan kanker serviks dengan langkah-langkah yang tepat. Tenang dengan pencegahan, menang melawan kanker leher rahim!
Lindungi Diri dan Keluarga dari Kanker Serviks
Dengan mengetahui betapa seriusnya ancaman kanker serviks, penting bagi kita semua untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Imunisasi HPV adalah langkah awal yang sangat efektif. Selain itu, jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan seperti Pap smear atau tes HPV, yang dapat mendeteksi adanya perubahan sel-sel leher rahim sejak dini.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan imunisasi HPV, kita dapat melindungi diri kita sendiri, keluarga, dan generasi mendatang dari risiko kanker serviks. Mari kita bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih sehat dan bebas dari kanker serviks!
Tidak ada komentar