Dukungan Kemenperin Agar Industri Kecil dan Menengah Punya Daya Saing

Tas berbahan bambu ini terlihat unik. Warnanya coklat, bentuknya segi enam dengan tali panjang melengkapinya. Kalau dipakai, penampilan kita akan terlihat cantik gara-gara tas unik ini. Tas seperti ini sedang jadi hits di kalangan para wanita, banyak yang memakainya.


Desain sebuah produk memang menjadi faktor utama sebuah produk dibeli konsumen. Pada produk fashion seperti tas tadi, para wanita tertarik karena desainnya berbeda dengan tas-tas kebanyakan. Aesthetic istilahnya. Bahan tasnya juga dari bahan yang ada di alam.

Pada produk makanan, yang menjadi faktor penarik pembeli itu beda lagi. Orang tertarik dengan rasa lalu kemasannya. Kalau kemasan jelek dan dibuat sembarangan, orang malas untuk membeli. Agak tertolong kalau orang tau bahwa rasanya enak, namun buat yang baru coba-coba membeli, kemasan jadi salah satu faktor penentu.

Tas unik segi enam tadi saya temui ketika saya menghadiri Festival Industri kecil dan Menengah 2018 (IKM 2018) yang diadakan oleh Kementrerian Perindustrian Republik Indonesia di hotel JS Luwansa Kuningan Jakarta pada 13 Desember 2018. Tas ini dibuat oleh salah satu peserta IKM 2018.



Desain Menarik Buat Tingkatkan Daya Saing

Pemerintah melalui Kemenperin RI sedang berupaya meningkatkan daya saing para IKM agar mampu menembus pasar Internasional. Salah satu yang sedang diperbaiki adalah soal penampilan kemasan. Masih banyak pengusaha yang pengetahuan dan wawasan soal kemasannya terbatas.

IKM sekarang berkembang pesat. Data Sensus Ekonomi BPS tahun 2016 menyebutkan bahwa jumlah unit usaha IKM mencapai sebesar 4,4 juta unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 10,5 juta tenaga kerja. Namun belum semua IKM menjual produknya dengan kemasan yang menarik. 



Selain kemasan, cara pemasaran juga berpengaruh pada penjualan sebuah produk. Kita sekarang ada di era Revolusi Industri 4.0 di mana digitalisasi sudah menjadi santapan sehari-hari. Makanya produk makin menjangkau banyak kalangan jika dipasarkan secara online. Sayangnya masih banyak pengusaha yang lemah pada soal pemasaran.

Contohnya seorang teman yang membuat usaha bolu gulung. Ia pernah mengubah kemasannya sampai 4 kali, sebelum akhirnya memiliki kemasan yang menarik sekarang ini. Kemasan menarik nyatanya memang membuat para pembeli lebih tertarik membeli produknya. Namun jumlah penjualan makin meningkat ketika produknya dijual secara online melalui sosial media dan platform e-commerce.



Saat memberi sambutan di acara kemarin, Bapak Menteri Airlangga Hartanto mengatakan bahwa ada 4 hal yang membuat IKM punya daya saing yaitu ciri khas produk, produk dan SDM yang berkualitas, pemanfaatan era digital serta pola pemasaran yang baik.

Sementara ibu Gati Wibawaningsih, Direktorat Jenderal IKM, mengatakan bahwa Kemenperin RI telah memberikan dukungan bagi pelaku industri khususnya IKM untuk memperbaiki kualitas kemasan produknya dengan membentuk Klinik Desain Kemasan dan Merek sejak tahun 2003. 




Klinik ini melayani bimbingan dan konsultasi pengembangan desain dan merek di daerah, bantuan cetak kemasan serta bantuan desain kemasan dan merek untuk IKM yang datang langsung. Klinik ini juga berpartisipasi pada kegiatan bimbingan dan pendampingan teknis desain merek dan kemasan yang diselenggarakan oleh daerah.

Kemenperin juga terus memacu IKM untuk naik kelas, yakni dengan pemanfaatan teknologi terkini sehingga dapat lebih mendongkrak pendapatan. Misalnya mengajak bergabung dalam program e-smart IKM yang bertujuan meningkatkan akses pasarnya melalui fasilitas internet marketing. 



Pak Menteri Airlangga Hartanto juga menegaskan di era revolusi industri 4.0 IKM nggak perlu punya toko atau berjualan di mall. Para IKM bisa msuk ke e-commerce platform dan produknya dijual lewat distribusi network. Ini untuk empowerment IKM ke depannya karena kunci industri 4.0 adalah peningkatan poduktivitas.

Di acara Semarak Festival IKM 2018 juga ada penyerahan penghargaan yang terdiri dari :
- Penghargaan OVOP bintang 5 dan bintang 4
- Penghargaan Making Indonesia 4.0 Startup
- Penghargaan Kompetensi Jurnalistik Terkait Rebranding Tanggul Angin



Lalu di acara in Kemenperin juga memberikan fasilitas pengembangan produk bagi IKM yang terdiri dari :
- Fasilitasi SNI baik pakaian bayi, mainan anak dan produk elektronik
- Fasilitasi Sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP)
- Fasilitasi Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
- Fasilitasi Sertifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
- Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Kerja Barista dan Perbengkelan Roda Dua
- Fasilitasi Kemasan Bagi IKM

Kemarin saya sempat ngobrol dengan pemilik IKM yang bernama Linimasa. Ini permainan kartu seperti yang sering dimainkan anak-anak, namun karakter yang dimainkan adalah tokoh-tokoh sejarah. Jadi bermain kartu sambil bermain sejarah. Cukup kreatif. Semoga IKM kita makin banyak yang menembus dunia global.

Tidak ada komentar