Dongeng memiliki banyak manfaat positif bagi perkembangan anak. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mendongeng kepada anak:
- Pengembangan Bahasa dan Keterampilan Komunikasi: Mendongeng membantu anak dalam pengembangan keterampilan bahasa dan komunikasi. Mereka belajar mendengarkan, memahami, dan menggunakan kata-kata dengan benar.
- Pemahaman Moral dan Nilai: Banyak dongeng mengandung pesan moral dan nilai yang baik. Anak-anak dapat belajar tentang kebaikan, kejujuran, kerja keras, dan kebaikan lainnya melalui cerita-cerita ini.
- Peningkatan Imajinasi dan Kreativitas: Dongeng mengajak anak-anak untuk menggunakan imajinasi mereka. Mereka dapat membayangkan dunia yang berbeda, karakter, dan petualangan.
- Kemampuan Berpikir Analitis: Melalui dongeng, anak-anak diajak untuk memahami alur cerita, mengidentifikasi karakter, dan mengevaluasi konflik. Ini membantu perkembangan keterampilan berpikir analitis mereka.
- Pemecahan Masalah: Sebagian besar cerita dalam dongeng melibatkan konflik atau masalah yang perlu dipecahkan. Ini dapat membantu anak-anak memahami konsep pemecahan masalah.
- Pengetahuan tentang Dunia: Dongeng sering kali memperkenalkan anak-anak pada berbagai tempat, budaya, dan zaman. Ini dapat memperluas wawasan mereka tentang dunia.
- Penenangan dan Kepemahaman Emosi: Beberapa dongeng menggambarkan emosi dan tantangan yang dialami karakter. Ini dapat membantu anak-anak dalam memahami dan mengelola emosi mereka sendiri.
- Hubungan Sosial: Mendongeng dapat menjadi aktivitas yang menghubungkan orang tua atau pengasuh dengan anak-anak. Ini memperkuat ikatan sosial dan komunikasi antara mereka.
- Peningkatan Keterampilan Mendengarkan: Anak-anak belajar untuk mendengarkan dengan cermat saat mendengarkan dongeng, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari.
- Kenyamanan dan Hiburan: Dongeng juga memberikan hiburan dan kenyamanan kepada anak-anak. Ini dapat membantu mereka merasa aman dan bahagia.
Mendongeng adalah cara yang sangat baik untuk mendukung perkembangan anak secara holistik. Selain itu, juga merupakan cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama dan membangun hubungan yang kuat antara orang tua atau pengasuh dengan anak-anak.
Kekuatan Dongeng untuk Perdamaian
Pada tahun 2017, di pulau yang indah dan beraneka ragam budaya, Maluku, seorang pemuda bernama Eklin Amtor de Fretes mewujudkan mimpi besar untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian di tengah keragaman agama. Ia menciptakan sebuah program yang diberi nama "Youth Interfaith Peace Camp." Ide di balik program ini adalah sederhana namun sangat berarti: berbagi tentang perdamaian dan menciptakan perdamaian melalui kreativitas dan kehidupan sehari-hari.
Program ini memanggil pemuda-pemuda dengan latar belakang agama yang berbeda, termasuk Islam, Kristen, Katolik, dan pemuda dari Agama Suku Nuaulu. Mereka datang bersama untuk membangun persaudaraan dan mengamalkan pesan perdamaian. Dalam program ini, sebanyak 90 pemuda dari lintas iman bersatu dan berbagi pengalaman, memperdalam pemahaman mereka tentang toleransi, serta berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang membangun perdamaian.
Setelah sukses dengan Youth Interfaith Peace Camp, Eklin Amtor memahami bahwa pendidikan perdamaian juga harus dimulai sedini mungkin, bahkan pada anak-anak kecil. Dia melihat bahwa di Maluku, seringkali cerita konflik dari masa lalu, seperti peristiwa konflik tahun 1999, diceritakan kepada anak-anak oleh orang tua mereka. Ini dapat menciptakan segregaasi dan konflik yang berkelanjutan di kalangan generasi muda.
Maka, dengan tekad yang kuat, Eklin mencoba melawan narasi konflik dengan menggunakan kekuatan dongeng. Ia menciptakan apa yang disebutnya "Dongeng Damai." Melalui dongeng, ia berusaha untuk memahamkan anak-anak akan pentingnya perdamaian, toleransi, dan harmoni. Melalui dongeng, anak-anak diajak berpetualang ke dunia imajinasi, di mana perdamaian dan persahabatan selalu menang.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2019, Eklin Amtor meluncurkan program baru yang disebut "Belajar di Rumah Dongeng Damai." Program ini tak hanya mencakup pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman, tetapi juga kelas seni. Dalam suasana yang menyenangkan, anak-anak di Maluku dapat belajar dengan lebih bersemangat dan berinteraksi dengan berbagai bahasa, sambil mengekspresikan kreativitas mereka melalui seni.
Misi besar Eklin Amtor de Fretes adalah agar dongeng tetap menjadi alat efektif dalam pendidikan anak-anak, yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik tentang nilai-nilai perdamaian. Terlepas dari perannya sebagai seorang pendeta, ia tetap tekun dalam melanjutkan program lintas iman ini sebagai upaya merawat perdamaian di Maluku.
Ia tidak melakukan ini sendirian; Eklin memiliki sekelompok relawan bersemangat yang dikenal sebagai "Jalan Merawat Perdamaian" (JMP). Bersama-sama, mereka menjalani perjalanan panjang dalam menjalankan misi mulia ini. Dengan cerita-cerita damai dan tekad yang kuat, mereka membawa harapan dan perdamaian kepada tanah yang indah, Maluku.
Tidak ada komentar