Cinta dan musik bisa menjadi penyembuh buat seseorang.
Inilah benang merah dari film A Gift. Saya menonton film yang berasal dari
Thailand ini bersama Komik 9 Januari 2017 di CGV Blitz Grand Indonesia. Saya
jarang menonton film Thailand.. eh sebenernya saya jarang nonton film apapun
sih, saya lebih sering balapan.. nonton balapan maksudnya. Film dibuka dengan
dokumenter tentang raja Thailand yang baru saja wafat., Raja Bhumibol
Adulyadej. Rakyat Thailand sangat mencintai rajanya jadi pemakaman sang raja
berlangsung sangat khidmat.
Beda dengan film yang pernah saya tonton, dalam A Gift ada 3 cerita dengan tokoh yang berbeda.
Namun intinya sama tentang cinta dan musik. Saya jadi memaklumi durasi film
yang panjang.. hampir 2,5 jam karena bicara soal 3 cerita. Jalan cerita dari
masing-masing kisah ini agak lama ya menurut saya. Tapi banyak aksi-aksi lucu
yang bikin penontonnya ngakak.
Kisah pertama dalam A Gift adalah tentang seorang gadis
yang baru putus cinta dengan kekasihnya. Pang (Violette Watier) patah hati
setelah kekasihnya berselengkuh dengan orang lain. Pang ditaksir seorang
laki-laki lain yang pinter dan ganteng, Beam (Nine Naphat). Cara Beam merebut
hati Pang lucu dan bikin ngakak. Apakah akhirnya Pang luluh dan mau menerima
cinta Beam? Liat aja kisahnya ya
.
Kisah kedua adalah tentang seorang gadis yang ibunya
meninggal dunia. Ayah Fah (Mew Nittha), sangat terpukul dengan kematian
istrinya dan membuat sakit Alzheimer nya makin parah.Fah merawat ayahnya dengan
kasih sayang. Untung ada seorang laki-laki, tukang servis piano, Ae (Sunny
Suwanmethanon) yang membantu Fah. Agak ringan lah ya beban Fah. Apakah ayah Fah bisa sembuh seperti sediakala?
Tonton aja ya.
Kisah ketiga adalah tentang seorang pemuda, Long (Ter
Chantavit) yang bekerja di sebuah perusahaan. Ia menggantikan seorang karyawan
senior yang meninggal dunia. Nah karyawan senior ini adalah ibu si Fah di kisah
kedua yang meninggal itu. Long tadinya bergabung dalam band keluarga tapi
karena ingin mengubah hidup, ia bekerja di kantoran. Jiwa musik nggak bisa
lepas dari si pemuda. Kebetulan juga staf kantor tempatnya bekerja semua doyan
musik juga.
Jadilah Long dan teman-teman kantornya membentuk sebuah
band. Mereka latihan selepas jam kantor. Long sangat dibantu oleh Kim (Noona
Neungthida). Nah karena anggota band nya banyak dan butuh tempat latihan, para
staff kantor memohon pada pimpinan perusahaan untuk disediakan ruangan khusus
untuk latihan. Apakah para staff yang doyan musik ini berhasil mendapatkan
ruangan berlatih? Tonton A Gift aja ya. Oh ya adegan di kisah ketiga ini banyak
yang bikin ngakak.
Ketiga kisah di film ini dihubungkan dengan cinta dan
musik. Di kisah pertama,ada cinta antara
Pang dan Beam. Pang adalah anggota dari grup penyanyi akapela yang menyanyi di
acara penghargaan untuk para penerima beasiswa. Beam adalah salah seorang
penerima beasiswanya.
Lalu di kisah kedua, cinta anak pada ayahnya dan cinta
ayah pada istrinya. Musik menjadi penyambung kisah ini. Diceritakan bahwa ibu Fah
sangat mencintai musik. Ia mahir memainkan piano. Ketika suaminya sakit, sang
istri sering menghiburnya dengan memainkan piano. Kemahiran bermain piano
menurun pada Fah.
Nah di kisah ketiga, jelas ya sisi musiknya. Yaitu
sekelompok pekerja kantoran yang hobi bermain musik. Hobi ini timbul karena
seorang temannya yang meninggal (ibu di kisah kedua) menyadarkan mereka bahwa
musik itu bukan cuma untuk menghibur diri tapi musik adalah juga penyemangat
hidup. Kalau lagi sedih bermusiklah maka hidup jadi ceria lagi.
Salah satu lagu yang sering dimainkan di film ini adalah
Still on My Mind. Film ini dibuat oleh Gross Domestic Happiness (GDH) dan
disutradarai oleh Chayanop. Film ini dipersembahkan untuk raja Bhumibol
Adulyadej sebagai hadiah tahun baru 2017. Pesan moral dari film ini adalah jika
punya masalah, hadapi, cari solusi dan jangan menyerah. Cinta dan musik membuat
hidup menjadi indah.
Tidak ada komentar