Perilaku begini sesungguhnya tidak baik karena bikin boros kantong dan bikin koleksi baju makin numpuk. Beberapa bulan lalu, saya baru selesai membereskan lemari baju anak. Anak saya sudah beranjak remaja, baju-bajunya banyak yang sudah tidak muat. Saya keluarkan baju mereka yang sudah tak terpakai lagi. Banyak di antaranya yang kondisinya masih bagus, malah ada juga yang belum sempat dipakai, seperti celana panjang.
Itu baru lemari baju anak. Jika saya membereskan isi lemari pakaian saya, pasti isinya lebih mengenaskan lagi. Akan banyak sekali baju-baju yang harus saya keluarkan, karena isinya sudah padat. Iya sih kebanyakan baju yang saya beli tuh model kaos dan outer. Cuma kalo jumlahnya banyak kan isi lemari jadi makin padat.
Lalu .. kemana baju-baju tak terpakai ini berlabuh? Dulu sih baju-baju bekas ini saya bawa ke kampung halaman dan saya bagikan ke sanak saudara di sana. Mereka suka karena model baju saya dan anak-anak saya lucu-lucu katanya. Namun saat ini, kemungkinan kecil banget kalo baju-baju bekas ini bisa saya bawa ke kampung halaman saya di Jogja.
Pertama.. karena sanak saudara saya sudah banyak yang pindah daerah dan jarang bertemu. Kedua.. saya tak tahu kapan akan pulang kampung lagi. Ketiga... sayang juga sebenernya "membuang " baju-baju ini karena saya suka modelnya dan anak-anak pun suka. Bingung kan. Nah pada tanggal 16 Agustus saya datang ke acara Be Sustainable, Be Fashionable by So Klin di Jakarta Fashion & Food Festival 2019 dan jadi punya ide baju-baju bekas ini diapain.. yaitu baju bekas didaur ulang.
Modifikasi Baju Bekas jadi Modis
Limbah baju bekas menyumbang persentase besar pada menggunungnya sampah. Selain bikin sampah meningkat jumlahnya, baju bekas juga membahayakan karena kandungan bahan kimia yang ada padanya. Menurut data Ellen MacArthur Foundation, badan yang mempelajari polusi industri mode, limbah bisnis busana di dunia dapat mencapai 500 miliar US dolar per tahun. Sungguh bukan jumlah yang kecil.
Karena itu kampanye mengurangi limbah baju bekas mengemuka. Salah satunya adalah dengan cara mengolah kembali baju bekas menjadi baju yang bisa dipakai lagi namun tak mengurangi keindahan baju tersebut. Di Indonesia sudah banyak desainer yang menerapkan konsep sustainable fashion yaitu dengan melakukan prinsip zero waste pattern di mana mengurangi pembuangan kain sisa.
Kain perca yang harusnya dibuang, dibentuk dalam beragam aksesoris yang bisa menghias baju lainnya. Misalnya motif bunga pada sebuah kain perca, digunting dan ditempel di baju lain. Atau celana pendek yang dimodifikasi menjadi rok pendek. Kalo kreatif, ternyata baju daur ulang bisa jadi bagus juga. Apalagi dalam industri kreatif, kain perca cocok direproduksi menjadi berbagai produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Di acara yang dipandu oleh Indi Barens kemarin, Patrice Desilles selaku Academic Program Head ESMOD Jakarta mengatakan bahwa sustainable fashion merupakan bagian dari gaya hidup saat ini. Banyak desainer yang mulai menggunakan bahan ramah lingkungan, teknik pewarnaan alami dan yang tak kalah penting yaitu menempatkan tata cara perawatan kain.
Patrice saat ini menggunakan serat kain tencel yang yang berasal dari kayu sehingga ketika pakaian tersebut sudah tidak dipakai lagi dapat dengan mudah terurai ke alam. Patrice menyarankan konsumen memiliki pengetahuan tentang bagaimana merawat pakaian mereka agar dapat bertahan lama. Salah satunya dengan cara menjaga warna pakaian agar tetap cemerlang.
Jadi ingat sama koleksi baju saya di lemari nih. Iya memang masih bagus, belum ada yang sobek, namun warnanya sudah banyak yang pudar. Walau baju masih bagus namun jika warnanya pudar kan males juga pakainya. Ternyata warna ini bisa tetap cemerlang kalau baju kita dicuci dengan menggunakan deterjen yang tepat, yang bisa mempertahankan warna pakaian.
Pemeliharaan kain yang dibeli memang kerap dilupakan konsumen. Ini membuat So Klin gencar mensosialisasikan cara perawatan produk fashion yang baik agar sampah garmen dapat diminimalisasi sedemikian rupa. Untuk menunjang kampanye itu, So Klin mengeluarkan produk So Klin White and Bright yang membuat pakaian lama tetap bersih dan tampak selalu baru. So Klin White and Bright menjaga warna tetap cemerlang seperti baru walaupun sudah dicuci berulang kali.
Ibu Joana Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care PT Sayap Mas Utama (Wings Group), di acara kemarin mengatakan bahwa So Klin White and Bright membantu meningkatkan efisiensi waktu para ibu di rumah agar tidak perlu repot dalam memilah warna baju dalam mencuci. So Klin White and Bright punya teknologi Optical Brightener yang menggabungkan deterjen dengan formula khusus yang tidak hanya ampuh menghilangkan noda berat namun juga mempertahankan keaslian warna sehingga tidak cepat pudar bahkan membuat pakaian lebih cerah setelah pencucian berulang kali.
Gimana sih cara memodifikasi baju lama agar terlihat keren kembali? Nah saya beruntung karena di acara kemarin mengikuti workshop singkat dari ESMOD dan So Klin yang mengolah baju bekas menjadi baju layak pakai. Ternyata caranya gampang kok dan tergantung pada kreatifitas kita. Aksesoris yang terbuat dari bahan rajutan bisa membuat baju lama kita jadi bagus kembali.
Patrice dari ESMOD juga menggelar fashion show singkat mengenai baju lama hasil modifikasinya. Ada pakaian mix and match yang berasal dari baju lama. Nggak nyangka lho kalo baju atasan seorang model kemarin adalah hasil modifikasi sebuah outer. Trus rok pendek bawahannya berasal dari celana pendek yang juga dimodifikasi.
Yang bikin saya tertegun sih dress yang dipakai seorang model ya. Dress ala baju Cinderella itu terbuat dari 34 jaket jeans bekas. Terlihat unik banget tapi juga keren sekali. Sesungguhnya kreativitas itu tanpa batas. Di satu sisi kreativitas ini adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan namun di sisi lain kreativitas ini menghasilkan busana yang tak terbayangkan sebelumnya.
So... mulailah membongkar isi lemari dan modifikasi baju-baju lama. Tuangkan segenap kreativitas yang ada agar baju lama menjadi modis kembali. Jangan lupa mencucinya dengan So Klin White and Bright agar warnanya tetap cemerlang.
.png)
Tidak ada komentar