Kilau Digital Permata Flobamora, Kenalkan Produk UMKM Lokal Lewat Digital


Bicara soal Flores, saya langsung teringat dengan kopi favorit saya, kopi Arabica Flores Bajawa. Kopi Flores Bajawa terkenal di mancanegara karena rasanya yang unik dan khas. Ada aroma bunga, karamel dan kacang-kacangan yang semerbak, serta rasa pahit bercampur gurih dengan sedikit asam. Bertahun lalu ketika saya berkesempatan mendatangi Flores, kopi Flores Bajawa adalah oleh-oleh yang wajib saya beli.

Selain kopi, Flores juga terkenal dengan kain tenunnya. Kain tenun Flores punya motif dan warna yang khas. Benangnya tebal dan tenunannya rapat. Kain ini ditenun secara manual oleh para ibu rumah tangga di Flores. Hasil karya para ibu ini kerap dibawa ke mancanegara untuk dipamerkan dan dijual. Kain tenun Flores adalah kebanggaan Nusa Tenggara Timur.

Masih banyak produk unik dari NTT yang cukup mudah didapatkan karena sudah dijual melalui e-commerce. Namun belum semua UMKM di wilayah NTT akrab dengan digital dan e-commerce. Jadi kebanyakan dari mereka masih menjual melalui perantara. Cara ini tentu ada kelemahannya karena UMKM yang menjadi produsen produk lokal tidak mendapatkan harga yang maksimal padahal si perantara ini menjual produknya dengan harga mahal. 



Kilau Digital Permata Flobamora

"Ajari UMKM untuk kenal dengan digitalisasi agar mereka tidak dibatasi oleh tengkulak supaya para UMKM bisa go internasional." Ini kata Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan , M.P.A pada acara puncak Kilau Digital Permata Flobamora (Flores, Sumba, Timor dan Alor) yang berlangsung pada 18 Juni 2021 di Puncak Waringin Labuan Bajo, NTT. Saat ini digital memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, terlebih di masa pandemi di mana terdapat pembatasan kegiatan secara offline.

Acara puncak Kilau Digital Flobamora ini menjadi sarana untuk UMKM di NTT lebih mengenalkan produknya ke Indonesia. Acara puncak Kilau Digital Permata Flobamora berlangsung dengan antara gabungan tatap muka dan virtual (hybrid system). Secara virtual, acara disiarkan melalui aplikasi Zoom Meeting, Youtube Kemkominfo TV, platform e-commerce, dan live stasiun TV.

Banyak tamu penting yang hadir pada acara puncak ini. Ada bapak Wapres RI KH Ma'ruf Amin, Johnny G. Plate (Menkominfo), Perry Warjiyo (Gubernur BI), Tito Karnavian (Mendagri), Basuki Hadimuljono (MenPUPR), Sandiaga Uno (Menparekraf), Erick Thohir (MenBUMN), Teten Masduki (MenkopUKM), Abdul Halim Iskandar (Mendes PDTT), Viktor Laiskodat (Gubernur NTT), Ririek Adriansyah (Dirut Telkom), dan Edistasius Endi (Bupati Manggarai Barat).



Bapak Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan agar pelatihan digital buat para UMKM tidak hanya berlangsung sebulan, namun berkelanjutan di bulan berikutnya. Pak Luhut memang memberi perhatian pada para UMKM karena UMKM ini menjadi penggerak perekonomian bangsa. Untuk menunjang digitalisasi, pak Luhut meminta fasilitas digital seperti BTS dibangun dan jaringan internet dilancarkan hingga ke pelosok. Demi memajukan UMKM, pak Luhut akan mengajak para peserta G-20 yang akan berlangsung di Bali pada November 2022, untuk datang ke Flores dan melihat langsung kemajuan di sana.

Kilau Digital Flobamora adalah salah satu kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020. Dalam sambutannya di acara puncak ini, Wapres KH Ma'ruf Amin mengatakan, Gernas Bangga Buatan Indonesia diluncurkan agar masyarakat makin bangga dengan produk buatan lokal dan tergerak untuk membeli produk buatan dalam negeri. Dengan demikian bisa menggerakkan perekonomian.

Mengenai digitalisasi, Bapak Ma'ruf Amin meminta para UMKM untuk memanfaatkan platform digital termasuk media sosial untuk mendukung perkembangan usahanya, serta mempermudah akses pada pembiayaan, distribusi dan pemasaran produknya. Pak Ma'ruf Amin juga mendukung pemulihan pariwisata di Labuan bajo yang sempat menurun karena pandemi. Ini sejalan dengan sambutan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi yang mengatakan bahwa era digitalisasi menjadi era kebangkitan masyarakat NTT untuk bangkit dari keterpurukan karena pandemi. 



Beli Produk NTT Mudah dan Praktis

Salah satu kemudahan era digital adalah mudahnya kita membeli produk tanpa perlu mendatangi penjualnya secara langsung. Inilah yang ditawarkan oleh Kilau Digital Flobamora. Ada Virtual Expo yang menampilkan secara virtual produk-produk UMKM yang telah dikurasi oleh mitra Top Brand seperti Telkom, Bank Indonesia, serta marketplace. Virtual Expo tersebut juga membuka kesempatan untuk seluruh masyarakat di Indonesia untuk membeli produk-produk dari para pelaku UMKM di NTT.

Virtual Expo ini berlangsung dari tanggal 9 Juni hingga 9 Juli 2021. Untuk belanja, caranya mudah saja. Kunjungi website https://www.kilaudigitalflobamora.id. Klik menu Pameran Virtual lalu lakukan registrasi dan memasukkan nama, nomor ponsel serta alamat email. Piilih area expo yang dijelajahi, ada  Food A, Food B, Fashion, dan Craft. Pilih barang yang ingin kita beli. Pembayaran dilakukan menggunakan QRIS Bank Indonesia melalui metode yang kita inginkan, misalnya OVO, ShopeePay, GoPay, Dana, dan Link Aja. 



Di acara kemarin, pak Luhut Pandjaitan mempraktekan secara langsung transaksi pembeliannya di website Kilau Digital Flobamora. Sementara Menkominfo Johnny G. Plate melakukan demo melalui website pasarflores.id yaitu pasar online yang menjual hasil pertanian, peternakan, hasil laut dan hasil bumi lainnya. Untuk menjamin kesegarannya, hasil bumi dan laut ini hanya dijual terbatas untuk Kota Ende, Maumere Sikka, Mbay Nagekeo dan Sabe Raijua.

Pariwisata yang terpuruk selama pandemi, coba dibangkitkan pemerintah dengan membuat JP Hub atau Jaringan Pariwisata Hub yang merupakan kolaborasi antara Kominfo, Telkom dan Kemenparekraf melalui platform wonderin.id. Lewat JP Hub ini, diharapkan desa pariwisata akan lebih dikenal dan mudah diakses. Dalam jangka pendek, akan menyasar 5 destinasi superprioritas, yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, dan Likupang.

Banyak terobosan yang dilakukan pemerintah demi memajukan UMKM dan pariwisata di NTT. Tinggal bagaimana masyarakat Indonesia mendukungnya dengan cara membeli produk lokal kebanggaan NTT. Kalau bukan kita yang memajukan produk lokal, maka siapa lagi?






Tidak ada komentar