Pemberian Vaksinasi Influenza untuk Kelompok Rentan bisa Kurangi Risiko Kematian




Setiap orang pernah menderita sakit flu, mulai dari flu ringan hingga flu berat. Virus flu memang mudah menular dan efeknya terhadap masing-masing orang bisa berbeda, tergantung daya tahan tubuh masing-masing. 

 

Saya langganan kena flu jika musim pancaroba. Efek yang saya rasakan adalah kepala pusing, hidung tersumbat dan badan rasanya panas dingin. Jika terkena flu, otomatis kegiatan saya terhenti. Saya akan minum obat dan istirahat serta lebih banyak tidur hingga kondisi tubuh pulih dan flu hilang.

 

Namun ada teman sekantor saya, yang daya tahan tubuhnya lemah hingga harus berobat ke dokter. Teman saya ini malah pernah sampai dirawat karena terkena flu. Makanya ketika ada teman lain yang mendapat gejala flu, teman saya akan menjauh dan melakukan protocol Kesehatan seperti memakai masker.




Apakah Virus Influenza Berbahaya?

 

Virus Influenza terbagi menjadi 4 jenis yaitu tipe A, B, C, dan D. Virus Influenza A dan B adalah virus yang bersifat musiman dan menyebabkan epidemi setiap tahunnya. Influenza A bisa ditemukan pada manusia dan hewan. Sementara influenza B ditemukan hanya pada manusia. 

 

Influenza C umumnya ditemukan pada manusia namun bisa juga menyerang anjing dan babi. Influenza D ditemukan pada hewan ternak dan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sejauh ini influenza D tidak masuk atau menyebabkan penyakit pada manusia.

 

Penderita flu umumnya akan mengalami demam, nyeri kepala, batuk dan bersin serta sakit tenggorokan. Gejala ini timbul selama 2 sampai 4 hari lalu akan membaik dan sembuh sendiri. Sebagian besar virus influenza tidak membahayakan nyawa, yang kita kenal dengan penyakit flu. 




 

Namun seiring perkembangan gaya hidup manusia, virus flu banyak bermutasi menjadi virus baru yang cukup berbahaya seperti virus H1N1 yang merebak pada tahun 2019. Maka cara yang terampuh adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh kita agar mampu melawan virus flu. 

 

Namun ada golongan orang yang tubuhnya rentan terhadap serangan virus. Golongan orang yang rentan ini misalnya anak-anak, ibu hamil, lansia, orang dewasa dengan penyakit penyerta (diabetes, HIV/AIDS, asma, hepatitis dan lain-lain), pelaku perjalanan luar negeri serta tenaga Kesehatan. 

 

Untuk golongan rentan ini, influenza bisa berakibat buruk dan menimbulkan komplikasi seperti radang paru (pneumonia), infeksi telinga, infeksi sinus dan memburuknya kondisi medis kronis seperti gagal jantung kongesti, asma atau diabetes. Data WHO menyebutkan, Influenza menyebabkan kematian hingga 650.000 orang setiap tahun.




 

Untuk tahu lebih jauh tentang penanganan penyakit influenza, saya hadir pada acara konferensi Pers dan CSR Vaksinasi Influenza untuk Nakes “Pentingnya Vaksinasi Influenza Quadrivalent Bagi Tenaga Kesehatan dan Kelompok Rentang” yang diadakan oleh PT Kalventis Sinergi Farma bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta di RSUD Pasar Minggu 11 Mei 2023.

 

Hadir dalam acara tersebut selaku narasumber yaitu Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD, KEMD; Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni). Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg. Ani

Ruspitawati, MM. Serta Bapak Ridwan Ong, Presiden Direktur PT Kalventis. 


Vaksinasi Influenza Quadrivalent Untuk Nakes dan Penderita Diabetes 

Tenaga Kesehatan adalah kelompok yang rentan tertular penyakit, tak terkecuali virus influenza. WHO dan CDC (Center for Disease Control and Prevention) serta PAPDI merekomendasikan nakes melakukan vaksinasi influenza tahunan karena beberapa alasan yaitu :

 

1.  Resiko tertular di tempat kerja yang lebih tinggi.

2.  Mengurangi resiko tenaga Kesehatan menularkan influenza ke pasien rentan.

3.  Mengurangi ketidakhadiran tenaga kesehatan selama terkena influenza sehingga :

- mengurangi resiko kekurangan tenaga spesialis yang bertugas

- mengurangi biaya untuk keberlangsungan pelayanan Kesehatan

4.  Mempertahankan citra dan etika rumah sakit yang berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan pasien.




 

Penelitian membuktikan, pemberian vaksinasi influenza pada pada nakes memberikan cost benefit dan cost saving yang signifikan. Dalam jangka panjang hal ini bisa meningkatkan kepercayaan pasien yang melakukan pengobatan ke rumah sakit tersebut. 

 

Sementara vaksinasi influenza juga pentng untuk pasien penderita diabetes. Risiko infeksi meningkat pada pasien diabetes. Infeksi-infeksi itu adalah infeksi kepala dan leher, infeksi saluran nafas, infeksi saluran cerna dan hati, infeksi kulit dan jaringan lunak serta infeksi saluran kemih. 

 

Pasien diabetes mempunyai resiko tinggi untuk terpapar influenza. Jika ini terjadi maka akan ada peningkatan perawatan di rumah sakit. Kondisi buruk bisa menyebabkan kematian.

 

Influenza pada penderita diabetes dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi influenza setiap tahun. Pemberian vaksinasi influenza pada pasien diabetes aman dan efektif menurunkan tingkat kematian.




 

Respon antibody setelah vaksinasi influenza tidak terganggu pada pasien diabetes. Pasien diabetes dapat memberikan respon antibody terhadap vaksinasi influenza yang sebanding dengan dewasa sehat yang akan melindungi mereka dari infeksi influenza yang parah dan komplikasinya. Makanya, pemberian vaksinasi influenza pada pasien diabetes direkomendasikan oleh beberapa Lembaga Kesehatan. 

 

Dari acara ini dapat disimpulkan cara mencegah paparan virus influenza yaitu :

 

1.  Menjalani perilaku pola hidup bersih dan sehat

2.  Hindari kerumunan besar terutama ketika ada wabah flu

3.  Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin

4.  Lakukan protokol Kesehatan yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.

5.  Tetap di rumah ketika mengalami demam sampai setidaknya 24 jam setelah demam hilang.

6.  Lakukan vaksinasi Influenza untuk pencegahan terbaik.

 

Semoga kita bisa melindungi para kelompok rentan dari bahaya virus influenza ya. Untuk mendapatkan vaksinasi influenza silakan ke rumah sakit terdekat. 

Tidak ada komentar