Kolaborasi JNE Express dan UMKM Cilegon untuk Bangkit lagi Pasca Pandemi


Masa pandemi merupakan masa sulit untuk para pelaku usaha. Hampir semua usaha mengalami penurunan pendapatan secara drastis, terutama usaha di pariwisata seperti restoran, penerbangan dan perhotelan. Pembatasan kegiatan memaksa semua orang untuk berkegiatan dari rumah. Selama setahun, peraturan ini ketat berjalan dan mulai dilonggarkan belakangan, seiring dengan masifnya vaksinasi.

Desember tahun lalu saya ke Lombok. Senangnya bisa melakukan perjalanan keluar kota lagi setelah hampir 2 tahun saya di rumah aja. Saya sempat ngobrol dengan penjual kain tenun di sana. Ibu penjual kain tenun bilang bahwa pandemi membuat usahanya ada di fase sulit. Ia terpaksa menutup toko kain tenunnya dan bekerja serabutan demi menjaga asap dapur tetap mengepul. Kecintaannya pada kain tenun membuat ia kembali membuka toko ketika pemerintah sudah mengijinkan lokasi wisata dibuka kembali. 

Hal yang sama terjadi dengan toko oleh-oleh di Lombok. Ketika saya membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang, pemilik toko begitu senang menyambut para pembeli. Ia bersyukur toko oleh-olehnya ramai lagi. Sayangnya tak semua toko oleh-oleh bisa bertahan dihantam pandemi. Banyak yang tutup selamanya. 


Ada di kondisi yang sulit, para UMKM ini tentu berharap ada uluran tangan yang memberi bantuan. Setidaknya bersama berjuang menghadapi pandemi. Berjuang bersama-sama lebih menguatkan ketimbang berjuang sendirian. Inilah yang dilakukan oleh sebuah perusahaan ekspedisi terkemuka, JNE Express. Di Cilegon, JNE Express berkolaborasi dengan UMKM supaya bertahan melewati pandemi. 

JNE Express Jalin Kolaborasi dengan UMKM Cilegon

Pandemi memaksa para UMKM untuk melakukan berbagai terobosan, di antaranya memakai cara digital dan memakai sosial media sebagai media pemasaran. Cara kolaborasi dengan pelaku usaha yang lebih besar juga dilakukan seperti berkolaborasi dengan JNE Express di sektor ekspedisi. JNE Express pada kesempatan kolaborasi ini menggelar acara JNE Ngajak Online 2022, Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon.

JNE menghadirkan dua pelaku UMKM pada gelaran ini, salah satunya Farah Kartika Sari selaku Owner IKM Permata (sandal hotel Cilegon). Tak luput dari berbagai kesulitan, angka penjualan beberapa produknya sempat mengalami penurunan drastis saat pandemi. Pandemi ini menghambat produksi, sehingga ia harus memutar otak mencari cara agar usahanya tetap berjalan.


Mbak Farah memanfaatkan sosial media, e-commerce, lalu ekspedisi seperti JNE, sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis. Ia lakukan ini agar usahanya stabil lagi. Pandemi tidak boleh membuat patah semangat, namun menjadikannya lebih kreatif untuk menjalankan berbagai terobosan baru. 

Seiring dengan Kartika, hadir pula Linda Yuli Yani selaku Owner ELYECRAFT yang sepakat bahwa media sosial berperan penting pada kesuksesan UMKM. Hampir semua bisnis dari mikro dan makro terkena dampak dari pandemi, dulu sehari ia bisa mendapatkan order 40-80 paket. Saat pandemi produknya hanya terjual 4 paket. Salah satu usaha kreatif yang ia lakukan adalah menjual konektor masker untuk para pemakai hijab. 

Mendukung UMKM Cilegon untuk terus berkembang, JNE Cilegon menghadirkan beberapa program untuk para UMKM dan masyarakat sekitar. JNE adalah perusahaan yang didirikan oleh anak bangsa, mengusung tagline Connecting Happiness, JNE Express tidak hanya mengantar saja tapi juga memberikan kesempatan kolaborasi bagi UMKM setempat. 

JNE Cilegon juga kerap melakukan program CSR seperti pembangunan rumah, wakaf Al Quran, memberikan bantuan saat ada bencana, bahkan yayasan asrama. JNE Cilegon juga terus berupaya untuk mampu meningkatkan penjualan para UMKM. Ada kegiatan yang akan JNE Express lakukan setelah Goll..Aborasi, yaitu trading house, digital marketing, serta lainnya, yang akan berkolaborasi dengan para seller. yang pasti, inovasi terus dilakukan dengan melihat potensi yang ada. 


Tidak ada komentar