Indonesia
dan Malaysia punya gaya busana yang mirip secara asalnya dari bangsa
Melayu. Dalam hal pakaian muslim, dua negara ini juga punya gaya yang
tak juh berbeda malah terkadang saling berkolaborasi. Malaysia sama
seperti Indonesia sebagian besar penduduknya beragama Islam. Maka itu
Muslim fashion berkembang pesat di sana sama seperti halnya dengan
Indonesia. Di ajang Muslim Fashion Festival (Muffest) yang diadakan
pada 25-29 Mei 2016 di Plaza Senayan Jakarta, Malaysia merupakan
salah satu negara yang ikut serta memamerkan karyanya di ajang ini.
Saya
berkesempatan ikut teman-teman blogger berbincang-bincang dengan Mr.
Abu Bakar Yusof, Director Lifestyle Section MATRADE (Malaysia
External Trade Development Corporation) yang khusus datang ke Jakarta
guna melihat secara langsung bagaimana perkembangan Muslim Fashion di
Indonesia melalui Muffest ini. Oh iya.. acara Muffest memang tidak
melulu hanya menjual pakaian saja tapi juga ada talkshow dan fashion
show juga. Jadi kita nggak cuma bisa beli baju tapi juga dapat ilmu.
Mantap tho.
Menurut
Mr. Abu Bakar Yusof, Malaysia juga punya event Fashion Week dan malah
sudah diselenggarakan sejak tahun 2014. Tahun ini rencananya Malaysia
Fashion Week akan dilangsungkan pada 2-5 November 2016. Ajang ini
bertujuan untuk memajukan industri fashion di Malaysia, biar para
pelaku industri fashion Malaysia bisa bersaing dengan brand
internasional. Saat ini brand Internasional seperti Zara, H&M,
Dolce Galbana dan Uniqlo sudah mulai melirik pasar muslim fashion.
Kalau seluruh fashion didominasi oleh brand-brand internasional ini
kan repot juga. Pelaku industri lokal akan susah memasarkan
produknya.
Desainer
dari Indonesia banyak yang mengikuti ajang Malaysia Fashion Week. Mr.
Abu Bakar Yusof mengakui bahwa Indonesia memiliki banyak desainer
yang sangat berbakat dan hasil karyanya bisa diperhitungkan. Ditanya
mengenai pencapaian omzet di Malaysia Fashion Week, Mr. Abu Bakar
Yusof bilang bahwa di MFW 2014 omzetnya mencapai 90 juta ringgit..
hitung sendiri deh berapa rupiah. Sungguh bukan omzet yang main-main.
Tahun ini ia menargetkan MFW akan mencapai target 40% lebih tinggi
dari pencapaian di tahun 2014.
Mengenai
Muffest, Mr. Abu Bakar Yusof mengatakan bahwa penyelenggaraan Muffest
berlangsung sangat baik. Banyak sisi di mana kita bisa berkolaborasi
bersama di Malaysia Fashion Week, katanya. Memang sebagai negara
serumpun, sebaiknya bisnis ini dilakukan dengan kolaborasi dan bukan
sendiri-sendiri. Berkolaborasi akan menghasilkan kekuatan lebih besar
dan mendapat efek yang juga lebih besar.
Indonesia
berancang-ancang menjadi Pusat Fashion Muslim Dunia tahun 2020. Untuk
ini Mr. Abu Bakar Yusof mengingatkan agar desainer Indonesia terus
melakukan promosi di tingkat lokal dan internasional. Kalau
memplesetkan kalimat mas Giring Nidji.. Mimpi adalah kunci maka saya
bisa bilang bahwa promosi adalah kunci untuk membuat dunia fashion
Indonesia berkembang. Inilah yang tak pernah putus dilakukan oleh
Malaysia. Malaysia terus melakukan promosi dan membuka diri untuk
bekerja sama dengan pelaku industri negara lain.
Saya
tidak sabar ingin melihat bagaimana Malaysia Fashion Week 2016
berlangsung. Penyelenggaraan Muslim Fashion Week berdekatan dengan
ajang internasional lain yang juga rutin diselenggarakan oleh
Malaysia.. yaitu MotoGP Sepang 28-30 Oktober 2016. Siapa tau dari
Sepang bisa lanjut nonton Malaysia Fashion Week (ngarep).
Tidak ada komentar