8 Tipe Kecerdasan Anak dan Persiapan menuju Persaingan Global

Tidak mudah mengurus anak apalagi yang berhubungan dengan masa depannya. Kalau sudah menyangkut masa depan anak, orangtua manapun pasti galau. Apalagi di era serba digital begini. Tuntutan agar anak bisa bersaing di masa full digital ini makin mengemuka. Sekarang bukan jamannya anak-anak dipaksa orang tua untuk mengikuti pilihannya. Orang tua hanya bisa mengarahkan anak agar memilih jurusan yang sesuai dengan minatnya.


Saya beruntung bisa ikut bincang-bincang Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB) bersama Jiwasraya Sabtu lalu. Tema bincang-bincang ini adalah mempersiapkan pendidikan anak dalam menghadapi persaingan global. Hadir mbak Mira Sahid selaku founder KEB, ibu Elizabeth T. Santosa yang seorang psikolog dan bapak Guntur Priyonggodo dari Jiwasraya. Bincang-bincang ini berjalan seru secara yang hadir adalah emak-emak yang memiliki anak. Yang mengajukan pertanyaan juga banyak, mumpung ada ahlinya, maka wajib tanya kan.

Setiap anak punya cita-cita. Saya dulu bercita-cita jadi insinyur pertanian karena suka tanaman. Tapi lepas dari SMP saya malah ambil sekolah kejuruan dan belajar di kelas Akuntansi. Kemudian setelah lulus saya meneruskan belajar di perguruan tinggi dan ambil jurusan akuntansi lagi. Musnah sudah itu cita-cita jadi tukang insinyur. Orang tua saya tidak memaksa saya untuk ambil jurusan sekolah, namun orang tua cuma berpesan agar setelah lulus kuliah cepat-cepat bekerja. Nah jaman saya dulu (kesannya tua banget), lulusan Akuntansi cepat dapat pekerjaan jadi saya pilih jurusan Akuntansi.


Sebaiknya bagaimana sih cara orang tua mendukung anak dalam mencapai cita-citanya? Ibu Elizabeth mengatakan, pertama-tama orang tua harus mengidentifikasi potensi anak dulu. Gali apa aja potensi anak kita. Setelah ketemu, langkah orang tua selanjutnya adalah mengarahkan dan membina anak. Misalnya nih si anak jago menggambar dan kepingin jadi animator terkenal. Arahkan anak untum menekuni minatnya. Beri kursus-kursus agar bakat anak makin berkembang. Dalam prosesnya, pasti ada titik di mana anak merasa jenuh. Nah tugas orang tua adalah memotivasi anak agar tak menyerah dan terus berjuang meraih cita-citanya.

Setiap anak dilahirkan dengan kecerdasan kata bu Elizabeth. Ada 8 tipe kecerdasan, tapi biasanya anak-anak cuma punya 1-2 kecerdasan yang paling menonjol. Apa sajakah kecerdasan itu? Kecerdasan Linguistik adalah kecerdasan dalam menggunakan kata-kata yang efektif baik secara lisan dan tertulis. Anak dengan kecerdasan ini pandai berbicara. Nah orang tua yang punya anak kecerdasan ini sebaiknya melatih anak untuk membaca atau bermain menyusun kalimat.. semacam puzzles gitu.


Lalu ada kecerdasan Matematis yaitu kemampuan mengolah angka dan logika atau akal sehat dengan baik. Anak ini sebaiknya dilatih untuk problem solving yaitu memecahkan masalah dan bermain yang berhubungan dengan angka-angka. Kecerdasan Sparsial yaitu kemampuan mempersepsi sparsial visual dengan akurat. Karir untuk anak dengan kecerdasan ini salah satunya adalah perancang. Kecerdasan kinestetik atau jasmani adalah kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Para atlet mempunyai kecerdasan ini.
Kecerdasan musikal adalah kecerdasan menangani berbagai jenis musik dengan cara mempersepsi, mengubah dan mengekspresikan. Bagaimana para orang tua melatih anak-anak dengan kecerdasan ini? Yes.. tentu dengan semua hal yanh berhubungan dengan musik, misalnya menyanyi dan menari. Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud dan memotivasi orang lain. Karir marketing, negosiator dan public relations cocok untuk orang dengan kecerdasan ini. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Yang terakhir adalah kecerdasan naturalis yaitu kecerdasan mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungan sekitar.

Orang tua adalah pelatih yang baik, siapa yang lebih mengerti anak selain orang tuanya? Meski begitu, anak juga sebaiknya dimasukkan dalam pendidikan khusus agar bisa lebih mengasah kemampuannya. Pendidikan khusus ini biasanya mahal dan beberapa memakan proses lama, hal ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Nah asuransi Jiwasraya punya jalan keluarnya. Jiwasraya adalah perusahaan negara yang berdiri sejak 31 Desember 1859. Asuransi Jiwasraya punya produk asuransi untuk meng-cover biaya pendidikan anak namanya JS - Prestasi. Kenapa harus menggunakan asuransi pendidikan Jiwasraya?


Karena asuransi pendidikan ini adalah perencanaan keuangan dengan beasiswa yang flexibel. Manfaat dana jenjang pendidikan dapat diambil 6 bulan sebelum ulanh tahun polis jadi kita bisa gunakan tuh di saat kita membutuhkan. Lalu ada santunan 100% jika tertanggung meninggal dalam masa asuransi dan santunan 100% juga jika tertanggung meninggal di dalam masa asuransi karena sebab kecelakaan. Ada pengembalian standar jika anak yang dibeasiswakan meninggal dunia. Yaaa kita kan selalu berharap panjang umur ya, tapi soal umur siapa yang tahu. Untuk lebih jelasnya mengenai asurasi JS Prestasi dari Jiwasraya ini bisa kontak ke 021-1500151 karena kalau hitung-hitungan soal asuransi itu mesti jelas ya.


30 komentar

  1. JS Prestasi ini emang sepertinya oke banget ya mak prospeknyaaa. Makasi infonya ya Maaaak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. butuh dipelajari lebih lanjut mbak.. sama sama ya

      Hapus
  2. Setuju sama mak adrian, JS Prestasi oke banget buat perencanaan keuangan pendidikan si buah hati nanti ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nilai tambahnya adalah asuransi ini keluaran perusahaan negara.. aman dari bangkrut

      Hapus
  3. zaman ((kita)) mak, hehe..kl dulu tuntutan ga seperti sekarang ya mak, lah kl sekarang, udh ga bs santai2..eventnya seru buat bahan belajar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda jaman mak... sekarang semuanya serba mahal.. apalagi pendidikan anak

      Hapus
  4. informasinya sangat penting untuk kita semua

    BalasHapus
  5. kalau sudah mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini, kita sebagai orang tua nggak akan kaget lagi ya mbak ketika anak mulai sekolah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mak... siap secara dana.. anakpun nggak setres di sekolah mikirin biaya

      Hapus
  6. Iya ya mb kalau dah tau macam2 kecerdasan anak gini org tua jd tau dan bisa lbh mempersiapkan apalagi ada JS Prestasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul... bisa mengarahkan anak sesuai minat dan bakatnya

      Hapus
  7. Membuka mata hati kita, tugas sbg ortu ya mempersiapkan anak dng kondisi terbaik.

    BalasHapus
  8. Membuka mata hati kita, tugas sbg ortu ya mempersiapkan anak dng kondisi terbaik.

    BalasHapus
  9. Banyak nabung deh mulai sekarng ya mba, biar ga kaget dengan biaya pendidikan 20 tahun mendatang

    BalasHapus
  10. Banyak nabung deh mulai sekarng ya mba, biar ga kaget dengan biaya pendidikan 20 tahun mendatang

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah asti udah mahal banget jaman itu.. kudu nabung mbak

      Hapus
  11. Ya meskipun kita sudah melatih anak tetap perlu guru yang mumpuni ya mba..nah itu butuh dana hahahaha.. harus siap2 nih

    BalasHapus
  12. wahh thanks banget infonya mba Yayat.., aku lagi menyelidiki, nih, anak-anak masuk ke tipe kecerdasan yang mana aja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ssiappppp.. moga nanti bisa diarahkan sesuai bakat anak ya mbak

      Hapus
  13. Emang potensi anak susaaah ditilik apalagi kl anak minatnya suka ganti2 XD info 8 kecerdasan majemuk bantu banget deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. setidaknya bisa diliat nanti anaknya masuk kecerdasan apa ya mbak

      Hapus
  14. setiap anak memang berbeda-beda ya kecerdasannya :)

    BalasHapus
  15. sepertinya menarik ya asurasnis pendidikan dari jiwasyara, sebagai orangtua memang perlu banget menyiapkan dana pendidikan buat anak dari sekarang hehe

    BalasHapus