Memulai Bisnis Makanan untuk Pemula, yang Disiapkan Bukan Hanya soal Rasa




Masa pandemi adalah masa yang sulit untuk kita semua. Pembatasan kegiatan memberi akibat berkurangnya pendapatan. Banyak teman-teman saya yang menyambi menjual makanan untuk demi menutupi kebutuhan akibat berkurangnya penghasilan. Entah itu makanan buatan sendiri atau makanan hasil produksi orang lain dan dijual lagi. Reseller istilahnya.

Berjualan di masa sulit seperti ini sesungguhnya tidak mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan oleh penjual agar dagangannya laku apalagi jika harus bersaing dengan banyak produk sejenis. Kreativitas harus dimiliki oleh penjual jika ingin memenangkan persaingan dan karena The Power of Kepepet, ilmu tentang jual menjual dipelajari sambil praktek.

Banyak faktor yang harus dipenuhi agar sebuah produk makanan bisa dilirik orang dan akhirnya orang tertarik untuk membeli berulang kali. Untuk pebisnis pemula, mungkin mengalami kebingungan ketika memulai usaha. Sebuah hal yang wajar. 


 

Ini beberapa faktor yang bisa dipersiapkan oleh pebisnis pemula sebelum memulai usaha menjual produk makanan :

1. Rasa makanan


Makanan yang dijual rasanya harus sesuai dengan selera kebanyakan orang. Saya penyuka makanan pedas, namun jika saya menjual makanan dengan standar pedas saya maka makanan tersebut hanya menjangkau sebagian orang saja. Kan nggak semua orang senang dengan makanan pedas. Untuk mengetahui selera orang, seorang penjual bisa melakukan tes rasa.

Jual makanan di lingkungan terdekat dulu dan minta pendapat jujur mereka. Dari kritik dan saran mereka, makanan bisa diolah lagi hingga sesuai dengan selera kebanyakan orang. Terlihat memang repot ya harus tes rasa dulu. Tapi ini lebih baik ketimbang sudah membuat makanan tapi ketika dijual tidak laku karena tidak cocok di lidah kebanyakan orang. Malah rugi jadinya kan.

2. Kualitas makanan


Penting membuat makanan dari bahan berkualitas dan kebersihannya terjaga. Bahan yang berkualitas membuat makanan lebih awet dan aman untuk dimakan. Apalagi di masa pandemi begini, orang lebih hati-hati membeli makanan. Sebelum dijual, makanan harus dites dulu. Misal ditaruh di suhu ruang makanan akan awet berapa hari. Lalu jika ditaruh di kulkas maka makanan bisa layak makan sampai berapa lama.

Dari hasil tes ini, penjual harus menginformasikan dengan jujur kepada pembeli. Misal, katakan makanan jangan ditaruh di tempat panas karena akan membuat kulit makanan kering dan keras. Kalau makanan cuma bisa awet selama 3 hari, maka katakan dengan jujur juga ya. Kejujuran adalah kunci kepercayaan konsumen.


3. Kemasan produk


Untuk produk makanan, kemasan bukan hanya membuat cantik produk yang dijual tapi juga melindungi makanan. Kemasan harus membuat makanan yang dijual tidak berubah rasa dan tekstur ketika sampai ke pembeli. Pembeli bisa kesal ketika membuka kemasan dan ternyata makanan di dalamnya hancur. Bukan cuma kesal sih tapi malah bisa kapok nggak mau membeli lagi.

Ini dialami oleh teman saya yang menjual rempeyek. Ketika sampai di pembeli, rempeyeknya hancur. Akhirnya teman saya mengemas rempeyek dalam kotak kardus. Bahan kemasan juga sebaiknya diperhatikan. Sebaiknya pilih kemasan berbahan dasar kertas ketimbang plastik apalagi styrofoam. Selain mengurangi banyaknya sampah plastik, kertas lebih ramah lingkungan.

Tes perlu dilakukan untuk mencari kemasan yang tepat. Faktor harga juga jadi pertimbangan. Jangan sampai harga makanan jadi tinggi gara-gara kita mau kemasan yang fancy. Pakai kemasan yang efektif dan efisien. Sekarang di e-commerce banyak dijual kemasan untuk produk makanan, harganya juga cukup murah. Bisa coba cek buat bahan pertimbangan.

4. Label produk


Setelah menemukan kemasan yang tepat, jangan biarkan kemasan hanya polos saja tanpa informasi produk. Informasi yang tercantum dalam kemasan terdiri dari nama produk, keterangan produk (misal kandungan bahan, berat bersih dan masa kadaluarsa produk) dan kontak penjual (bisa akun sosial media). Informasi seperti ini penting terutama jika ada orang ingin membeli produk makanan yang dijual maka ia tahu harus menghubungi kemana.

Label produk merupakan identitas dan pembeda produk tersebut dengan produk kompetitor. Label produk juga bisa menjadi branding. Makanya label produk harus dibuat dengan desain yang menarik serta tulisannya terbaca jelas. Pembuatan label produk bisa memakan biaya, terutama karena mencetaknya harus dalam jumlah banyak. Ini jika kita mencetak di percetakan. 

 



Untuk pebisnis pemula, mencetak label dalam jumlah banyak bisa jadi tidak efisien, karena barang dagangan belum tentu laku keras dalam waktu singkat. Kemungkinan lain, produk yang dijual bisa saja berganti. Akhirnya label produk menumpuk dan menjadi mubazir. Untuk pebisnis pemula, lebih baik mencetak sendiri label untuk kemasan menggunakan printer milik sendiri.

Keuntungannya, label bisa dicetak sesuai kebutuhan. Keuntungan lainnya adalah pebisnis pemula bisa mencetak kapan saja dan tak perlu membuang waktu untuk keluar rumah mencari percetakan. Punya printer sendiri juga bisa bikin penjual makanan bebas berkreasi dengan labelnya.


Printer buat Cetak, Scan dan Copy cuma 700 ribuan


Untuk pebisnis pemula yang modalnya terbatas, bisa memilliki printer HP Deskjet Ink Advantage 2335 yang bukan cuma bisa mencetak, tapi bisa scan dokumen dan copy pula. Printer multifungsi ini cocok untuk usaha rumahan. Urusan cetak, scan dan copy bisa dilakukan oleh printer yang desainnya elegan dan modern.

Printer HP Deskjet Ink Advantage 2335 ini berwarna putih dengan kombinasi ungu di bagian atas. HP mengeluarkan 3 warna kombinasi untuk printer dengan tipe ini yaitu warna ungu, putih dan hijau. Printer ini punya kecepatan cetak setara 7,5 lembar per detik untuk cetakan hitam dan 5,5 lembar per detik untuk cetak warna. 



Sistem operasi yang digunakan untuk printer ini adalah Windows 10,7. Kapasitas cetak bisa sampai 1000 lembar namun yg disarankan per bulannya adalah 50 - 100 lembar. Cukup banget buat bisnis rumahan dan kantor kecil. Printer HP Deskjet Ink Advantage 2335 menggunakan cartridge tipe 682 black hingga kapasitas 360 lembar sedangkan untuk cartridge 682 color hingga 200 lembar.

Printer ini menghasilkan kualitas cetak yang oke punya. Resolusi black hingga 1200 x 1200 dpi dan resolusi untuk colornya hingga 4800 x 1200 dpi membuat hasil cetakan sesuai dengan gambar aslinya. Selalu gunakan catridge yang original ya untuk hasil cetakan yang berkualitas.

Ukuran kertas yang didukung 2335 adalah A4, B5, A6, DL envelope, dengan berat kertas yang di sarankan 75 g/m². Print area dari printer deskjet 216 x 355 mm dan untuk scan areanya adalah 216 x 297 mm. Jenis kertas yang digunakan untuk mencetak adalah kertas polos, kertas foto dan kertas brosur. Printer HP Deskjet Ink Advantage 2335 bisa dibeli di Era Supplies Indonesia atau ESI dan Raja Tinta & Toner.

 

Memiliki printer HP Deskjet Ink Advantage 2335 memberi banyak keuntungan untuk pebisnis pemula yaitu :

- bisa cetak, scan dan copy hanya menggunakan 1 printer
- bebas mencetak desain label sendiri
- mencetak dengan efisien karena jumlahnya sesuai kebutuhan
- tak perlu keluar rumah untuk mencari percetakan
- harga jual makanan bisa ditekan karena biaya cetak lebih murah
- bisa mencetak brosur untuk katalog produk dan dibagikan ke konsumen
- bisa mencetak foto produk karena printer ini printer paling bagus untuk cetak foto

Dengan persiapan yang matang, proses menjual produk makanan akan lebih lancar. Tinggal teman-teman rutin dan konsisten melakukan promosi. Jangan abaikan juga testimoni dari para pembeli. Testimoni yang baik bisa jadi promosi gratis bagi produk makanan yang dijual. Selamat menjual.


Tidak ada komentar