OYPMK Bisa Berdaya, Jika Diberi Kesempatan dan Pelatihan



Jack Ma pernah berkata, "jangan pernah menyerah, hari ini sulit, besok mungkin lebih sulit namun lusa mungkin akan lebih mudah". Prinsip jangan menyerah, mendorong pak Mahdis Mustafa, seorang OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) meminta pekerjaan di rumah sakit tempat ia menjalani proses pengobatan. Ia tak peduli walau tak menerima bayaran. Buatnya, melakukan kegiatan lebih baik daripada hanya berdiam diri.


Saya sungguh salut dengan pak Mahdis Mustafa. Ia berbagi kisah di acara Ruang Publik KBR pada tanggal 27 Juli 2022 yang saya lihat melalui youtube. Selain pak Mahdis Mustofa dari Makasar, penyintas OPYMK berdaya, di acara itu juga hadir Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK RI, drg. Agus Suprapto M.Kes. 


Menurut drg. Agus suprapto, kusta bukan saja tentang masalah klinis tetapi juga masalah sosial kemasyarakatan yang para penderitanya dan ini menjadi fokus Kementrian PMK. Kunci dari kusta adalah kebersihan sehingga edukasi tentang kebersihan di kawasan perkotaan dan pedesaan ditingkatkan untuk menurunkan jumlah penderita penyakit ini. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri maka untuk itu diperlukan sinergi dengan berbagai pihak agar bisa menanggulangi kusta dan memberikan kesetaraan di masyarakat untuk OYPMK.


Obat untuk kusta sudah tersedia, kata pak Agus. Tinggal bagaimana menguatkan keluarga dan penderita kusta untuk melakukan pengobatan dan memberi edukasi pada masyarakat agar tidak memberi stigma negatif pada para penderita kusta. Selama ini OYPMK dianggap sebagai beban dan tidak produktif, maka sudah waktunya anggapan tersebut diubah. OYPMK bisa menjadi manusia berdaya dan produktif. 


Pak Mahdis sendiri mengalami mendapat stigma negatif dari masyarakat. Namun ia menepis anggapan itu dengan membuktikan bahwa dirinya bisa bekerja dengan baik. Awalnya pak Mahdis kesulitan mencari pekerjaan. Ia kemudian pindah ke kota Makasar karena yakin peluang untuk bekerja di kota besar lebih terbuka lebar. 


Usahanya membuahkan hasil. Ia bisa bekerja di 4 perusahaan outsourcing dengan sistem kontrak. Saat ini Mahdis bekerja di PT Azaretha Hana Megatrading Makasar sejak bulan Januari 2022 sebagai cleaning service dan dalam waktu 3 bulan, ia dipercaya sebagai SPV Cleaning Service yang membawahi dua tim. 


Menurut pak Mahdis, jika diberi kesempatan dan pelatihan OYPMK bisa bekerja dan tidak menjadi beban masyarakat. Proses pengobatan yang berlangsung lama dan membutuhkan biaya, membuat OYPMK kurang punya kesempatan menempuh pendidikan. Makanya, jika diberi pelatihan maka OYPMK bisa mengasah kemampuannya dan bisa bersaing di dunia kerja. 


Pak Mahdis adalah bukti bahwa OYPMK punya potensi yang bisa dikembangkan. Keterbatasan fisik tak membuat OYPMK putus asa. OYPMK Berdaya bisa meningkatkan taraf hidup karena bekerja. Artinya bisa meningkatkan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran. OYPMK juga terbukti bisa mandiri dan tak tergantung pada keluarga. 




Tidak ada komentar