Jakarta makin macet aja. Macetnya Jakarta selain karena
bertambahnya kendaraan tapi juga karena pembangunan jalan. Di daerah saya
sedang dibangun jalan underpass Kuningan. Ini salah satu upaya pemerintah
mengurangi kemacetan setalah jalan layang non tol Tendean Cileduk selesai
dibangun dan menanti untuk diresmikan.
Underpass Kuningan berbarengan pembangunannya dengan
proyek MRT di Pancoran. Ini menyebabkan kemacetan makin berlipat, bahkan kalau
jam berangkat ke kantor, macetnya sudah terjadi sejak saya keluar gang. Jalan
raya tempat saya tinggal memang merupakan jalan alternatif menuju jalan
protokol Gatot Subroto.
Perjalanan di Jabodetabek itu didominasi kendaraan mobil
dan motor. Pemerintah sudah berusaha memberikan fasilitas transportasi yang
cukup nyaman seperti Trans Jakarta, namun banyak pengguna mobil dan motor yang
belum beralih menggunakan transportasi umum ini.
Macet membuat perjalanan menjadi lebih lama dari yang
ditentukan. Saya harus menyediakan waktu perjalanan 2 jam untuk berangkat ke
sebuah lokasi. 2 jam adalah rata-rata waktu yang harus disisihkan kalau kita
mau berangkat atau pulang dari sebuah lokasi. Cukup repot ya.. dan waktu untuk
keluarga jadi terbatas karena waktu kita di luar sebagian besar habis untuk
perjalanan.
Efek macet pada mental individual
Saya hadir di acara Blogger Gathering bersama LRT City
tanggal 14 Agustus 2017 kemarin. Ada bu Tika Bisono seorang psikolog anak dan
keluarga. Menurut bu Tika , macet bisa menimbulkan dampak psikologis pada
seseorang yang berpotensi menimbulkan stress. Stress hingga depresi dapat
menghantui masyarakat yang setiap hari mengalami kemacetan.
Bukan hanya orang yang mengalami macet yang stress tapi
keluarga sama mengalami stress. Loh kok bisa? Bisa aja. Bayangin nih ya. Kita
ngalamin macet parah di jalan lalu merasa bete. Perasaan bete ini terbawa ke
rumah, akhirnya waktu luang yang semestinya kita isi dengan bercengkrama
bersama keluarga jadi hilang gara-gara kita bete dan capek karena macet. Anak
jadi hilang kesempatannya untuk berkomunikasi dengan kita.
Selain itu.. waktu luang juga hilang karen kita terlambat
sampai rumah. Gimana mau bercengkrama dengan keluarga bila kita tiba di rumah
sudah larut dan anak-anak sudah tidur. Sementara saat pagi hari kita tak sempat
berbincang banyak dengan anak karen pagi-pagi sudah haru ke kantor lagi.
Bayangkan bila ini terjadi setiap hari.
Buat para orang tua yang bekerja, macet bisa berefek pada
produktivitas kerja. Orang yang sudah mengalami macet ketika berangkat ke
kantor berakibat ia tiba di kantor dengan lelah secara fisik dan mental.
Akibatnya pekerjaan tidak maksimal ia kerjakan. Ini merugikan performanya di
kantor. Target kantor tidak tercapai. Secara individual ia rugi tapi kantor
juga mengalami kerugian.
Nuniek Tirta, seorang pengusaha, aktivis sosial media dan
juga ibu dari 2 anak mengalami langsung akibat dari kemacetan. Ia yang terbiasa
meluangkan waktu untuk anak-anak sering kesulitan jika kena macet di jalan.
Apalagi pekerjaannya menuntut ia untuk selalu datang tepat waktu. Komunikasi
dengan anak lewat handphone kan tidak cukup.
Menurut bu Tika Bisono, well being yang paling utama itu
di rumah bukan di kantor. Faktor utama produktivitas seseorang naik itu jika ia
tidak punya masalah di rumah. Maka itu penting seseorang punya quality time dan
quality time terbangun jika sesorang punya waktu lebih untuk keluarganya. Waktu
lebih yang tak akan berkurang karena macet.
Konsep TOD untuk menjaga quality time
Lalu apakah kita harus menyerah pada kemacetan dan pasrah
quality time hilang? Jangan dong. Ada solusi kok agar kita terhindar dari
stress akibat macet. Salah satu caranya adalah tinggal di kawasan Transit
Oriented Development (TOD). Apa tuh? Kawasan berkonsep TOD adalah kawasan hunian
yang terintegrasi dengan sistem transportasi masal. Konsep TOD mengedepankan
connect, compact, transit, mix, shift, walk, densify dan cycle.
Adalah PT Adhi Karya (persero) Tbk melalui Departemen TOD
dan Hotel yang mengembangkan kawasan dengan konsep TOD yang bernama LRT City.
LRT City adalah upaya PT Adhi Karya (persero) Tbk untuk memberikan kehidupan
dan peradaban baru bagi masyarakat kaum urban di Jakarta dan kaum suburban di
daerah penyangganya. Maksudnya daerah penyangga itu daerah di luar Jakarta
seperti Bekasi.
Kawasan LRT City terletak di titik nol kilometer stasiun
LRT Jabodetabek. Karena berkonsep TOD maka sudah barang tentu lokasinya dekat
dengan transportasi LRT yang membuat penghuninya tidak kesulitan untuk
menjangkau lokasi kantornya dan tentu saja bebas macet.
Lokasi LRT City yang sedang dibangun oleh PT Adhi Karya
(persero) Tbk itu antara lain LRT City Sentul – Royal Sentul Park, LRT City
Bekasi - Eastern Green, LRT City Jaticempaka - Gateway Park, LRT City Ciracas –
Urban Signature dan LRT City MT Haryono. Semua apartemen di kawasan ini
dibangun dengan fasilitas penunjang yang sangat lengkap.
Kawasan TOD LRT City punya 8 prinsip yaitu :
Walk : area berjalan terlindung dengan adanya pepohonan agar
kegiatan berjalan tetap nyaman sekalipun di siang hari.
Cycle : desain jalan menjamin keamanan bagi pesepeda
dengan menciptakan jalur khusus bersepeda yang saling terhubung dengan adanya
elemen peneduh yang halus dan tersedianya parkir seped.
Connect : jaringan jalur pejalan kaki dan pesepeda terjalin
dengan baik, menghasilkan akses yang lebih pendek dan terhubung secara langsung
sehingga meningkatkan akses terhadap barang, jasa dan transportasi publik.
Mix : terciptanya variasi fungsi guna lahan dan bangunan
Shift : pendapatan tarif parkir yang sesuai serta
pengurangan lahan untuk parkir sebagai bentuk insentif bagi pejalan kaki,
pesepeda dan pengguna transportasi publik yang lain.
Public transport : transportasi publik dengan frekuensi
tinggi, cepat dan andal, dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan
bermotor pribadi.
Compact : penataan ulang kota yang membantu terciptanya
kondisi di mana setiap penduduk dapat tinggal berdekatan dengan tempat bekerja,
sekolah, pusat jasa dan tujuan lainnya sehingga menghasilkan pengurangan waktu
perjalanan dan emisi gas buang.
Densify : adanya fungsi guna lahan pemukiman dan
komersial pada wilayah di sekitar stasiun dan memastikan bahwa semua penduduk
memiliki akses terhadap transportasi publik tersebut.
Nah dengan keunggulan yang dimiliki oleh LRT City, maka
benarlah kiranya jika kawasan dengan konsep TOD adalah kawasan dengan konsep
yang tepat agar kita terhindar dari stress akibat macet dan quality time
keluarga tidak terganggu. Untuk tau lebih jauh tentang LRT City yuk liat websitenya di www.lrtcity.com.
Asal nyaman aman cepat semoga banyak yang beralih pakai LRT jd oada beli LRT City aja dah buru
BalasHapusakuuuuh termasuk golongan yg ude mule stresssss ame jakarta kakakkkkk Lol Semoga segera selese berbagai proyek di JKT dan dibanyakin TOD di jkt
BalasHapusMacet emang bikin gregetan banget dan bikin panik kalau waktu udah mepet
BalasHapusKawasan TOD bolehlah dicoba. Moga2 aja semua proyek LRT cepat selesai.
Duh kalau ngomongin macet bawaanya udah capek duluan.Berharap juga nih semoga LRT cepat selesai jadi bisa cepat dinikmati.
BalasHapusMacet itu bikin susah tidur hahaha. Aku kalau ada acara pagi lewat Pancoran sekarang deg degan takut kesiangan. Moga-moga LRT cepat jadi dan angkutan umum lainnya makin memadai juga nyaman @puspa
BalasHapusSemoga jadi cepat, biar bisa kunpul keluarga lebih banyak
BalasHapustetep aku mau punya satu hehhee, biar enggak ngerasain macet dan kalo udah jadi semoga bisa mengurai kemacetan Jakarta
BalasHapusDepe aahh... Biar bebas macet. Sudah bosan sama lima huruf ini. M: mati gaya kalo Udah kena macet di jalanan apalagi pas kebelet pipis ama p*p. A: Ampun-ampunan kalo udah kena macet pas lagi kebelet pipis sama p*p. C: Capek banget kalo lagi macet pas nahan pipis sama p*p. E: Edan banget rasanya pas lagi macet nahan kebelet pipis sama kebelet p*p. T: Ternyata LRT City lah yang bebasin saya dari macet Jakarta.
BalasHapusWaksss iya jakarta bener2 bikin tua d jalan. Sudah waktunya perbanyak TOD yak
BalasHapusKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Nggak sabar nih nunggu LRT jadi, trus MRT plus semua underpass, fly over yang lagi pada di bangun..udah nggak tahan ngehadapi macet..errr..
BalasHapusKalau ada LRT ga usah galau-galauan lagi ya mba
BalasHapusPengen banget nih cepat-cepat ada LRT di sini yaa.
BalasHapusjadi pengen ngebuktiin deh LRT bisa mengatasi kemacetan
BalasHapusAaaakkk itu aku banget mba. Pulang pasti krucils udh tidur semua. Gara2 apa? Gara2 macet. Gggrrrrr
BalasHapusHuaaaa aku tu mba quality time hilang gara2 macet. Sampe rumah, krucils udh pada tidur semua.
BalasHapusAku ya uda males naek kendaraan sendiri. Sekarang mondar-mandir pake commuter line. Emang macet bikin stress dan buang wkt hehe. Cocoklah konsep TOD, sekalian mudah2an bs mengurangi penggunaan kendaraan
BalasHapusAku mengaku jadi korban dan pelaku sekaligus kalau soal kebanyakan waktu di jalan daripada di rumah. Semua sanggahan pasti dalilnya karena "ya mau gimana lagi". Makanya aku penasaran banget sama LRT City ini, semoga cepat kelar ya :)
BalasHapus