Sejak hampir semua handphone memiliki fitur kamera, orang
jadi hobi memotret. Entah itu memotret obyek atau sekedar ber selfie ria.
Urusan potret memotret memang makin mudah karena kita tau semua orang punya
handphone dan rata-rata berkamera. Nggak perlu kamera besar macam DLSR untuk
menghasilkan poto ciamik ala photograper profesional. Orang awam kamera pun
bisa melakukannya karena memotret di kamera ponsel bisa dilakukan dengan sekali
jepret tanpa perlu settingan yang membingungkan.
![]() |
Street Photography ala saya |
Saya punya kesukaan memotret obyek, apapun obyeknya. Entah
itu makanan atau orang yang berlalu lalang. Berdasarkan objek yang dipotret,
jenis fotografi itu ada beberapa jenis. Memotret makanan disebut food
photography, memotret alam disebut nature photography dan lain-lain. Nah saat
ini saya sedang hobi memotret suasana jalan raya atau suasana di fasilitas umum
seperti stasiun, terminal dan lain-lain. Photography jenis ini namanya Street
Photography alias foto jalanan.
Demi menambah ilmu tentang jenis photography ini, saya
datang di acara workshop Kelas Blogger di JSC Hive pada 24 Februari lalu.
Pematerinya adalah kang Dudi Iskandar. Saya sudah lama mengenal beliau jadi tau
persis kesukaan beliau pada photography. Kang Dudi sudah lama menggeluti soal
perpotoan makanya beliau sering menang di lomba-lomba foto dan kang Dudi juga aktif
di komunitas perpotoan.
![]() |
Kang Dudi |
Apa sih Street Photography itu?
Menurut Kang Dudi Fotografi Jalanan atau Street
Photography adalah salah satu aliran dalam photography yang mengambil lokasi di
berbagai ruang publik seperti jalanan, pasar, mal, tempat ibadah, stasiun atau
terminal. Foto-foto ini diambil tanpa pengarahan atau objeknya natural. Kamera
yang digunakan bebas aja, bisa pakai mirrorless, DLSR bahkan kamera handphone.
Emang bagus ngambil foto pake kamera handphone? Bagus aja
dong… tergantung gimana teknik kita buat ngambil fotonya. Sesungguhnya sulit
membedakan hasil foto yang diambil dengan DLSR dan kamera smartphone kalo foto
tersebut tidak dicetak terlalu besar, yang dipotret tidak bergerak terlalu
cepat dan saat pemotretan cahaya mencukupi.
![]() |
Jalan layang dan bis |
Teknik pengambilan gambar menurut kang Dudi adalah
variasi angle, jangan cuma motret dari depan obyek tapi coba explore ke samping
obyek atau belakang obyek. Yang kedua adalah perhatikan arah cahaya, kalau
cahaya di belakang obyek itu berpotensi bikin foto jadi backlight. Paling bagus
cahaya itu ada di samping obyek.
Yang ketiga adalah refleksi, bayangan gitu. Obyek semestinya
tidak tertutupi oleh bayangan. Yang keempat adalah momen. Nah momen ini yang
paling susah di fotografi jalanan karena momen nggak bisa diulang. Obyek
diambil tanpa pengarahan jadi momen yang terjadi ya natural. Misal kita melihat
orang berjalan di depan kaca. Jadi kan ada refleksi yang bagus banget kalo
ditangkap kamera. Nah jika kita abai dengan momen itu ya lewatlah kita dari
kemungkinan mendapatkan foto yang bagus.
Yang terakhir adalah kata ijin, maaf dan terima kasih.
Fotografi jalanan kebanyakan mengambil foto obyek secara candid. Namun jika
memang kondisinya memungkinkan, minta ijin dulu pada orang yang akan kita
potret apalagi jika orang tersebut tidak dalam kondisi terbaiknya, misalnya
sedang sakit dan sedang berobat di rumah sakit. Minta maaf juga jika orang
tersebut keberatan dipotret lalu ucapkan terima kasih jika ia mengijinkan kira
memotret.
![]() |
Hasil foto kang Dudi (dari IG kang dudi) |
Untuk melakukan Street Photography, kita harus
mempersiapkan diri terlebih dahulu. Butuh tenaga dan waktu pastinya. Memotret Street
Photography tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Demi mendapat momen yang
tepat, kita kudu sabar menunggu. Kang Dudi aja sering tuh nunggu berjam-jam
supaya dapet momen yang menghasilkan foto yang maksimal.
Modal utama yang kudu dipersiapkan sebelum melakukan Street
Photography adalah kamera yang mudah dibawa kemana-mana. Nggak perlu kamera
gede yang bikin kita jadi repot karenanya. Itulah kenapa kamera smartphone
adalah kamera terbaik. Memotret dengan kamera smartphone juga meminimalisir
orang-orang yang kita potret menjadi jengah karena dipotret. Trus kalo area
motret kita di stasiun, memotret dengan kamera besar berpotensi dilarang pak
Satpam.
Modal selanjutnya adalah mata yang selalu siaga. Di area
umum kadang kita suka pusing emang ya liat orang dan kendaraan berlalu lalang. Kang
Dudi memberi tips carilah fokus pada obyek tertentu. Misalnya rel kereta api di
stasiun. Fokus ke rel itu dan pantau kegiatan orang-orang di sekitar rel.
Memotret kaki orang yang sedang melewati rel aja bisa jadi foto yang bagus kok
kalo momen dan anglenya tepat.
![]() |
Banjir (dari IG kang dudi) |
Selanjutnya adalah berbaur dan memohon ijin. Nih ya balik
ke 3 kata ijin, maaf dan terima kasih yang udah saya tulis di atas. Kemudian
fotolah setiap momen. Momen itu susah terulang jadi ketika ada momen langsung
jepret aja. Nanti pas mau diupload baru deh dipilih-pilih mana foto yang bagus.
Yang terakhir adalah memotret dengan cepat. Pergerakan
obyek foto itu bisa terjadi dengan cepat. Sebelum memotret persiapkan settingan
di kamera jadi ketika kita motret kita tinggal jepret dan nggak perlu atur-atur
settingan lagi. Tips dikit dari kang Dudi jika kita menggunakan kamera
handphone kenali kelebihan dan kekurangan kamera kita. Misal kalo kamera kurang
menangkap obyek yang cahayanya kurang maka potretlah di area yang cahayanya cukup.
Dalam memotret, biasakan kita memperhatikan komposisi
foto. Apa tuh komposisi foto? Komposisi foto adalah sebuah kesatuan yang
harmonis dari elemen-elemen pendukung foto dengan meletakkan komposisi tepat
pada tempatnya sehingga pas dan enak untuk dilihat.
![]() |
Komposisi foto |
Dalam fotografi dikenal sebutan Rule of Third. Rule of
third adalah garis bantu yang ada di tiap kamera. Di kamera handphone juga ada
kok. Kalo fitur Rule of Third dihidupkan maka muncul tuh garis vertikal dan
horizontal di layar kamera, garis-garis ini membentuk 9 kotak yang sama besar. Garis-garis
ini membantu kita menempatkan obyek dalam foto. Bisa di kotak atas, kotak
tengah atau kotak bawah.
Kita bisa tempatkan obyek di mana aja tapiiii ada rumusan
nih mengenai kemana mata orang memandang obyek dalam sebuah foto. Obyek yang
ditempatkan di kotak kiri atas punya persentasi lebih besar untuk dilihat orang
karena pandangan mata ke kotak kiri atas ini sebanyak 41%. Yang terbanyak kedua
adalah pandangan mata ke kotak kiri bawah sebanyak 25%. Nah kalo kotak kanan
atas tuh cuman 20% dan kotak kanan bawah cuman 14%. Jadi lebih baik tempatkan fokus
obyek di kotak kiri atas kan.
Selain Rule of Thirds kudu kita perhatikan juga Looking
Room. Looking Room adalah area arah pandang obyek. Misal nih orang yang menjadi
obyek foto kita sedang memandang ke kanan. Maka area kanan ini semestinya kita
potret lebih luas daripada area kiri obyek. Jangan lakukan cropping pada area
arah pandang obyek.
![]() |
Hari yang panas |
Latihan dan latihan
Teori itu bukan hanya untuk diketahui tapi juga
dipraktekkan. Ini terjadi juga dalam Street Photography. Kalo udah tau teori
tentang Street Photography selanjutnya praktekin deh. Dari hasil praktek ini
kita akan tau gimana cara dapet foto yang bagus, ekspresi obyek seperti apa
yang menarik dan terbiasa untuk mendapat momen walaupun momennya terjadi secara
singkat banget.
Makanya setelah materi selesai dijelaskan oleh kang Dudi,
para peserta workshop lalu pergi keluar JSC Hive untuk mengambil foto.
Kebetulan siang itu panas sekali dan jalan di depan JSC Hive ramai dengan lalu
lalang orang dan kendaraan. Sebuah tantangan sih mendapatkan foto bagus di
kondisi ramai begini. Saya aja sempet bengong dulu bingung mau motret apa. Mana
waktu buat memotretnya juga terbatas. Deadline ini bikin tantangan memotret
jadi tambah seru.
Saya inget tips kang Dudi untuk fokus pada obyek yang
unik. Di area JSC Hive banyak warung makan, ada bengkel, ada taman, banyak
gedung dan banyak kendaraan dan lain-lain. Obyek apa yang unik? Tiba-tiba saya
melihat jalan layang yang membentang di kawasan Jalan Satrio ini, dan “tingggg!!”
ada bunyi di otak saya, yessss saya akan memotret jalan layang.
![]() |
Ekspresi (dari IG kang Dudi) |
Berjalan lebih jauh ada bagian jalan layang yang berbelok.
Saya tertarik memotret bagian ini, maka saya berhenti dan menunggu. Di kejauhan
banyak pekerja bangunan yang berjalan ke arah saya. Ohhh jam makan siang
rupanya, para pekerja ini istirahat buat makan siang.
Para pekerja bangunan lewat di depan saya dan saya jeprat
jepret aja demi menyelamatkan momen karena saya yakin akan menemukan foto yang
bagus dan memang iya.. ketika menyeleksi foto-foto yang saya dapat untuk saya
apload di instagram, saya menemukan foto yang saya sukaaa sekali dan foto ini
dipilih kang Dudi menjadi salah satu pemenang dalam kontes Street Photography
siang itu yipiii…
Materi tentang Street Photography ini sungguh bergizi dan
saya berterima kasih pada Kelas Blogger yang telah menyelenggarakan acara ini.
Oh ya acara ini terselenggara berkat kerjasama Kelas Blogger dengan C2Live.
C2Live adalah sebuah jaringan media yang mengumpulkan dan mendukung blogger,
penulis serta pembuat konten di Indonesia dalam membagikan cerita-cerita mereka
yang mengagumkan. Terima kasih juga buat Berry Kitchen atas makan siangnya yang
mengenyangkan siang itu.
Semoga bermanfaaylt ilmu, dan terus bisa berkarya
BalasHapusaminnnnn makasih kang sharingnya
HapusBunda baca sampai tunras tas tas tas . . . . . Kang Dudi.
BalasHapusmakasih bunda
HapusWah, makasih udh share di sini mbak. Jadi byk balajar lg ttg street fotogtafi
BalasHapusmakasih juga udah membacanya ya mas
HapusDuh, mampir ke sini dapet ilmu baru super berfaedah ini mah, terutama buat aku yang sering gamang dan bengong kalo disuruh motret nih mbaaaak hehehe.
BalasHapusMakasiiiih sharingnya yah :))
kalo gamang potretin artes artes korea aja mbak heheheheh
Hapushwaaaa, ilmu yang berguna dan bergizi banget ini. Jadi ikut belajar. Udah beberapa kali pengen ikut kelas blogger, selalu ga berjodoh. Padahal aku suka street fotografi, sesekali juga suka melakukannyaa, cuma ilmunya masih minim
BalasHapusnggak papa mbak.. kalo ketemu kang dudi tanya tanya aja dan latihan terus
HapusMantappp....intinya teori dan praktek biar makin jago
BalasHapusbetullll... dan terus latihan
Hapus