6 Milyar Rupiah Diperebutkan di Asia Pacific Predator League 2019

Dunia gaming yang kian berkembang membuat Acer melalui brand Predator menggelar kompetisi game tingkat Asia Pacific secara rutin. Setelah sukses menggelar grand final Asia Pacific Predator Lueague 2018 awal tahun ini, tahun depan Asia Pacific Predator League dipastikan digelar lagi. Launching acaranya dilangsungkan tanggal 30 Oktober lalu.


Pada tahun 2018, ada 1.197 tim berpartisipasi dan ada 8 tim dari 8 negara berkompetisi di grand final di Jakarta untuk memperebutkan titel tim DOTA 2 terbaik. Geek Fam dari Malaysia keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Boom.ID dari Indonesia. Euforia APAC Predator League 2018 dibuktikan dengan popularitas no. 1 di Instagram pada pertandingan final.

Pada acara kick off Asia Pacific Predator League 2019 kemarin Mr. Herbet Ang, President Direktur Acer Indonesia, mengatakan bahwa digelarnya event ini adalah sebagai bukti konsistensi Acer dalam memajukan industri gaming dan mendukung perkembangan gamers melalui platform yang mempertemukan talenta-talenta terbaik di kawasan asia pasifik. 


Mr. Herbet Ang juga mengatakan bahwa Acer sangat bangga telah mencatatkan sejarah sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraan turnamen bergengsi tahun lalu sekaligus menetapkan benchmark yang tinggi bagi penyelenggaraan selanjutnya. Acer percaya mampu menggugah minat para remaja untuk serius menekun hobi e-Sports mereka.

APAC Predator League 2019 diharapkan lebih sukses dari APAC Predator League 2018. Ini terlhat dari hadiah yang lebih besar. Ada total hadiah USD 400.000 atau senilai 6 milyar rupiah yang diperebutkan. Peserta yang mengikuti ebent ini juga lebih besar yaitu datang dari 14 negara. Mereka adalah Australia, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Vietnam, Hongkong, China, Jepang, Korea dan Taiwan.



Yang menariknya lagi nih, grand final akan diadakan di Bangkok Thailand. Grand final emang diadakan di negara yang berbeda biar semua negara ikut merasakan hebohnya grand final APAC Predator League 2019. Event ini masih menghadirkan 2 game populer yaitu DOTA 2 dan Player Unknown's Battlegrounds (PUBG).

Kenapa sih mempertandingkan 2 game ini? DOTA 2 emang jadi game yang dimainkan di APAC Predator League 2018 dan tahun 2018 mendapat pengakuan sebagai platform game terbaik karena menarik jumlah pemain terbanyak yaitu 1,3 juta game. DOTA 2 adalah game yang biasa dimainkan oleh para gamer di esport.

Sementara PUBG adalah salah satu judul game terbesar di dunia yang punya 400 juta pemain di semua platform dan terjual lebih dari 50 juta eksemplar. Bukan tak mungkin game yang dimainkan akan berubah seiring dengan perkembangan dunia gaming.



Pengen ikutan? Bisa aja kok, tapi harus mengikuti babak penyisihan dulu. Di Indonesia tahap penyisihan diadakan di 14 kota dan 16 iCafe mulai dari November 2018. Untuk tau iCafe mana aja yang melakukan babak penyisihan, bisa cek langsung nih di www.acerid.com/predator-league


Dari babak penyisihan ini akan dicari para pemenang yang nantinya akan bertarung di babak grand final di Bangkok Thailand. Target peserta pastinya lebih besar dari tahun lalu dan ini mungin aja terjadi mengingat Asia Pasifik adalah rumah bagi pasar game yang tumbuh paling cepat secara global. Tahun 2018 aja pertumbuhannya bertambah 16,8% secara year on year.

Pertumbuhan pesat ini bukan hanya karena orang-orangnya hanya menjalankan hobi main game tapi juga arena banyak yang menjalani hobinya dengan profesional alias untuk cari uang. Di jaman sekarang orang bisa menggantungkan hidup dari bermain game. Really awesome.

Demi meramaikan kampanye APAC Predator League 2018, Acer Indonesia menghadirkan beragam aktifitas on-ground dan promo menarik seperti gaming series berhadiah monitor gamng, gaming gears Predator dan game PUBG buat setap pembelian perangkat gaming Predator selama Oktober hingga 31 Desember 2019. Kunjungi aja situsnya buat info lebih lengkap ya.




Tidak ada komentar