Delapan Masalah Penyebab Stunting dan Program Prabowo - Gibran Atasi Stunting



Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama protein dan nutrisi esensial, yang dimulai dari masa kandungan hingga usia dua tahun. Di Indonesia, ada 8 masalah yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting antara lain:

 

Kurangnya Gizi pada Ibu Hamil : Gizi yang tidak mencukupi selama masa kehamilan dapat berdampak buruk pada pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko stunting pada anak.


Kurangnya Pemberian ASI (Air Susu Ibu) : Pemberian ASI yang tidak eksklusif atau tidak cukup lama dapat menyebabkan kurangnya nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.


Kurangnya Pemahaman Gizi : Beberapa orang tua mungkin tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang pentingnya gizi seimbang dan cara memberikan makanan bergizi kepada anak.


Infeksi dan Penyakit : Anak-anak yang rentan terhadap infeksi dan penyakit seringkali mengalami gangguan penyerapan nutrisi, yang dapat menyebabkan stunting.


Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan : Kondisi sanitasi yang buruk dan akses terbatas terhadap air bersih dapat meningkatkan risiko penyakit dan stunting.


Kurangnya Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan : Kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak-anak, dapat menghambat upaya pencegahan dan penanganan stunting.


Kemiskinan dan Ketidaksetaraan : Keluarga yang hidup dalam kemiskinan mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka, dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya juga dapat berperan.


Pola Makan yang Tidak Seimbang : Konsumsi makanan yang tidak seimbang, kurangnya variasi makanan, dan kebiasaan makan yang kurang baik dapat berkontribusi pada stunting.

 

Program dan kebijakan pemerintah yang fokus pada perbaikan gizi ibu hamil, promosi ASI eksklusif, peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan, perbaikan sanitasi, dan upaya untuk mengurangi kemiskinan dapat membantu mengatasi masalah stunting di Indonesia.




 

Program Prabowo – Gibran untuk Atasi Stunting 

 

Program atasi stunting yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertujuan untuk mengatasi masalah stunting dengan meningkatkan gizi agar dapat mewujudkan generasi Indonesia Emas pada 2045 nanti.

 

Calon presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memiliki program andalan untuk mengatasi masalah stunting di tanah air, yaitu pemberian makan siang dan susu gratis kepada siswa sekolah. Melalui dokumen visi, misi, dan program pasangan calon nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, dijelaskan bahwa program ini dirancang untuk melibatkan siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.

 

Pemenuhan kebutuhan gizi saat hamil penting untuk mencegah stunting pada bayi. Hal ini menjadi alasan mengapa Prabowo-Gibran membentuk program bantuan gizi untuk ibu hamil dan balita.

 

Program yang diungkapkan oleh bakal calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka juga mencakup inisiatif lainnya, seperti penerbitan Kartu Anak Sehat untuk pencegahan stunting. 

 

Kartu ini diharapkan dapat melengkapi fasilitas kesehatan masyarakat yang telah ada, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS). Selain itu, pasangan calon ini juga berencana menerbitkan Kartu Indonesia Sehat Lansia untuk mendukung kesehatan para lansia.

 

Pemerintah Indonesia sendiri telah menjadikan penurunan angka stunting sebagai salah satu program prioritas nasional. Target pemerintah adalah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. 

 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting secara nasional pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 21,6 persen. Dengan pencapaian ini, terlihat penurunan sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 24,4 persen.

 

Pasangan Prabowo – Gibran berharap program kampanye untuk atasi stunting bisa mengurangi persentase stunting di Indonesia. 

Tidak ada komentar