8 Tim dari 8 Negara Bertarung pada Grand Final APAC Predator League 2018



Banyak bukti bahwa hobby bisa mendatangkan rezeki. Orang yang hobby jalan-jalan bisa dapat penghasilan dari jalan-jalan. Orang yang hobby makan bisa dapat penghasilan dari hobby nya juga. Nah kalau orang yang suka main game.. bisa dapet penghasilan dari game juga nggak? Bisa bangetttt. Game, hobby yang banyak dianut oleh generasi millenial bisa menjadi sumber penghasilan bagi mereka dan bisa memberikan prestasi juga buat mereka.


Saya datang ke acara pembukaan ajang APAC Predator League 2018 yang berlangsung di Mal Taman Anggrek Jakarta pada 19 Januari kemarin. APAC Predator League 2018 adalah ajang kompetisi para gamer di tingkat Asia Pasifik. Tahun ini Indonesia nih yang jadi tuan rumahnya. Ada 8 tim dari 8 negara yang ikut ambil bagian pada kompetisi ini yaitu Boom.id (Indonesia), Quid Pro Quo (Philipina), Azure eSport (Hongkong), We say no (Srilanka), Signify (India), Alpha Red (Thailand), Ten Twenty (Singapura) dan Geek Fam (Malaysia).

Delapan tim yang berlaga ini bukan tim sembarangan. Mereka adalah para juara yang telah menyisihkan 1.197 team eSports setelah melakukan pertandingan selama 3 bulan. Jadi APAC Predator League ini adalah babak final bagi mereka. Predator League 2018 adalah kompetisi eSports pertama yang diselenggarakan oleh Acer dan merupakan salah satu turnamen kelas dunia terbesar di Asia Pasifik. 


Hadiahnya besar banget lho. Ada total hadiah sebesar USD 150.000 yang diperebutkan d kompetisi ini. Selain itu ada piala utama Predator Shield yang akan diberikan pada pemenang kompetisi ini. Pialanya keren lho.. beda dari piala-piala yang biasa. APAC Predator League 2018 juga dapat penghargaan MURI sebagai “Tayangan Langsung Permainan Online di Layar LED Terbesar di Asia Tenggara”. Layarnya emang gede banget sih.


Di acara kemarin seluruh peserta dan para undangan hadir di lokasi. Mr. Andrew Hou, President Acer Pan Asia Pasifik mengatakan bahwa melalui kompetisi ini Acer ingin mengukuhkan komitmen utamanya dalam memimpin industri gaming dan menciptakan ekosistem game yang kuat di kawasan Asia Pasifik. Dengan melibatkan pemain eSport terbaik, Acer bertujuan untuk menunjukkan keahlian mereka dan meningkatkan potensi mereka melalui perangkat top notch dari Predator dan memberi semua tim pengalaman bermain yang luar biasa, kata Mr. Andrew Hou lagi.


Emang pasar eSport gede ya? Well… dari tahun ke tahun, pasar eSport telah mengalami pertumbuhan. Dari laporan SuperData, eSport menghasilkan US 1,5 milyar pada tahun 2017. Wah kalo di kurs rupiah jadi berapa tuh. Nggak cukup kalkulatornya buat ngitung. Prediksinya, tahun 2020 eSport akan menarik penonton lebih banyak dan akan tumbuh sebanyak 26%.

Terus… kenapa ajang bergengsi ini diselenggarakan di Indonesia? Karena Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang, paling antusias menyambut ajang ini. Indonesia tuh pangsa pasarnya besar. Banyaknya generasi millenial membuat gaming semakin bertumbuh. Kata Mr. Herbet Ang Indonesia bangga menjadi tuan rumah turnamen bergengsi APAC Predator League 2018 karena akan melihat bakat, kekompakan dan semangat dari talenta e-Sport terbaik di kawasan Asia Pasifik. 


Perwakilan dari Kemenpora juga hadir kemarin. Pada sambutan yang dibacakan oleh wakilnya, Kemenpora Imam Nahrawi mengatakan bahwa pemerintah mendukung para putra bangsa yang berlaga dalam kompetisi eSport. Pak Imam Nahrawi juga bilang bahwa akan mendukung terselenggaranya kompetisi gaming tingkat nasional. Wahhhh direstui Kemenpora tuh.

APAC Predator League 2018 berlangsung sejak 18 Januari hingga 21 Januari 2018. Acara ini mendapat dukungan koneksi internet cepat dari CBN. Kita boleh kok menonton para gamer bertarung karena acara ini terbuka untuk umum. Banyak hadiah dan promo menarik untuk para pengunjung yang datang. Untuk informasi lebih lanjut tentang APAC Predator League 2018 bisa kunjungi website https://predator-league.com.

Tidak ada komentar