Nonton Balapan Formula E Jakarta, Berpanas Ria dan Berebut Bendera, tapi Seru luar Biasa



Lucky me! Bisa nonton langsung balapan mobil listrik Formula E di Sirkuit Ancol Jakarta, Sabtu 4 Juni lalu. Sungguh mengobati kekangenan saya dengan riuhnya suasana sirkuit setelah 2 tahun lamanya saya nggak nonton balapan secara langsung karena pandemi. Walau matahari panasnya menyengat kulit dan kaki pegal mengitari sirkuit, tapi itu worth it dengan pengalaman nonton yang saya alami. 


Jakarta baru kali ini menggelar balapan Formula E, wajar jika gelaran ini disambut antusias oleh masyarakat. Walau banyak yang baru tahu bahwa ada jenis balapan mobil listrik, karena kebanyakan orang hanya tahu balapan Formula One atau balapan motor seperti MotoGP dan WSBK.


Overall, penyelenggaraan Jakarta E Prix berlangsung lancar. Penonton senang, pembalap senang dan penyelenggara juga senang. Meski banyak yang harus diperbaiki di sana sini, wajar karena penyelenggaraan di Jakarta ini baru pertama kali. 



Pengalaman Menonton Jakarta E Prix


Penonton disediakan shuttle bis gratis dari JIEXPO Kemayoran. Pagi-pagi sekali saya dan teman-teman kompasianer sudah tiba di JIEXPO Kemayoran untuk naik bis gratis ini. Ketemunya sebentar saja karena kami memegang tiket nonton yang berbeda. So, shuttle bis yang membawa kami juga beda lokasinya.

 

Saya akan nonton di Circuit Festival, jadi saya naik shuttle bis dari Parkir Timur JIEXPO. Tiba di lokasi shuttle, penonton sudah banyak yang antri untuk masuk ke bis. Bis tak menunggu penuh, begitu terisi setengah, bis langsung berangkat. Bisnya pakai bis Blue Bird ukuran sedang, jadi nyaman banget sih.


Setelah tiba di pintu gerbang Ancol tempat bis menurunkan penumpang, saya dan penonton lainnya harus berjalan menuju area sirkuit. Jalannya lumayan jauh ya, jadi sepagi itu kayaknya berat badan saya udah turun 2 kilo akibat jalan jauh hehehe. 



Lalu saya tiba lagi di gerbang sirkuit dengan gapura besar bertuliskan Allianz E Village. Yak ini adalah pintu masuk sirkuit. Penonton sudah ramai sekali padahal jam masih menunjukkan jam 9 pagi. Melewati gapura saya langsung disambut para pembalap Formula E, dalam bentuk papan. Papan bergambar para pembalap ini diletakkan berjejer di bawah pohon rindang dan langsung jadi tempat foto-foto para pengunjung.


Saya berjalan lebih jauh menuju area tribun. Ada Fan Store, took yang menjual merchandise gelaran Jakarta E Prix. Saya langkahkan kaki menuju ke dalam, ternyata di dalam penuh pengunjung, ya wes saya keluar lagi. Terlihat orang-orang antri di area foto 360. Meski panas mulai menyengat tapi orang-orang sabar menunggu gilirannya berfoto. 

 

Lalu saya jumpai zona bendera tim Jakarta E Prix yang bis akita ambil gratis. Bender aini terbuat dari kertas dengan gagang kayu. Warnanya hitam, merah, putih dan biru sesuai warna tim Formula E. Bendera ditancapkan di wall besi berlubang dengan nama tim di atasnya. Ada tim yang benderanya kosong yaitu tim Mercedes-EQ. Tim yang sedang memuncaki klasemen sementara ini banyak penggemarnya jadi benderanya laris manis.



Beberapa penonton bertanya kepada staff penjaga di situ, apakah bendera Mercedes EQ akan diisi lagi. Sang penjaga bilang tidak tahu. Penonton kecewa, termasuk saya yang ingin mengambil bendera Mercedes EQ. Ketika saya balik lagi ke lokasi bender aini setengah jam kemudian, bendera Mercedes EQ sedang dibagikan oleh staff penjaga dan langsung habis. Untung saya masih kebagian. 


Saya jalan lagi menuju circuit festival yang entah di mana tempatnya. Melewati area tribun Maingrandstand saya bertanya pada petugas sirkuit. Petugas ini adalah anak-anak muda yang diperbantukan untuk memberi informasi pada para penonton. Petugas mengatakan pada saya agar berjalan mengikuti satu-satunya jalan besar di situ. Di ujung jalan ini tempatnya, katanya. Ya sudah saya berjalan lagi.

 

Lama kemudian saya sampai di area circuit festival. Ternyata circuit festival tanpa tempat duduk alias penonton berdiri di pinggir trek yang dibatasi pagar kawat. Ada barisan tenda biru dengan kotak kayu untuk duduk, tapi terbatas. 



Sejajar dengan tenda biru ini ada tenda-tenda putih dengan papan nama berwarna biru. Ini tenda UMKM yang membuka booth di area sirkuit. Ada tenda yang menjual hotdog,  burger, cemilan, minuman dingin, kopi dan lain-lain. Tenda UMKM diserbu penonton yang kehausan dan kepanasan di siang terik itu. Sambil menonton mobil Formula E lewat karena sedang sesi kualifikasi.


Banyak penonton yang tidak tahu bahwa circuit festival itu tanpa tempat duduk, tapi banyak juga penonton yang sudah tahu jadi mereka membawa kursi lipat dan payung. Kursi lipat yang biasa untuk memancing itu dibuka, pemiliknya duduk di situ sambil menyeruput kopi dingin. Menikmati mobil-mobil Formula E lewat di depan mata. 

 

Selesai sesi kualifikasi, saya tanya lagi pada petugas yang berkeliaran di area, di mana area panggung musik. Petugas menjawab bahwa saya harus mengikuti jalan besar di sepanjang trek, lurus aja nanti ketemu panggung besar Jakarta Elektrik, katanya. Sarannya saya ikuti. Saya jalan terusss dan teruusssss hingga ketemu panggung besar Jakarta Elektrik yang tepat berada di seberang tribun Maingrandstand dan saya baru sadar bahwa saya telah mengelilingi trek balapan. 



Dekat panggung Jakarta Elektrik ada bangunan terbuka dengan atap penutup. Di bangunan ini ada kotak-kotak kayu besar untuk para penonton duduk. Kotak kayu ditutupi dengan rumput hijau imitasi. Jadi selain nyaman diduduki, kotak kayu dengan alas rumput hijau ini bagus untuk difoto. Di bangunan ini ada tempat charge ha ndphone gratis. Saya hampiri sebuah kotak kayu besar dan duduk di atasnya. Saya akan menonton balapan dari sini.


Jam 15.00 wib balapan Formula E dimulai. Penonton bersorak ketika jagoannya sukses menyalip. Berbeda dengan balapan lain yang berdasarkan jumlah lap, balapan Formula E berlangsung 45 menit ditambah 1 lap. Balapan dimenangi oleh Mitch Evans. Selamattt. Saya baru beranjak pulang setelah penampilan band Gigi yang menutup gelaran Formula E hari itu. 




Fasilitas Sirkuit Ancol 


Selain tenda UMKM, di banyak spot area sirkuit disediakan hydration water, tempat minum gratis. Penonton bisa minum dari hydration water ini menggunakan gelas plastik yang disediakan. Gelasnya bukan sembarang plastik karena terbuat dari kompos. 


Ada area toilet, mushola, tempat main game dan tentu saja tempat sampah. Area sirkuit bersih dari sampah yang berserakan karena petugas kebersihan sigap menyapu sampah tersebut dan membuangnya ke tempat sampah. Tempat sampah juga dibedakan antara sampah plastik dan sampah makanan. 




Balapan mobil listrik ini misinya adalah kesadaran untuk memperbaiki lingkungan, makanya kebersihan menjadi hal yang utama selama gelaran berlangsung. Bahkan ada petugas yang berkeliling memberi edukasi tentang pengolahan sampah. Untuk ini saya acungkan jempol.


But overall, penyelenggaraan Jakarta E Prix sudah cukup baik dan memberikan pengalaman menyenangkan untuk para penonton. Saya tak sabar menunggu gelaran berikutnya dan ingin menonton secara langsung lagi. 


Tidak ada komentar