Belajar Motret dari Food Blogger, Pentingnya KKB



Waktu saya menghadiri sebuah acara mengenai jenis sosial media baru, pembicaranya bilang bahwa orang Indonesia cenderung over share pada apapun. Maka satu orang bisa mempunyai banyak akun di banyak jenis sosmed. Melihat diri saya sendiri dan orang-orang di sekitar saya, yang dibilang oleh pembicara itu benar adanya. Kita memang over share... semua hal di share.. lagi galau di share.. lagi patah hati di share... foto-foto di share. Dulu kita masih punya album foto di rumah, sekarang album foto itu pindah ke sosmed. Anda punya berapa akun hayoooo.

Setiap akun sosmed itu beda penggunaanya. Untuk facebook, Anda bisa share foto, note atau video. Untuk twitter, karakternya terbatas 140 karakter saja jadi sebaiknya kalimat-kalimat saja yang dipublish di sini. Twitter memang menitikberatkan pada informasi. Untuk instagram, hanya foto-foto yang di share karena instagram menitikberatkan pada foto dan video. Tapi video yang dipublish di instagram cuma berdurasi maksimal 1 menit. Lebih dari itu share saja di youtube. Jadi media paling tepat buat men-share foto-foto menurut saya adalah Instagram.


Foto apa yang paling sering di share di IG? Tempat wisata..  dan makanan. Saya suka mengupload foto makanan di IG karena tampilan makanan kadang unik dan rasanya seneng aja gitu membuat orang yang melihat foto makanan saya jadi lapar. Saya sering iri melihat para food blogger memosting foto makanan di IG mereka. Bagus-bagus banget. Bikin laper iya dan makanan yang di apload itu terlihat sangat nyeni. Meski amatir saya pengen juga dong bisa upload makanan dengan bagus.

Nah untungnya nih saya dapet undangan buat menghadiri bincang-bincang dengan food blogger Fellexando Ruby yang punya akun IG @CaptainRuby Minggu, 3 Oktober 2016 di Senayan City Jakarta. Acara bincang-bincang dengan mas Fellex adalah sebuah sesi dari event Jenius Way yang bekerja sama dengan KMK online. Jenius adalah sebuah aplikasi perbankan yang diluncurkan oleh bank BTPN. Aplikasi ini berbasis Android dan IOS makanya tinggal unduh aja kita.


Sebagai sebuah aplikasi perbankan, Jenius seperti bank dalam genggaman. Bayar iuran, mengirim uang, membuka rekening dan lain-lain bisa dilakukan dengan mudah dan... berlangsung 24 jam. Untuk memperkenalkan produk ini, dibuatlah event di Senayan City yang berbentuk booth activity, ada bazzar, ada talkshow dan ada live music juga. Bertajuk Jenius Life X Brightspot Market of The Future, acara ini digelar tanggal 29 September hingga 2 Oktober 2016. Tiap hari talkshownya beda-beda dan diisi oleh orang yang ahli di bidangnya yang mencerminkan "Jenius" nya aplikasi ini.

Mas Fellex, yang ngeblog sejak 2009 dan content creator di vidio.com, membuka acara dengan menampilkan contoh foto makanan dan foto diri. Mana yang lebib banyak mendapat likes? Tanyanya. Yes.. foto makananlah yang mendapat likes paling banyak.. di atas 800 likes.. banyak banget ya. Pengen dapet likes banyak? Saya pengen banget. Supaya foto makanan yang di upload bagus dan dapat likes banyak, mas Fellex kasih tau rahasianya. Begini nih rahasianya...


Yang pertama adalah berteman dengan jendela. Maksudnya saat kita mau memotret makanan, taruh makanan sedekat mungkin dengan jendela agar mendapat cahaya yang alami atau taruh makanan di outdoor yang sebagian tertutup. Cahaya matahari memberi efek alami pada nakanan dan membuatnya terlihat lebih jernih. Yang kedua perhatikan arah cahaya. Tahu rumus KKB? KKB adalah patokan arah cahaya, yaitu kanan, kiri, belakang. Jadi makanan yang terlihat bagus adalah makanan yang mendapat paparan cahaya dari kanan, kiri atau belakang.

Yang ketiga adalah rajin selfie. Soal ini sih nggak usah disuruh juga udah rajin yak. Rajin selfie membuat kita tahu mana angle yang bagus untuk sebuah foto. Jadi kalau diaplikasikan ke foto makanan kita tahu angle yang bagus untuk memotret. Angle foto paling ngetop adalah top shot. Ini cara motret dari atas. Tujuannya agar semua tampilan makanan terlihat. Tapi nggak semua makanan terlihat bagus bila dipotret secara top shot lho. Misal makanan yang kecil-kecil kalau dipotret cara top shot akan kurang jelas hasilnya. 


Pelengkap makanan juga mempengaruhi tampilan foto. Foto yang sepi tanpa pelengkap akan telihat kurang bagus dibandingkan dengan makanan dengan pelengkap misalnya sendok atau garpu. Jari juga bisa menjadi nilai tambah sebuah foto. Menyomot roti dengan jari membuat foto makanan terlihat lebih hidup.  Oh ya untuk menentukan angle foto, kita harus tentukan dulu apa yang akan dijadikan fokus dari sebuah foto. Misal bentuk irisan dari sebuah daging atau toping dari sebuah kue.

Memotret makanan nggak harus dilakukan dengan kamera profesional semacam DLSR. Kamera handphone juga okeh buat motret asal kita mengenal dulu kamera hape kita. Dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan kamera handphone kita maka kita bisa memaksimalkan pengambilan foto sebuah makanan. Lalu jangan berhenti untuk terus mencoba .. karena buat menghasilkan foto bagus itu butuh proses. 

8 komentar

  1. seneng ya mba sama tip2 dari @captainruby, simple tapi keren...

    BalasHapus
  2. Wah seru banget acaranya mbk yayat. Sayang kemarin belum bisa ikutan.

    BalasHapus
  3. Nah mba Yayat, biar banyak yg ngelike cobain foto selfie dgn makanan....heee

    BalasHapus
  4. wih seru ya acaranya, sayang sy g bisa ikutan


    budy | Travelling Addict
    blogger abal-abal
    www.travellingaddict.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seru mas.. moga next time bisa ikutan ya

      Hapus