Pada tanggal 16 Desember 2017 saya dan teman-teman
blogger berkesempatan kulineran di beberapa tempat di wilayah Jakarta bersama
Dapur Umami dari Ajinomoto. Makanan yang kami cicipi sangat rumahan, saya suka
sekali dengan jenis makanan rumahan seperti ini dan lokasinya pun tak jauh dari
tempat saya tinggal. Inilah 3 destinasi yang saya dan teman-teman kunjungi kala
itu :
Warung Mak Dower
Warung ini ada di bilangan Jl Pemuda Rawamangun. Terletak
di pinggir jalan raya yang ramai lalu lalang kendaraan, plang nama Warung Mak
Dower langsung menyita perhatian mata dan membuat warung ini mudah ditemukan.
Tampilan warung Mak Dower sederhana namun bersih dan nyaman, enak jika kita
makan dengan rombongan teman-teman atau keluarga di sini. Ruang parkir yang
luas juga membuat pengunjungnya tak repot mencari tempat parkir.
Semua menu yang ada di warung Mak Dower dinamai dengan
nama yang lucu. Ada Genjer Centil, Gabus Pucung, Jengkol Nampol, Pecak Bandeng,
Tutut Ngibrit, Udang Lenjeh, Cumi Lenong, Cue ngacir, Jambal tulang Sewot dan
Es Ondel-Ondel yang menyegarkan tenggorokan. Nama unik dan lucu membuat
pengunjung malah jadi inget dengan menu-menu dari warung Mak Dower. Kreatif.
Saya penyuka jengkol dan pete, saya suka sekali melihat
warung Mak Dower royal dengan pete. Pete dijadikan taburan pada Tulang Jambal
Sewot dan menjadi campuran dalam Udang Lenjeh. Nggak perlu menunggu lama, saya
langsung mencomoti pete-pete tersebut. Saya suka pete yang dimasak setengah
matang, jadi waktu digigit masih ada keras-kerasnya gitu. Pete di Mak Dower
digoreng setengah matang.. perfect.
Sasaran kedua saya adalah Jengkol Nampol. Sama seperti
pete, saya juga suka jengkol yang dimasak tidak terlalu mateng, Mak Dower
memasaknya sesuai dengan standar saya. Kalau tak ingat teman, sepiring jengkol
ini sudah saya habiskan. Jambal tulang sewot menjadi incaran saya selanjutnya.
Memasak jambal yang rasanya sudah asin itu menantang. Jambal digoreng lalu
dimasak dengan campuran bumbu dan cabai. Rasanya pedas dan cocok dimakan dengan
nasi hangat.
Masakan yang saya coba selanjutnya adalah tutut ngibrit.
Tutut adalah sejenis keong berukuran kecil. Sudah lama saya ingin mencoba
masakan keong tapi selalu maju mundur. Di Mak Dower kemarin akhirnya saya bisa
mencobanya dan rasanya enak juga, kenyel kenyel gitu. Karena ingat bu Mentri
Susi Pudjiastuti selalu menyuruh makan ikan maka Pecak Bandeng adalah hidangan
saya selanjutnya.
Bandeng digoreng kering lalu disiram campuran bawang
merah, bawang putih dan tomat hijau. Rasanya sungguh menyegarkan. Pecak Bandeng
menjadi hidangan yang didemonstrasikan oleh Chef Ari Galih di warung Mak Dower kemarin.
Chef Ari Galih memang ikut kulineran juga dengan kami selain melalukan demo
masak. Sebagai penutup, saya minum racikan es Ondel-ondel yang manis
menyegarkan. Oh ya.. saya rekomendasikan Udang Lenjeh jika Anda makan di warung
ini. Rasa garing udang yang digoreng kering berpadu nikmat dengan pete goreng
yang menjadi campurannya.
Soto Betawi Haji Husen Manggarai
Warung ini letaknya nyempil di jalan alternatif menuju Jl
Sahardjo. Meski nyempil tapi warung ini sudah melegenda karena lamanya ia
berdiri. Buka tiap hari mulai jam 9 pagi, warung ini sudah diantri orang sejak
pagi. Kami datang ke sana tepat jam makan siang, seluruh meja dan kursi di dalam
warung penuh dengan pengunjung. Suasana di dalam warung sederhana ini terasa
panas, namun itu tidak menghalangi orang-orang makan soto dengan lahap.
Soto Betawi diracik sesuai pesanan, kita bisa memilih
soto dengan campuran daging atau babat dan paru. Kuah soto terlihat kuning
dengan santan yang kental. Namun jangan sangka rasanya akan eneg karena justru
rasanya ringan dan sangat gurih. Saya memesan Soto paru, paru yang ada dalam
soto terasa kering saat digigit dan legit. Pantas saja warung ini tak pernah
sepi dan selalu diantri, sotonya emang lezat sih.
Kampung Betawi Setu Babakan
Destinasi ketiga kami adalah kampung Betawi Setu Babakan
di bilangan Jagakarsa, Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Dulu saya sering
jalan-jalan ke sini menikmati danau Setu babakan dan jajan makanan Betawi serta
membeli bir pletok favorit saya. Setu Babakan telah mengalami banyak
pembenahan, warung makanan berjajar rapi menghadap danau dan tempat untuk para
pengunjung makan berjajar di pinggi danau.
Pemandu wisata yang mendampingi kami mengatakan bahwa
Setu Babakan dipertahankan sebagai pusat kebudayaan Betawi. Bukan hanya
kesenian dan makanan Betawi yang bisa kita lihat di sini tapi juga aneka pohon
Betawi yang sudah jarang kita lihat seperti pohon jamblang, pohon buni dan
pohon kerendang. Saya beruntung melihat seorang penjual menjual buah buni yang
entah berapa belas tahun lalu saya terakhir melihatnya.
Kampung Betawi Setu Babakan selalu mengadakan acara rutin
seperti pertunjukan tarian, lenong atau pameran makanan. Ada jadwal acara yang
dipampang di depan gedung utama yang menjadi pusat kegiatan di Setu Babakan.
Sayangnya pengurus memamng belum mempunyai website khusus yang lebih memudahkan
kita mencari informasi mengenai acara apa saja yang akan diadakan di sini dan
kapan diadakannya.
Saya melihat tempat pembuatan batik Betawi yang
dikerjakan dengan telaten oleh para anak-anak muda. Ada demo membuat bir pletok
juga. Pembuatan bir pletok sebenarnya sederhana, yang tidak sederhana itu
bahan-bahannya. Ada 15 bahan membuat bir pletok. Ada jahe, secang, sereh, gula
jawa dan lain-lain. Aneka bahan-bahan dicampur dan direbus dengan air hingga
mendidih. Proses perebusannya bisa berjam-jam agar rempah-rempah meresap
sempurna. Karena mengandung rempah-rempah maka bir pletok rasanya khas dan bikin
badan hangat. Cocok diminum saat hujan seperti hari kami menyambangi Setu
Babakan.
MSG, antara mitos dan kandungan sesungguhnya
Tentu kita sudah lama mengenal Ajinomoto. Sebagai
produsen penyedap masakan, Ajinomoto sudah menjadi sahabat sejatinya para ibu
di dapur. PT Ajinomoto di Indonesia berdiri sejak 1969. Ajinomoto saat ini
memproduksi lebih banyak aneka bumbu penyedap. Seperti Masako, Saori, Sajiku
dan Mayumi. Aneka bumbu penyedap ini membuat masakan ibu jadi lebih nikmat.
Tapi ada kabar tak sedap beredar mengenai kandungan MSG
dalam bumbu penyedap ini. Apa benar kita kudu khawatir dengan efek MSG? Dalam
bincang-bincang dengan chef Ari Galih, dr Dyah Eka dan bapak Fahrurozi dari PT
Ajinomoto, saya jadi tahu lebih jauh tentang MSG.
MSG atau Monosodium Glutamat yang ada dalam bumbu
penyedap Ajinomoto adalah berasal dari tebu. MSG digunakan sebagai penambah
rasa dalam masakan. Karena itu Chef Ari Galih menyarankan menambahkan sedikit
MSG pada masakan namun sebelumnya dicoba dulu apakah masakan itu rasanya sudah
enak, jika belum baru tambahkan MSG.
Penggunaan MSG yang hanya sedikit ini tidak berbahaya.
MSG sendiri dibutuhkan tubuh karena efek rasa gurih dari MSG meningkatkan nafsu
makan. Orang Indonesia mengedepankan rasa rempah-rempah pada masakan. Maka
kalau kita memasak menggunakan rempah-rempah, rasakan dulu dan biarkan rasa
rempah-rempah keluar lalu gunakan MSG sebagai penyeimbang rasa, kata Chef Ari
Galih.
MSG tak membuat bodoh seperti yang dituduhkan
orang-orang. Jika digunakan dengan porsi yang benar, MSG tidak menyebabkan efek
pada kesehatan. Yang membuat orang bodoh itu adalah makan MSG tanpa makan ayam,
ikan dan sayur, kata chef Ari Galih sembari bercanda. Dr Dyah menambahkan bahwa
di negeri asalnya, Jepang, MSG sering dipakai untuk menambah rasa gurih pada
masakan. Semua yang berlebihan itu pasti berbahaya, jadi gunakan MSG dengan
secukupnya.
Masakan di warung mak Dower enak kabeh ya mba, bikin nagih.
BalasHapusbener mbak.. ketagihan sangat
HapusMSG itu
BalasHapusM: Masalah Buat Elo kalo orang-orang masih cinta sama gw?
S: Satu-satunya penyedap makanan yang paling banyak dicari yang gw.
G = Ga nahan kan kalo ga make gw di setiap masakan. Karena gw ngangenin.
hahahhaha bisa aja om jun
Hapusbudaya tradisional spt kuliner Betawi begini mesti banyak2in event ginian deh... perlu dan penting :D
BalasHapusbangetttt.... secara budaya betawi kian minggir sekarang
HapusSelain kenyang, happy trus kita juga makin pinter ya mba secara pemahaman kita mengenai MSG jd bertambah 😊
BalasHapusbener mbak.... jadi tau kan gimana sebaiknya pakai MSG
Hapusaq ncesss liat buah buninya itu rasanya bikin merem melek, terakhir mkn itu pas sekolah SD hihi lama beud yak
BalasHapusdirujak makin enak lho mbak... pas aku beli di setu babakan kemarin
HapusMasakan warung Mak Dower sesuai banget sama selera saya yang lidah "ndeso" kalau diuruh pilih menu Mak Dower atau dagin2 an? aku pilih menu Mak Dower
BalasHapusmasakannya rumahan banget ya... dan bumbunya terasa bener..
HapusKids jaman now tuh yg makan MSG tanpa ayam, sayur dan lainnya. Semacam tantangan yg jadi trend.
BalasHapushihihihihi itulah generasi mecin sesungguhnya..
HapusMba Yayat... Sbnrnya MSG nggak menyeramkan gitu yaa. Keluarga aku masi pakai sesuai takaran ajaa ��
BalasHapusaku juga masih kadang-kadang... nggak papa kalau dipake sesuai aturan
HapusHahaha.. makan MSG tanpa ayam, ikan, sayur dan buah.. jadi digadoin MSGnya doang? Ya ga enak, mba yayat.. xixi
BalasHapusSetidaknya segala sesuatu itu perlu di telaah bukti dan faktanya, jangan hanya praduga aja.
Senang ya.. jalan-jalan kenyang plus nambah ilmu. Semoga ada sekuelnya yaa. ^_^
aneh juga bayangin MSG digadon gitu... enakan gadoin pecak bandeng kan... atau udang lenjeh gitu hehehe
HapusKulineran selama menunya enak dan juga yang terpenting tetap sehat, pastinya menyenangkan ya, Mba Yayat. Termasuk penggunaan MSG-nya yang sesuai takaran, seperti yang disarankan ibu dokter, chef, dan juga perwakilan dari Ajinomoto.
BalasHapusiyaaa perut kenyang dan dapeyt ilmu juga
Hapusmakan2 enak plus nambah wawasan ttg penggunaan msg yg aman buat kesehatan. umami food marathon top banget!
BalasHapustop deh jadi tau makanan enak di beberapa tempat di jakarta
HapusHuaaaaa aku pengen balik ke Soto Betawi-nya lagiii. Belum puas kemarin. Kayaknya harus pagi-pagi banget yaaa hahaha.
BalasHapusiyaaaa jangan pas makan gitu ke sananya soalnya penuh
HapusMSG bisa bikin makanan jadi lebih enak. Dan udah gak perlu khawatir mengkonsumsinya. Hoax memang harus diluruskan dengan informasi seperti ini :)
BalasHapusbener... asal pemakaiannya sesuai aturan sih MSG aman juga
Hapusaduh aku jadi kangen dan pengen makan lagi pecak bandeng di warung mak dower nih mba.. bacanya jadi laper gini hehe
BalasHapuskalo aku pengen jengkolnyaaaa
HapusOalaaah mba Yayat penggemar Jengkol & Pete tooh, pantesan kemaren antusias banget liat Pete ama jengkol. Kalau aku baru tahu buah Buni ya di acara ini, selama ini cuma denger2 aja, ga pernah lihat bentuknya, apalagi nyicipin
BalasHapusiyaaa doyan banget mbak.. dulu di sekitar rumah banyak pohon buni.. sering kita petik trus dikasih air sedikit ditambahin garam.. trus kita makan rame rame
HapusMSG aman dikonsumsi yess,
BalasHapusjadi kepingin balik ke tempat sotonya deh... enak kayaknya ujan2 gini
aman mbak selama dipake seusai aturan... iyaaa kemarin gak puas ya soalnya penuh bener
Hapusacaranya seruuuu palgi endingnya dikasih bir pletok, suka banget heheh
BalasHapusfavorit banget tuh bir pletok.. diminum dingin juga enak tuh mbak... masukin kulkas dan diminum pas siang panas.. sedap
Hapus